Makanan adalah salah satu hal yang meninggalkan kesan di berbagai kesempatan, termasuk di acara pernikahan. Rasa dari sajian ini akan menjadi salah satu hal yang diingat selain bagaimana acara itu sendiri berjalan. Makanya, banyak pengantin yang rela mengocek kantong dalam untuk menyajikan makanan yang lezat di acara pernikahan. Namun, ada juga beberapa orang yang memilih untuk memasak sendiri, khususnya jika tamu yang datang tidak banyak seperti di acara pernikahan intimate.
Memasak makanan sendiri alih-alih menggunakan jasa catering pernikahan bisa dipilih jika kamu ingin menghemat budget atau menambahkan citarasa personal yang resepnya hanya dimiliki oleh keluargamu. Nah, jika tertarik dengan konsep ini, kamu bisa menyimak terlebih dahulu tips selengkapnya berikut ini.
1. Pilih menu yang realistis dan tidak ribet
Saat memasak sendiri untuk pernikahan intimate, hal pertama yang harus dipikirkan adalah memilih menu yang realistis, baik dari segi jumlah porsi, tingkat kesulitan resep, maupun kemampuan dapurmu. Hindari menu yang membutuhkan banyak teknik sulit atau proses panjang seperti slow roast belasan jam atau plating super rumit yang harus dilakukan tepat sebelum disajikan. Pilihlah hidangan yang sifatnya bulk cooking seperti pasta, grilled chicken, salad, nasi dan lauk rumahan premium, atau hidangan prasmanan yang bisa dipersiapkan sebagian sehari sebelumnya. Semakin sederhana menunya, semakin mudah kamu memastikan rasanya agar tetap konsisten dan semua tamu mendapatkan porsi yang cukup.
2. Susun timeline persiapan dari H-3 sampai hari-H
Memasak untuk acara intimate tetap membutuhkan timeline yang jelas agar tidak keteteran. Mulailah dari H-3 untuk belanja bahan kering, menyiapkan bumbu dasar, dan menyortir peralatan. Pada H-2 lakukan persiapan besar-besaran seperti memotong sayur, merendam daging, membuat bumbu halus, hingga menata bahan-bahan berdasarkan menu. H-1 adalah waktu yang ideal untuk memasak makanan yang bisa dipanaskan ulang seperti ayam ungkep, sup, rendang, saus pasta, atau dessert yang harus didinginkan. Di hari-H, semua bisa fokus hanya pada finishing seperti menggoreng, memanggang cepat, meracik salad, atau memanaskan makanan agar tetap segar. Timeline yang rapi ini akan membuat semua proses jauh lebih terkendali.
3. Pastikan kapasitas dapur memadai
Banyak yang lupa bahwa memasak untuk 20 hingga 50 orang membutuhkan dapur yang cukup besar dan peralatan yang memadai. Pastikan kamu memiliki kompor dengan setidaknya dua atau tiga tungku aktif, oven yang berfungsi dengan baik, panci dan wajan berukuran besar, serta ruang yang cukup untuk melakukan persiapan. Jika dapur rumah terlalu kecil, pertimbangkan menggunakan ruangan lain sementara waktu. Ruangan dan perlengkapan yang cukup akan membantu proses memasak menjadi lebih efisien dan mengurangi risiko makanan terlambat matang atau tidak tersaji dengan baik.
4. Bagi tugas dengan baik
Meskipun memiliki konsep “masak sendiri”, bukan berarti kamu harus melakukan semuanya seorang diri. Bentuk tim kecil dari keluarga atau teman dekat yang memang senang atau nyaman memasak. Bagi tugas secara detail tentang siapa yang bertanggung jawab di bagian persiaipan, siapa yang mengurus masakan utama, siapa yang khusus untuk plating, siapa yang mengawasi dessert, dan siapa yang bertugas di area bersih-bersih. Semakin jelas pembagian tugas, semakin kecil kemungkinan terjadi kekacauan di dapur. Semua menu pun bisa tersaji tepat waktu dengan kualitas yang konsisten.
5. Gunakan teknik batch cooking dan make ahead
Untuk menghemat waktu, gunakan teknik batch cooking, yaitu memasak dalam jumlah besar sekaligus. Banyak hidangan yang justru lebih enak dibuat sehari sebelumnya karena bumbunya lebih meresap, seperti ayam ungkep, kari, rendang, atau lasagna. Dessert seperti panna cotta, tiramisu, dan puding pun ideal dibuat lebih dulu agar lebih sat-set saat hari-H. Teknik make ahead juga bisa diterapkan untuk memastikan kamu tidak kalang kabut dan meminimalkan kesalahan di menit-menit terakhir.
6. Persiapkan alat penyimpanan dan pemanas makanan
Makanan dalam jumlah banyak membutuhkan tempat penyimpanan yang aman dan mudah ditata. Pastikan kamu memiliki wadah besar bertutup, aluminium tray, cooler box berisi es untuk bahan segar, dan rak tambahan di kulkas jika dibutuhkan. Pada hari-H, pastikan ada chafing dish, pemanas portable, atau steamer besar agar makanan bisa tetap hangat, tapi tidak cepat kering. Jangan sampai hasil kerja kerasmu menurun kualitasnya hanya karena alat penyajian tidak memadai.
7. Buat daftar harga dengan terperinci
Belanja bahan adalah salah satu kunci keberhasilan. Buat daftar belanja berdasarkan menu, jumlah porsi, dan kategori bahan, misalnya sayur, daging, bumbu, dairy, minuman, dan dessert. Cantumkan jumlah pasti, misalnya bukan “ayam 10 kg”, tetapi “ayam fillet 6 kg untuk grilled chicken, ayam paha 4 kg untuk ungkep”. Daftar yang rinci akan membantumu dalam mencegah pemborosan sekaligus menghindari kekurangan bahan di tengah proses memasak. Untuk bahan sensitif seperti seafood dan sayur hijau, belanjalah sedekat mungkin dengan hari-H.
8. Uji coba resep sebelum hari-H
Jangan menggunakan resep baru tanpa tes. Lakukan minimal satu kali uji coba skala kecil untuk memastikan rasanya sesuai, porsinya jelas, dan kamu tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasak. Uji coba ini juga akan membantumu memperkirakan bahan dan alat yang diperlukan serta meminimalkan kejadian makanan gagal atau tidak cukup untuk semua tamu. Dengan begitu, saat hari-H, kamu bisa lebih percaya diri.
9. Perhatikan kehigienisan
Aspek kebersihan dan keamanan makanan merupakan hal yang sangat penting. Pastikan semua bahan dicuci dan disimpan pada suhu yang tepat, terutama daging, seafood, dan susu. Gunakan talenan terpisah untuk sayur dan daging, cuci tangan setiap berpindah tugas, dan pastikan makanan panas tetap berada di atas suhu aman, yaitu di atas 60°C. Untuk salad atau makanan dingin, simpan di suhu rendah hingga saat disajikan. Hal ini bisa kamu terapkan untuk mencegah risiko keracunan makanan yang bisa merusak acara.
10. Buat alur penyajian yang rapi
Meski intimate, tamu tetap butuh pengalaman makan yang nyaman. Tentukan apakah format penyajianmu buffet, family-style, atau plating personal. Buffet lebih mudah diterapkan, tapi pastikan ada jalur antre yang jelas dan stok makanan yang cukup. Sementara itu, family style memberi kesan hangat dan personal, tapi butuh koordinasi lebih saat melakukan refill. Apa pun pilihannya, tunjuk siapa yang bertugas untuk refill makanan agar tidak ada sajian yang tiba-tiba habis tanpa kamu sadari.
11. Siapkan opsi makanan untuk tamu dengan kebutuhan khusus
Dalam acara intimate, kedekatan dengan tamu membuat perhatian kecil sangat bermakna. Pastikan ada pilihan makanan untuk tamu vegetarian, tamu yang tidak makan pedas, atau yang alergi gluten atau seafood. Kamu tidak harus membuat menu khusus yang rumit, cukup pastikan ada satu atau dua opsi aman yang tetap lezat. Kamu bisa menunjukkan perhatian dan empati, serta menghindarkan tamu dari ketidaknyamanan.
12. Antisipasi kelelahan fisik
Memasak untuk acara pernikahan tetap menyita energi besar walaupun untuk acara intimate. Antisipasi kelelahan dengan menyiapkan minuman, makanan ringan untuk tim dapur, dan waktu istirahat di sela-sela memasak. Gunakan alas kaki yang nyaman, pakaian yang ringan, dan pastikan sirkulasi dapur baik agar tidak mudah pusing. Menyiapkan energi secara fisik akan membantu memastikan hasil masakan tetap maksimal dan kamu pun tetap segar saat tampil sebagai pengantin.
13. Pertimbangkan semi-DIY agar lebih ringan
Jika masih ingin sentuhan homemade tapi tidak ingin terlalu repot, gunakan konsep semi-DIY. Misalnya, pesan hidangan utama dari katering kecil lokal, sementara kamu membuat appetizer atau dessert sendiri. Kamu bisa juga memesan kue besar, tapi memasak menu buffet sendiri. Semangatnya tetap “masak sendiri”, tetapi beban kerjanya jauh lebih realistis dan tidak membuat kamu kelelahan di hari bahagia.
Menyajikan makanan yang dibuat sendiri akan menambahkan nilai sentimental yang membuat acara pernikahan intimate-mu lebih personal. Kamu juga bisa menyajikan menu dengan resep rahasia yang tidak akan didapatkan para tamu dari manapun. Jika tidak ingin memasak sendiri karena jumlah tamu yang banyak atau terlalu lelah, kamu juga bisa memilih vendor catering dengan citarasa istimewa di sini.
Cover | Foto: Pexels/Change C.C