Pilih Kategori Artikel

Persiapan Nikah: 15 Pertanyaan yang Perlu Dijawab Sebelum Memasuki Ikatan Suci Pernikahan
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Seseorang akan dihadapkan pada pilihan untuk mendapatkan sebuah keputusan besar dalam hidupnya. Salah satu keputusan terbesar yang akan dihadapi adalah menikah. Tidak mudah sampai akhirnya seseorang memutuskan untuk menikah.

Karena, pernikahan akan mengubah seluruh kehidupannya. Keputusan sepenting ini memerlukan banyak pertimbangan matang. Sekali salah, jalan menuju kehidupan yang diimpikan bisa saja sirna.

Menikah bukan hanya soal menerima pasangan apa adanya dan saling mencintai. Oleh karena itu, pertanyaan “Secinta apa kamu sama aku?” bukanlah petunjuk besar yang harus kamu cari jawabannya. Sebelum menikah, kamu dan pasangan harus saling mengajukan banyak pertanyaan penting.

WeddingMarket telah merangkum 15 pertanyaan seputar pernikahan yang harus kamu cari tahu jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan ini akan memberi gambaran apakah keputusan kamu menikah dengannya sudah tepat.

1. Apa yang kamu harapkan setelah menikah?

wm_article_img
Fotografi: Clay Photo & Cinema

Sebelum menikah, kamu dan pasangan sebaiknya menyelaraskan tujuan. Karena kunci keberhasilan dari pernikahan ialah punya tujuan bersama. Pernikahan akan berakhir tragis kalau kamu dan pasangan berjalan ke arah berbeda.

Memang, tidak semua harapan akan terwujud tetapi mengetahui pondasi yang akan menopang pernikahanmu nanti merupakan langkah awalnya. Kamu dan pasangan bisa saling berdiskusi jika memang memiliki harapan berbeda. 

Jangan saling memaksakan harapan masing-masing, carilah jalan terbaik untuk menggabungkan dua keinginan yang berbeda itu. Dengan saling bekerja sama, kehidupan pernikahan yang penuh tantangan akan terasa lebih menyenangkan.

2. Berapa banyak waktu sendiri yang kamu butuhkan?

wm_article_img
Fotografi: Maximus Pictures

Setiap orang pasti membutuhkan waktu sendiri untuk berjelajah dengan bebas mengejar mimpi, melakukan hobi, atau menikmati hari bersama teman-temannya. Namun, terdapat beberapa orang yang harus melakukan kontak dengan pasangan secara terus menerus.

Hal kecil ini bisa menjadi sebuah masalah besar jika kamu dan pasangan tidak saling memahami. Oleh karena itu, jujurlah pada pasangan tentang kapan saja dan seberapa lama kamu butuh waktu untuk sendiri.

Memutuskan untuk menikah berarti bersedia menghargai pribadi masing-masing. So, mulailah dari menghargai “waktu sendiri” pasanganmu!

3. Mau tinggal di mana setelah menikah?

wm_article_img
Fotografi: Maximus Pictures

Pertanyaan ini juga menjadi hal penting dan wajib dibicarakan sebelum menikah. Tempat tinggal nanti akan sangat memengaruhi gaya hidup setelah menikah. Kamu dan pasangan memerlukan banyak persiapan dimanapun tempat tinggalnya.

Tinggal di rumah keluarga wanita atau pria memiliki persiapan yang berbeda. Begitupun jika tinggal di rumah sendiri. Maka dari itu, pastikan sebelum menikah kamu sudah mempersiapkan diri. 

4. Apakah boleh bekerja setelah menikah?

wm_article_img
Fotografi: Cerita Tentang Senja

Menjadi wanita karir merupakan impian banyak wanita. Bukan berarti, ibu rumah tangga tidak ada artinya. Setiap profesi memiliki kehebatannya masing-masing, termasuk ibu rumah tangga. 

Pastikan apakah calon suami kamu masih memberi izin bekerja. Karena, tidak sedikit pria yang ingin istrinya fokus mengurus rumah tangga. Jika keputusannya tidak sesuai dengan keinginan kamu, coba untuk membuka diskusi tanpa memaksakan kehendak.

Apapun keputusan akhirnya, kamu harus memegang tanggung jawab tersebut. Jangan sampai keputusan yang telah ditetapkan sebelum menikah menjadi masalah baru bagi kehidupan berumah tangga nantinya.

5. Bagaimana cara kamu memecahkan masalah?

wm_article_img
Fotografi: Clay Photo & Cinema

Hidup berumah tangga tidak selamanya indah. Kamu dan pasangan akan melewati banyak batu kerikil yang mungkin bisa menghambat perjalanan. Sebelum membuat komitmen untuk bersama seumur hidup, pastikan bagaimana pasangan kamu mengatasi ganjalan batu kerikil tersebut.

Apakah ia akan mengambil batu dengan tangan sendiri dan membuangnya? Atau mungkinkan ia butuh orang lain untuk menyingkirkan batu?

Pertanyaan ini cukup penting, karena banyak sekali kasus pernikahan yang gagal karena kedua pasangan mengundang orang lain masuk ke dalam rumahnya untuk memecahkan masalah. Padahal, masalah rumah tangga seharusnya merupakan konsumsi pribadi. Karena, kamu dan pasanganlah yang paling tahu bagaimana kehidupan pernikahan kalian.

6. Apakah ingin memiliki anak? Bagaimana gaya parentingnya?

wm_article_img
Foto: tirachardz/freepik

Berbeda dengan zaman dulu, rata-rata pasangan memilih untuk menikah agar memiliki keturunan. Di zaman sekarang, memiliki anak bukanlah prioritas utama. Seiring berjalannya waktu, seseorang semakin menyadari bagaimana sulitnya membesarkan anak.

Maka dari itu, pertanyaan ini harus dituntaskan sebelum menikah. Kamu dan pasangan harus sama-sama tahu kapan kalian siap memiliki seorang anak. Kamu juga harus tahu apa yang akan dilakukan bersama pasangan jika memutuskan untuk tidak memiliki seorang anak.

Saat keputusan sudah ditetapkan, kamu bisa mengajukan pertanyaan berikutnya. Bagaimana gaya parenting jika memiliki anak nantinya? Hal ini perlu dibicarakan sebelum menikah agar anak mendapatkan pola asuh terbaik.

7. Bagaimana cara kamu mengatur finansial?

wm_article_img
Foto: tirachardz/freepik

Finansial merupakan hal krusial. Tanpanya, kamu dan pasangan akan mengalami kesulitan. Dewasa ini, permasalahan ekonomi menjadi masalah serius bagi banyak pasangan. Kamu perlu tahu seberapa banyak kebutuhan yang akan dipenuhi nantinya dan bagaimana kondisi finansial kalian saat ini.

Apakah sudah bisa memenuhinya? Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiangnya. Berapapun penghasilan, jika sesuai kebutuhan dan kamu mampu mengaturnya, tidak akan ada masalah serius selama pernikahan.

Berbicara finansial, tidak hanya pengelolaannya saja, kamu harus mengajukan pertanyaan tentang utang yang dimiliki pasangan. Bicarakan hal ini sebelum memutuskan tanggal pernikahan. 

Hidup diselimuti utang tidak termasuk impian kamu, kan? Segera pastikan apakah pasangan suka berutang? Bagaimana cara mereka memenuhi tanggung jawabnya tersebut?

8. Bagaimana gaya komunikasi yang kamu inginkan?

wm_article_img
Fotografi: Cerita Tentang Senja

Komunikasi akan membawa kehidupan rumah tangga menuju kebahagiaan. Apakah kamu dan pasangan bersedia menerapkan pola komunikasi terbuka?

Diskusikan bagaimana gaya komunikasi setelah menikah nantinya dan pastikan pola tersebut akan menjadi solusi segala masalah rumah tangga. Jangan berharap pasangan menjadi seorang mind reader yang bisa membaca isi kepalamu.

Jangan juga menyimpan berbagai pertanyaan yang meresahkan diri sendiri tetapi tidak dikomunikasikan dengan pasangan. Hindari perasaan ingin selalu menang di setiap argumen. Last but not least, jangan menyakiti pasangan dengan saling menyalahkan dan mempermalukan ketika bertengkar.

9. Seberapa penting seks bagi kamu?

wm_article_img
Fotografi: Cerita Tentang Senja

Penting diketahui bagaimana kondisi keinginan biologis masing-masing. Perbedaan besarnya keinginan biologis memang umum terjadi. Meskipun begitu, hal ini tetap harus dipertanyakan sebelum menikah. Melalui diskusi terbuka ini kamu akan mengetahui bagaimana cara kalian mengatasi kondisi masing-masing.

10. Apakah kamu punya rencana poligami?

wm_article_img
Fotografi: Sadajiwa Immagine

Walaupun sulit mengajukan pertanyaan ini, kamu tetap harus mencari tahu jawaban dari pasangan. Di dalam Islam, poligami memang suatu hal yang dihalalkan. Namun, tidak semua wanita ingin dipoligami.

Suami harus membagi cinta dan waktunya dengan wanita lain. Membayangkan hal seperti itu akan terjadi sudah membuat hati sebagian wanita hancur. Siapkan diri kamu untuk mendapatkan jawaban dari calon suami.

Jika memang ia memilih poligami dan kamu tidak menerima, sebaiknya utarakan pendapatmu. Jangan hanya diam dan menerimanya. Kehidupan pernikahan setelah tahu suami akan berpoligami tidak akan indah. Kamu hanya akan diselimuti rasa takut dan was-was setiap harinya, menunggu kapan suami akan melakukan poligami.

11. Bagaimana kamu membagi tugas rumah tangga?

wm_article_img
Fotografi: Cerita Tentang Senja

Tidak semua pekerjaan rumah menjadi tanggung jawab istri. Suami juga memiliki andil dalam mengerjakannya. Perdebatan siapa yang akan mencuci pakaian, membersihkan rumah, dan lainnya tentu bukan ide bagus.

Diskusikan sebelum menikah bagaimana kamu dan pasangan akan membagi tugas rumah tangga. Jika memang pasangan tidak setuju membaginya, bicarakan bagaimana solusi yang bisa menghindari konflik di masa mendatang.

12. Bagaimana pendapat kamu soal perceraian?

wm_article_img
Fotografi: Maximus Pictures

Perceraian mungkin menjadi solusi terbaik yang harus diambil oleh beberapa pasangan. Penting mengetahui bagaimana pasangan kamu memandang perceraian. Apakah ia memiliki keyakinan bahwa perceraian bukan salah satu solusi?

Kamu juga perlu tahu bagaimana kondisi pernikahan orang tua pasanganmu. Biasanya, seorang anak banyak mengambil pelajaran dari orang tuanya. Bicarakan juga kemungkinan melakukan perjanjian pranikah.

13. Apakah kamu bersedia melakukan cek kesehatan?

wm_article_img
Foto: freepik

Melakukan cek kesehatan secara menyeluruh sebelum menikah (premarital check-up) sudah cukup populer belakangan ini. Karena, sudah semakin banyak orang sadar bahwa kesehatan merupakan aspek penting kehidupan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pasangan memiliki penyakit bawaan atau menular. Jika diketahui lebih awal, kamu dan pasangan bisa memikirkan bagaimana solusi terbaik yang harus dilakukan.

14. Bagaimana peran keluarga masing-masing dalam rumah tangga nanti?

wm_article_img
Fotografi: Maximus Pictures

Menyatukan dua keluarga merupakan tantangan terbesar pernikahan. Kamu dan pasangan harus saling memahami tradisi serta kebiasaan masing-masing keluarga. Kamu harus memastikan bisa hidup nyaman dengan mertua serta keluarganya.

Kedua pasangan harus saling mengetahui bagaimana peran masing-masing orang tua dalam kehidupan rumah tangga anaknya. Bagaimana jika orang tua memerlukan uang atau membutuhkan perhatian? Atau sebaliknya, bagaimana jika kamu dan pasangan butuh dukungan finansial? Apakah bisa meminta bantuan orang tua?

Bagaimana dengan liburan natal atau hari raya? Hal sekecil itu juga harus dibicarakan agar tidak terjadi masalah di kehidupan mendatang.

15. Apakah kamu siap mengikuti konseling pernikahan?

wm_article_img
Foto: Freepik

Konseling pernikahan bertujuan menemukan berbagai solusi dari setiap masalah kehidupan suami istri. Mengikuti konseling pernikahan akan melatih komunikasi dan belajar cara memecahkan masalah. Kamu dan pasangan ikut, ya!

Dengan 15 pertanyaan seputar pernikahan tersebut, kamu dan pasangan bisa saling memahami. Pastikan kamu menanyakan semua pertanyaan tersebut meskipun belum tentu jawabannya bisa segera didapatkan. Beberapa pertanyaan mungkin akan terjawab setelah kamu dan pasangan dihadapkan dengan masalah.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...