Your Smart Wedding Platform

Buat Pasangan Modern! Yuk, Pahami Plus Minus Menunda Kehamilan Setelah Nikah

07 Jan 2025 | By Nurma Arum Wedding Market | 28
Foto: Pexels/Jonathan Borba

Ada banyak alasan dan tujuan seseorang menikah. Salah satunya adalah untuk meneruskan keturunan. Namun, ada juga yang justru ingin berpacaran secara halal selama beberapa waktu sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Alasannya seperti yang kita tahu, memiliki anak membutuhkan kesiapan mental dan finansial yang cukup.

Jika kamu juga sedang mempertimbangkan apakah setelah menikah nanti akan langsung memiliki anak atau menunda kehamilan, beberapa keuntungan dan tantangan berikut ini bisa kamu pertimbangkan sebelum membuat keputusan. Apa saja? Simak yuk selengkapnya!

Keuntungan menunda kehamilan

Foto: Pexels/cottonbro studio

Ada beberapa hal positif yang bisa kamu dapatkan ketika memutuskan untuk menunda kehamilan selama beberapa waktu setelah menikah, mulai dari mempersiapkan diri hingga menikmati waktu berdua dengan pasangan. 

  • Persiapan keuangan yang lebih matang

  • Sebelum memutuskan untuk menikah, tentunya kamu dan pasangan sudah membicarakan tentang kondisi keuangan masing-masing dan merencanakan bagaimana ke depannya. Jika kalian merasa bahwa kondisi finansial saat ini baru cukup untuk menafkahi kehidupan berdua, menunda kehamilan akan menjadi pilihan yang bijak. Kalian bisa memanfaatkan waktu untuk berkembang bersama dan mempersiapkan keuangan dengan lebih matang.

    Waktu ini bisa digunakan untuk mulai menabung, berinvestasi, dan merencanakan keuangan jangka panjang bersama. Kondisi keuangan yang stabil tidak hanya memastikan bahwa kebutuhan anak terpenuhi, tetapi juga memberi rasa aman dan mengurangi stres yang biasanya timbul akibat tekanan finansial.

  • Memiliki waktu untuk mengembangkan karier

  • Pada masa awal menikah, pasangan bisa lebih fokus pada pengembangan karier, khususnya wanita.  Memiliki anak di awal karier bisa membatasi seseorang untuk mengejar peluang promosi, pendidikan lebih lanjut, atau proyek-proyek besar yang membutuhkan sebagian besar waktu yang dimiliki. Dengan menunda kehamilan, kamu bisa mencapai posisi yang lebih tinggi atau stabil dalam karier sebelum mengambil cuti hamil sehingga memberi keuntungan finansial dan stabilitas jangka panjang.

  • Memperkuat bonding dengan pasangan

  • Selama apapun kalian sudah menjalin hubungan sebelum menikah, tinggal dengan orang baru akan membutuhkan waktu penyesuaian yang cukup lama. Menunda kehamilan akan memberikan waktu untukmu dan pasangan untuk lebih mengenal satu sama lain, memperkuat bonding, dan menyesuaikan cara komunikasi dengan baik. Tanpa tanggung jawab tambahan sebagai orang tua, kamu dan pasangan bisa lebih banyak menghabiskan waktu berkualitas bersama, membangun fondasi kuat yang akan mendukung kalian ketika menghadapi tantangan menjadi orang tua di kemudian hari.

  • Menikmati kebebasan dan pengalaman hidup

  • Sebelum memiliki anak, pasangan masih bisa menikmati kebebasan dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti bepergian, mengejar hobi, dan mencoba hal-hal baru tanpa batasan waktu atau tanggung jawab mengasuh anak. Menunda kehamilan memberi kesempatan untuk memperkaya diri dengan berbagai pengalaman hidup yang nantinya bisa membawa perspektif yang lebih luas dan kedewasaan saat menjadi orang tua. Selain itu, kebebasan ini juga bisa digunakan untuk mempererat hubungan dengan teman dan keluarga yang mungkin akan lebih dilakukan ketika sudah memiliki anak.

  • Mempersiapkan fisik

  • Menunda kehamilan bisa memberi waktu bagi pasangan, terutama istri, untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka. Misalnya, kamu bisa menggunakan waktu ini untuk berolahraga secara rutin, menjalani pola makan sehat, atau menangani masalah kesehatan yang mungkin akan memengaruhi kehamilan. Dengan kondisi kesehatan yang lebih baik, kemungkinan untuk mengalami kehamilan yang sehat dan proses persalinan yang lancar juga meningkat. Selain itu, pasangan juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan nasihat medis yang tepat sebelum memutuskan untuk hamil.

    Kekurangan menunda kehamilan

    Foto: pexels/Pavel Danilyuk

    Meskipun ada berbagai keuntungan yang bisa kamu pertimbangkan untuk menunda kehamilan, sebaiknya pertimbangkan juga usiamu setelah menikah jika kamu dan pasangan tetap ingin memiliki anak. Berikut ini beberapa kekurangan dari menunda kehamilan.

  • Penurunan kesuburan seiring usia

  • Salah satu risiko utama menunda kehamilan adalah penurunan kesuburan, terutama pada wanita. Secara alami, kesuburan wanita akan mulai menurun setelah usia 30, dan setelah usia 35 semakin mengalami penurunan signifikan. Penurunan kesuburan ini bisa membuat proses untuk hamil menjadi lebih sulit, memerlukan waktu lebih lama, dan dalam beberapa kasus mungkin memerlukan intervensi medis seperti fertilisasi in vitro (IVF). Selain itu, kualitas sel telur juga menurun seiring bertambahnya usia yang nantinya dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan.

  • Risiko komplikasi kehamilan

  • Usia yang lebih tua saat hamil meningkatkan risiko komplikasi kesehatan baik bagi ibu maupun bayi. Wanita yang hamil di usia yang lebih tua lebih rentan terhadap kondisi seperti diabetes, preeklamsia, dan masalah pada plasenta. Selain itu, risiko kelahiran prematur, berat badan saat lahir rendah, dan kelainan kromosom seperti down syndrome juga meningkat seiring bertambahnya usia ibu. Kehamilan di usia yang lebih tua mungkin memerlukan perawatan medis yang lebih intensif dan pemantauan lebih sering untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.

  • Tekanan sosial dan ekspektasi keluarga

  • Menunda kehamilan bisa menyebabkan pasangan menghadapi tekanan sosial dan ekspektasi dari keluarga serta lingkungan sekitar. Di banyak budaya, ada ekspektasi bahwa pasangan segera memiliki anak setelah menikah. Tekanan ini bisa menjadi sumber stres, terutama jika pasangan merasa bahwa mereka belum siap secara emosional atau finansial untuk memiliki anak. Tekanan sosial semacam ini juga dapat memengaruhi hubungan pernikahan, menimbulkan perasaan bersalah, atau menyebabkan ketegangan antara pasangan dan keluarga besar.

  • Gap usia yang terlalu jauh

  • Jika kamu dan pasangan memutuskan untuk menunda memiliki anak dalam jangka waktu yang lama, ada kemungkinan usia kalian yang sudah tua pada saat anak-anak masih kecil atau remaja. Hal ini akan mengakibatkan beberapa tantangan, seperti kurangnya energi untuk mengikuti aktivitas anak yang membutuhkan banyak tenaga atau kesenjangan generasi yang lebih besar dalam hal pemahaman budaya dan teknologi. 

    Orang tua yang lebih tua juga akan mengalami berbagai  tantangan kesehatan. Karena hal ini, orang tua tidak bisa ikut terlibat secara aktif dalam tumbuh kembang anak-anak mereka.

  • Waktu yang terbatas jika ingin memiliki anak lebih banyak

  • Menunda kehamilan dapat membatasi waktu bagi pasangan yang ingin memiliki lebih dari satu anak. Karena kesuburan menurun seiring bertambahnya usia, menunda kehamilan pertama bisa jadi membuat pasangan menghadapi tantangan tambahan jika mereka berencana untuk menambah anggota keluarga.

    Jarak usia anak-anak juga bisa jadi harus dikorbankan. Hal ini akan memengaruhi berbagai hal lain, seperti waktu mereka masuk sekolah dan dinamika lainnya. Pasangan mungkin merasa terburu-buru atau tertekan untuk memiliki anak kedua atau ketiga dalam waktu singkat, yang bisa menambah stres dan tekanan pada kehidupan keluarga.

    Beberapa keuntungan dan tantangan yang akan kamu rasakan tersebut bisa kamu pertimbangkan ketika memutuskan akan langsung memiliki anak setelah menikah atau tidak. Sesuaikan dengan kondisi dan usiamu serta pasangan saat ini untuk mengetahui mana yang terbaik untukmu.


    Cover | Foto: Pexels/Jonathan Borba


    Artikel Terkait



    Artikel Terbaru