*Spoiler alert!
Sore: Istri dari Masa Depan merupakan sebuah film yang sedang sangat hangat di bioskop. Film ini diangkat dari web series pada tahun 2018 dengan judul yang sama. Namun, terdapat perbedaan antara dua format tersebut. Jika di webseries cerita lebih sederhana, versi film memiliki plot yang jauh lebih rumit. Pemeran utama wanita yang dulunya diperankan oleh Tika Bravani juga diganti oleh Sheila Dara yang tetap mampu menyampaikan pesan dari film ini. Meskipun begitu, keduanya sama-sama memiliki kisah mengenai dinamika hubungan suami-istri.
Selain pemeran, visual, dan scoring-nya yang apik, film ini juga memiliki berbagai pesan mendalam khususnya tentang pernikahan dan cinta sejati. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Perubahan tidak akan terjadi kecuali dari keinginan sendiri
Inti utama dari film ini adalah tentang seorang istri bernama Sore yang melakukan time travel ke masa lalu untuk mengubah pasangannya, Jonathan, agar bisa hidup dengan lebih baik dan sehat supaya bisa hidup lebih lama dengannya di masa depan. Mulai dari mematahkan rokok, mengganti menu makanan yang dipesan, hingga mengajak bangun pagi untuk lari, semua dilakukan Sore. Ia juga meminta, bahkan menemani, Jo untuk menemui ayahnya dan berdamai dengan segala trauma yang ia miliki.
Namun, segala upaya yang dilakukan oleh Sore ternyata tak serta merta membuat Jonathan mau berubah, bahkan ketika ia diberi tahu bahwa 8 tahun kemudian, ia meninggal karena serangan jantung. Sore melakukan hal ini berulang kali atas nama cinta, hingga akhirnya dia menyadari bahwa ketakutan yang diceritakannya pada Jonathan tidak akan mampu mengubah suaminya tersebut. Akhirnya, justru Jonathan mau mengubah gaya hidup dan berdamai dengan masa lalu karena cinta tulus yang ia rasakan dari sosok Sore.
Hal ini menunjukkan bahwa ternyata tidak ada yang bisa mengubah orang lain kecuali jika ada keinginan untuk berubah dari diri sendiri. Dalam kasus Sore, hal ini akan mungkin terjadi jika ada perasaan cinta dari orang lain yang membuatnya ingin lebih lama bersama. Perubahan tidak bisa dipaksakan. Jika kamu ingin pasanganmu menjadi sosok yang lebih baik, temanilah dan selalu berikan dukungan yang tulus.
2. Pernikahan bukan hanya hidup bersama, tapi juga tumbuh bersama
Banyak pasangan yang akhirnya hanya tinggal bersama setelah menikah, tapi tidak tumbuh bersama. Saling beriringan hidup berdua, tapi tidak ada pertumbuhan yang bermakna. Tumbuh di sini bukan hanya perihal finansial dan hal material lainnya, tapi juga bagian lain dalam hidup termasuk bagaimana menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di masa kini, masa depan, maupun masa lalu.
Mungkin ada trauma dari masa lalu yang ternyata belum diselesaikan, seperti di film Sore di mana Jonathan masih memiliki trauma masa kecil terhadap ayahnya. Alih-alih menghakimi, Sore terus menemani dan mengajak Jo untuk menghadapi luka dan trauma yang belum selesai. Akhirnya mereka bisa bersama-sama bertumbuh dan mengatasi luka yang tertinggal.
Jika kamu dan pasangan baru merasakan ada beberapa kebiasaan buruk atau bahkan trauma dari masa lalu yang tertinggal saat ini, berusahalah untuk selalu menjadi sosok lebih baik, bagi diri sendiri maupun pasangan.
3. Pernikahan adalah proses terus-menerus, bukan destinasi akhir
Banyak orang yang berpikir bahwa pernikahan adalah sebuah destinasi akhir, di mana segala hal sudah mapan dan akan selalu berjalan dengan baik. Film Sore:Istri dari Masa Depan menunjukkan bahwa bahkan dalam pernikahan, segala hal masih bisa terjadi. Prioritas dan mimpi atau hal yang ingin dituju bisa berubah di tengah jalan. Yang terpenting adalah komitmen yang sudah dibangun sejak awal sehingga apapun yang terjadi ke depannya, pasangan ini masih terus bersama. Bahkan, ada satu kalimat Sore yang terus diulang, “Kalau aku hidup sepuluh ribu kali, aku akan selalu milih kamu.”
4. Takdir akan kembali kepada kita
Film Sore menunjukkan bahwa ada hal-hal yang memang sudah ditakdirkan untuk kita dan pada akhirnya akan kembali walaupun kita mencoba untuk menghindarinya. Dalam film ini, Sore berusaha untuk mengubah takdir berulang kali, mulai dari mengajak Jonathan mengubah pola hidup hingga justru tidak menemui Jonathan sama sekali dan memulai kehidupan dengan alur yang baru sebagai fashion designer di negeri orang.
Pada akhirnya, takdir akan menemukan jalannya. Sore akan kembali bertemu dengan Jonathan dan mereka menjalani kehidupan bersama dalam bentuk pernikahan. Jadi, jika saat ini kamu merasa ada yang bisa diubah dari takdirmu bersama pasangan, mungkin yang kalian jalani saat ini adalah takdir yang sudah digariskan.
5. Pola asuh bisa jadi memengaruhi relasi di masa depan
Jonathan diceritakan sebagai anak dari ayah yang meninggalkannya di masa lalu yang sedikit banyak akhirnya memengaruhi kehidupannya di masa depan dan pandangannya mengenai cinta dan pernikahan. Ketidakhadiran sosok ayah atau pola asuh yang diterapkan dalam sebuah keluarga akan memengaruhi bagaimana seorang anak tumbuh dan melihat sebuah hubungan di masa depan.
Oleh sebab itu, jika kamu dan pasangan ingin memiliki anak dari pernikahan kalian, sebaiknya pilih pola asuh yang menurut kalian terbaik dan usahakan untuk selalu hadir sehingga anak-anak bisa tumbuh penuh cinta, bukan trauma.
6. Komitmen bukan hanya hadir di saat yang indah
Dalam film ini entah sudah berapa kali Sore mencoba untuk menemui Jonathan di masa lalu dan melihat bagaimana ia memiliki gaya hidup tidak sehat dan masih berjuang untuk karier fotografernya. Masa-masa ini jelas bukan masa indah dalam kehidupan Jo. Namun, Sore tetap di sana, di sisi Jo hingga akhirnya hati Jo tergerak untuk berubah karena kesetiaan ini.
Dalam pernikahan, selalu ada di masa indah merupakan hal yang cukup mudah dilakukan. Namun, ada juga masa-masa dimana kehidupan berjalan tidak sesuai dengan keinginan. Di saat itulah komitmen sedang diuji. Jika kita mampu melewatinya, apapun yang terjadi, kalian masih bisa tetap bersama dalam waktu yang lama.
Sore: Istri dari Masa Depan bukan hanya tentang perjalanan lintas waktu, tapi lebih dalam lagi film ini menggambarkan bahwa pernikahan adalah komitmen untuk menerima tanpa syarat, menemani perjuangan, menyembuhkan luka, dan tumbuh bersama. Sore bukan datang untuk memperbaiki Jonathan secara paksa, melainkan untuk menunjukkan bahwa cinta yang tulus mampu memantik perubahan dari dalam diri. Filosofi ini bisa jadi panduan dalam membangun hubungan pernikahan yang lebih sehat, dewasa, dan penuh makna.
Siap mempraktikkan pelajaran ini di pernikahanmu? Sebelumnya, wujudkan terlebih dahulu pernikahan impianmu dan pasangan. Temukan semua kebutuhan pernikahan di WeddingMarket—dari vendor terpercaya hingga inspirasi unik. Selamat merencanakan hari bahagiamu!
Foto via Instagram/sheiladaraisha