Pilih Kategori Artikel

Keindahan dalam Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa: Tradisi, Simbolisme, dan Makna
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Julukan negara berbudaya disematkan pada Indonesia bukan tanpa alasan. Indonesia memang merupakan negara dengan banyaknya budaya yang tersebar di setiap daerah. Kekayaan budaya ini menjadi keunikan dan kebanggaan seluruh rakyat.

Sebagai bangsa yang berbudaya, sudah seharusnya kita mengenal bagaimana keunikan setiap adat di Indonesia. Adat dari setiap budaya dapat diketahui dengan mudah lewat pernikahannya. Karena, setiap pernikahan yang menggunakan adat pasti memiliki ciri khas dan maknanya masing-masing.

Seperti salah satu suku dan budaya yang ada di Indonesia, Tionghoa. Masyarakat Tionghoa sudah tersebar secara merata di Indonesia dan menjadi salah satu suku dengan penghuni terbanyak. Pada tahun 2022, diaspora China di Indonesia sudah mencapai 7 juta lebih populasi, loh!

Udah tahu belum kalau ada sebanyak itu masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia? Yaudah, yuk, kita kenalan dengan budaya pernikahan adat Tionghoa dan ciri khasnya. Bisa nambah pengetahuan kamu, nih!

Prosesi Sebelum Hari Pernikahan

wm_article_img
Fotografi: Kian Photomorphosis

Buat kamu yang sekadar ingin tahu atau berencana menikah dengan orang Tionghoa, harus paham betul bagaimana rangkaian panjang pernikahannya. Dimulai dari 5 prosesi sebelum pernikahan.

1. Prosesi lamaran/ Tingjing (定亲; Dingqin)

wm_article_img
Fotografi: Kian Photomorphosis

Serangkaian proses panjang pernikahan Tionghoa dimulai dari lamaran. Pada proses ini calon mempelai pria akan meminang wanitanya. Pihak pria akan mengirimkan ‘mak comblang’ dengan tugas memberikan pesan serta meyakinkan keluarga wanita bahwa putra dan putri mereka berjodoh. 

Mereka merupakan pasangan yang tepat untuk naik ke pelaminan. Orang yang dikirimkan sebagai ‘mak comblang’ tidak sembarangan. Perwakilan tersebut harus orang yang sudah menikah. Setelah keluarga calon pengantin wanita menerima pinangan, keluarga pria akan memberikan kalung sebagai tanda ikatan.

wm_article_img
Fotografi: Kian Photomorphosis

Di proses tingjing ini juga dibahas apa-apa saja seserahan yang akan diberikan kepada pihak wanita, sekaligus penentuan tanggal pernikahan. Hari baik ditentukan berdasarkan bazi kedua calon mempelai. Sederhananya, bazi sama dengan weton pada suku Jawa.

Bazi terdiri dari 8 angka, 2 tanggal, 2 bulan, 2 tahun, dan 2 jam lahir. Kemudian, bazi akan dikombinasikan dengan unsur, shio, dan sebagainya. Karena itu pada acara ini, mereka akan turut mengundang ahli Fengshui yang mengetahui bazi dengan baik.

2. Sangjit (pemberian seserahan)

wm_article_img
Fotografi: Kian Photomorphosis

Pemberian seserahan dapat dilakukan di hari yang berbeda dengan lamaran. Namun, sekarang ini lebih banyak keluarga Tionghoa melakukan prosesi sangjit di hari yang sama dengan lamaran. 

Pada proses pemberian seserahan sangjit terdapat 12 barang wajib yang harus diberikan, yaitu:

  • Nampan berwarna merah sebagai simbol kegembiraan dan harus dibawa dalam jumlah genap.

  • Makanan kaleng atau sepasang kaki babi sebagai simbol keselamatan dan 6 kaleng kacang polong. Keduanya tidak diberikan bersamaan. Makanan kaleng diberikan jika tidak ada sepasang kaki babi. 

  • Buah-buahan berjumlah genap (18 buah) sebagai lambang harapan agar kehidupan rumah tangga diberikan kebahagiaan, kedamaian, kesejahteraan, dan rezeki berlimpah.

  • Sebagai lambang perlindungan, keselamatan, serta penangkal energi negatif, pihak pria juga akan membawa lilin merah (2 pasang) dengan simbol naga dan burung phoenix. 

  • Membawa satu set pakaian wanita sebagai tanda calon pengantin pria mampu menghidupi istrinya kelak.

  • Kosmetik untuk calon mempelai wanita.

  • Angpao dengan dua jenis, yaitu uang susu dan pesta. Uang pesta merupakan mas kawin untuk calon pengantin wanita. Sedangkan, uang susu sebagai tanda balas jasa dari calon mempelai pria kepada orang tua wanita.

  • Satu set perhiasan sebagai lambang ikatan keduanya. Perhiasan ini juga sebagai doa agar pernikahan mereka diliputi keberuntungan.

  • Kue manis bertekstur lengket sebagai simbol kehidupan pernikahan. Kue-kue manis ini menjadi doa bagi pernikahan agar selalu berlimpah rezeki. Biasanya calon pengantin pria akan membawa kue mangkok sebanyak 18 potong.

  • Dua botol anggur merah sebagai simbol keberuntungan bagi kedua calon pengantin dan orang tua.

  • Perlengkapan mandi, perawatan wajah, dan tubuh untuk calon mempelai wanita. Tujuannya agar ia merawat diri menjadi mempelai yang cantik di hari pernikahan.

  • Membawa satu nampan berisi dua bundle pita double happiness, kaca, satu kue, dan uang-uangan dari emas.

Semua seserahan yang diberikan calon mempelai pria akan dibalas dengan dua botol sirup merah oleh pihak wanita.

wm_article_img
Fotografi: Kian Photomorphosis

3. Pemasangan seprai di tempat tidur calon pengantin

Proses pemasangan seprai dilakukan dua atau tiga hari sebelum pernikahan. Bagian ini dilakukan oleh pihak keluarga pria di kediaman calon istrinya. Pemasangan seprai ini sebagai salah satu cara memperlihatkan bagaimana kehidupan rumah tangga yang harmonis.

Mulai dari seprai, sarung bantal, dan selimut harus menggunakan warna merah. Selain memasang seprai, di kamar pengantin juga akan dipersiapkan buah-buahan dan perhiasan. Begitu prosesi selesai, tempat tidur tidak boleh digunakan oleh siapapun kecuali kedua mempelai.

4. Sisir rambut

wm_article_imgwm_article_img

Foto: Dharma Virya/instagram

Menyisir rambut kedua mempelai dilakukan sehari sebelum pernikahan. Prosesi dimulai dengan mandi menggunakan air jeruk. Setelah itu, kedua calon pengantin menggunakan pakaian berwarna merah dan sandal baru.

Kedua orang tua harus mempersiapkan sisir rambut, penggaris kayu, satu dupa, benang merah dengan daun cemara, lilin lancip berwarna sama, dan gunting. Kemudian, seorang wanita akan ditunjuk untuk menyalakan dupa, lilin merah, dan melakukan ritual menyisir rambut.

Sang calon pengantin perempuan duduk di depan cermin atau jendela, sementara mempelai pria menghadapkan pandangannya pada bagian dalam rumah. Selama ritual ini, wanita yang telah ditunjuk sebelumnya akan membaca doa-doa berkah bagi kedua calon pengantin, yaitu:

  • Sisiran pertama sebagai doa agar hubungan kedua calon pengantin bertahan lama,

  • Sisiran kedua mendoakan calon mempelai memiliki hubungan yang harmonis,

  • Sisiran ketiga sebagai doa agar mereka memiliki banyak keturunan,

  • Sisiran keempat memberi doa kemakmuran dan umur panjang bagi kedua pasangan,

  • dan setelah sisiran keempat, rambut keduanya akan dijepit dengan benang merah dan daun cemara.

5. Liauw Tiaa (pesta bujang)

Malam bujang ini diadakan oleh kedua calon pengantin, mengingat mereka akan segera melepas masa lajangnya. Sama seperti pesta bujang pada umumnya, bachelor night ini akan dipenuhi dengan gim seru, makanan, dan minuman untuk tamu undangan.

Prosesi di Hari Pernikahan

wm_article_img
Foto via instagram/kembangchiaotao

Lima proses sebelum pernikahan telah selesai. Sekarang saatnya melihat bagaimana prosesi pernikahan adat Tionghoa di hari pelaksanaannya.

6. Pakai baju pengantin

Proses awal dimulai dengan pemakaian baju pengantin. Budaya Tionghoa memiliki warna merah dan emas sebagai ciri khasnya. Karena, warna merah dipercaya sebagai lambang kebahagiaan, keberuntungan, kemakmuran, kesetiaan, kesuburan, cinta, dan kehormatan. 

Sementara itu, warna emas sebagai lambang kejayaan. Kedua warna ini diikat dengan dua aksara Tionghoa yang berarti double happiness atau kebahagiaan berlipat ganda. Adat Tionghoa juga memiliki simbol naga, burung phoenix, dan bebek Mandarin sebagai lambang yang bermakna kebahagiaan serta kesetiaan. Baju pengantin berwarna merah dan emas juga dilengkapi dengan aksesoris kalung babi 24 karat sebagai simbol kesuburan.

7. Jemput pengantin

wm_article_img
Foto via instagram/myweddingshop_ptk

Setelah pemakaian baju, saatnya calon pengantin pria menjemput wanitanya di rumah. Proses penjemputan diwarnai dengan tarian naga dan tabuhan gong. Nantinya, orang termuda di keluarga wanita akan bertugas menjaga pintu. Jika mempelai pria diizinkan masuk, ia akan memberikan angpao dan dibalas dengan jeruk mandarin sebagai lambang keberuntungan.

8. Proses tes untuk mempelai pria

Walaupun pintu rumah sudah terbuka, calon mempelai pria tidak bisa langsung masuk ke dalamnya. Ia harus melakukan ujian terlebih dahulu. Tenang, tenang, ujiannya tidak sesusah yang kamu bayangkan.

Mempelai pria akan mendapatkan pertanyaan tentang makanan pedas, asam, pahit, dan manis sebagai tanda ia siap melewati tantangan pernikahan. Jika berhasil menjawabnya, calon pengantin pria akan memberikan uang di dalam angpao merah kepada pengiring pengantin dan masuk ke kamarnya.

Namun, ia belum bisa menjemput wanitanya sebelum melewati tantangan terakhir yaitu mencari sepatu calon pengantin yang hilang. Setelah itu ditemukan, barulah ia bisa membawa calon istrinya keluar kamar untuk melakukan proses pernikahan selanjutnya.

9. Upacara sembahyang (Cia Tao)

wm_article_img

wm_article_img
Foto via instagram/kembangchiaotao

Sabar, belum waktunya pemberkatan. Kedua calon pengantin harus melakukan upacara sembahyang (Cia Tao) terlebih dahulu. Upacara ini merupakan penghormatan kepada Tuhan, alam, leluhur, orang tua, dan masing-masing mempelai. 

Cia Tao dilakukan di rumah, kemudian klenteng, dan kembali lagi ke kediamannya untuk melakukan penghormatan pada orang-orang yang dituakan. Keluarga dan kedua mempelai harus mempersiapkan meja sembahyang berwarna merah yang memiliki tiga tingkat.

Di atas meja terdapat 7 macam buah, rumput hijau, tampah dengan diameter 2 meter, dan jambangan berisi air. Ada juga pakaian khusus (Pao) untuk kedua calon pengantin.

10. Tea Pai

wm_article_img
Fotografi: Espace Studio Toronto

Sebelum memulai pemberkatan, calon pengantin akan melakukan prosesi minum teh. Tea Pai bertujuan untuk memberi penghormatan kepada kedua orang tua dan ucapan terima kasih karena sudah membesarkan mereka dengan penuh cinta.

Teh hitam menjadi minuman tea pai yang diseduh dengan gula, biji lotus, longan, dan kurma merah. Teh akan disajikan di dalam cangkir bertuliskan aksara Tionghoa dari double happiness.

wm_article_img
Foto: instagram/_uwieee

Nantinya, dua cangkir teh akan diberikan pada calon pengantin dan mereka berlutut untuk memberikan penghormatan kepada orang tua dengan berkata, “Tolong terima dan minumlah teh ini.”

Orang tua akan memberikan uang di dalam amplop merah dan perhiasan setelah meminum teh sebagai tanda restu. Begitu selesai dengan kedua orang tua, proses tea pai dilanjutkan oleh keluarga pria dan kemudian wanita. Tea pai dilakukan oleh kerabat kedua keluarga yang sudah menikah.

11. Pemberkatan dan pesta pernikahan

wm_article_img
Fotografi: Kian Photomorphosis

Akhirnya, sampai ke prosesi pemberkatan yang akan meresmikan hubungan suami istri kedua sejoli. Proses ini akan dilangsungkan di vihara dan dipimpin oleh seorang pendeta serta para biksuni. Setelah pemberkatan secara resmi selesai, kedua pengantin mempersiapkan diri untuk menjamu para tamu undangannya di pesta pernikahan.

Prosesi Setelah Hari Pernikahan

wm_article_img
Fotografi: Kian Photomorphosis

Belum selesai sampai disitu, beberapa hari setelah pesta pernikahan, pengantin harus melakukan dua kegiatan lainnya.

12. Upacara Cia Kiangsay

Cia Kiangsay merupakan upacara menjamu pengantin pria untuk memperkenalkan keluarga besarnya pada sang istri. Dengan hidangan dan tempat yang layak, prosesi ini akan dilakukan sehari setelah pernikahan berlangsung.

13. Upacara Cia Ce’em

Sama seperti Cia Kiangsay, upacara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan keluarga besar. Giliran keluarga wanita yang akan diperkenalkan pada suaminya. Cia Ce’em dilakukan di rumah pria. Upacara Cia Ce’em menjadi kegiatan terakhir yang akan dilakukan kedua pengantin baru sebelum mereka bebas melakukan kegiatan lainnya.

Itu dia 13 prosesi pernikahan adat Tionghoa yang menggambarkan bagaimana keindahan budayanya. Kalau kamu punya rencana nikah sama orang Tionghoa, siapkan diri, ya!

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...