Setiap pasangan kekasih tentu mendambakan hubungan asmaranya untuk berlanjut ke jenjang yang lebih serius yakni pernikahan. Apalagi jika keduanya sudah menemukan kecocokan satu sama lainnya. Ketika diantara sepasang kekasih sudah terjalin ikatan secara emosional, tentunya hanya tinggal menunggu waktu saja, salah satu diantaranya akan mencetuskan ide untuk menikah.
Akan tetapi, menikah bukanlah hal yang sederhana. Pernikahan adalah keputusan besar yang harus dipertimbangkan dengan matang. Sebelum melangkah untuk menjalani bahtera kehidupan berumah tangga bersama orang yang kamu cintai, ada baiknya diantara kalian sudah memastikan betul bahwa visi dan misi yang dimiliki sudah sejalan. Hal ini penting, agar kedua belah pihak saling berkomitmen untuk menjaga kelanggengan hubungan setelah pernikahan.
5 Komitmen yang Harus Dimiliki Oleh Pasangan yang Ingin Menikah
Untuk mengetahui apakah kamu dan pasangan sudah sejalan, maka bicarakan terlebih dahulu 5 komitmen berikut ini ketika pacarmu mengajak untuk menikah, ya!
Komitmen 1: Mampu Membagi Waktu
Perlu disadari bahwa kehidupan setelah pernikahan dan ketika masih pacaran itu sangat berbeda. Apabila saat pacaran kamu hanya mengetahui sedikit tentang kesibukan pasangan, sedangkan setelah menikah kamu perlu mengetahui detailnya karena kalian hidup bersama. Apalagi jika kedua belah pihak sama-sama memiliki pekerjaan yang menyita sebagian besar waktu di kantor atau tempat kerja.
Maka dari itu, hal ini perlu dibicarakan antara kamu dan pasangan supaya bisa saling memahami situasi masing-masing. Demi menjaga ikatan perkawinan tetap baik, maka pasangan yang hendak menikah perlu berkomitmen dalam hal mengatur dan membagi waktu bersama. Dimulai dari saling terbuka mengenai jadwal rutin sehari-hari seperti jam kerja, waktu bersosialisasi dengan teman, waktu untuk keluarga, terutama waktu untuk pasangan.
Dengan demikian, kamu dan pasangan bisa saling memahami, kemudian kalian bisa membuat kesepakatan dan mengatur jadwal bersama-sama. Hal ini penting agar nantinya tidak ada pihak yang merasa terabaikan apabila pasangannya sibuk dengan aktivitas di luar rumah. Biar hubungan tetap lengket, buat juga kesepakatan kapan harus menyediakan waktu luang untuk quality time berdua dengan pasangan, ya!
Komitmen 2: Komunikasi dan Keterbukaan dalam Hubungan
Ketika kamu dan pasangan memutuskan untuk menikah, kalian harus sudah siap untuk berbagi kehidupan bersama. Artinya, hal-hal dalam kehidupanmu kini juga menjadi bagian dari hidup pasanganmu, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen untuk saling menjaga komunikasi yang baik dan juga bersikap terbuka satu sama lainnya.
Komunikasi yang baik merupakan salah satu kunci keharmonisan hubungan berumahtangga. Namun, tak sampai disitu saja, ada satu hal lagi yang tak kalah penting yakni kejujuran. Bersikap jujur dan terbuka dalam berkomunikasi dengan pasangan, baik dalam situasi yang baik ataupun ketika ada kendala yang dihadapi adalah mutlak dibutuhkan.
Ketika hal tersebut dilakukan, kamu dan pasangan akan mampu menghadapi berbagai situasi yang muncul dalam kehidupan rumah tangga kalian. Merayakan momen kebahagiaan bersama-sama, pun bisa saling menguatkan dan memberi semangat ketika rumah tangga tengah dirundung masalah dari berbagai ujian pernikahan.
Sebaliknya, apabila ada hal yang ditutup-tutupi, justru akan menimbulkan masalah yang bisa menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak menghancurkan rumah tangga. Ketidakterbukaan dalam suatu hubungan seringkali menjadi akar masalah dari berbagai pertengkaran ataupun kesalahpahaman diantara pasangan. Yang mana akan menimbulkan kecurigaan dan hilangnya kepercayaan kepada pasangan.
Oleh sebab itu, bicarakan komitmen untuk saling menjaga komunikasi dan keterbukaan ini dari sejak awal, ya! Jadikanlah kejujuran sebagai landasan dalam membina pernikahan, agar kedepannya bahtera rumah tangga kamu dan pasangan tidak mudah karam apabila diterpa berbagai masalah.
Komitmen 3: Berkompromi dengan Mengesampingkan Ego
Dalam sebuah rumah tangga, tak selamanya selalu sejalan. Terkadang pasangan yang harmonis pun bisa menemukan situasi ketika keduanya berbeda pendapat. Terkait dengan masalah-masalah pernikahan yang mungkin muncul di kemudian hari, kamu dan pasangan juga perlu berkomitmen untuk mampu saling berkompromi dengan mengesampingkan ego masing-masing. Baik itu di kondisi ketika mengambil suatu keputusan, maupun saat menyelesaikan suatu masalah.
Hubungan pernikahan yang baik harus bisa dilandasi dengan sikap toleransi dan saling menghargai. Untuk itu, kamu dan pasangan harus bisa sepakat untuk menjaga kebebasan berpendapat serta saling menghargai pandangan masing-masing agar tak ada yang merasa terluka. Nah, dengan berkompromi, maka kalian bisa mencari jalan tengah demi kebaikan bersama.
Namun, ketika berkompromi, jangan pula mengedepankan ego, ya! Ingat, jalan tengah yang baik haruslah tanpa rasa keterpaksaan atau memunculkan perasaan tidak puas dari salah satu pihak karena mesti mengalah demi pasangan.
Komitmen 4: Saling Menjalankan Tugas dan Peran Masing-masing
Ketika sudah resmi mengikat janji suci pernikahan, tentu ada peran dan tugas baru yang harus dijalankan oleh pasangan suami istri. Untuk itu, kamu dan pasangan harus memiliki komitmen untuk menjalaninya dengan sebaik mungkin. Mungkin di awal-awal akan ada kendala, misalnya istri belum terbiasa memasak atau suami masih sering terbawa kebiasaan saat ia bujangan.
Namun, jangan langsung mengkritik ataupun meremehkan usaha yang dilakukan oleh pasanganmu, ya! Ingatlah, dalam hal ini kalian masih sama-sama belajar untuk memberikan yang terbaik bagi pasangan. Yang perlu dilakukan adalah saling mengevaluasi diri agar kedepannya kamu dan pasangan bisa menjadi lebih baik lagi. Setiap membangun rumah tangga butuh adaptasi, terutama untuk pasangan baru agar bisa terbiasa menjalankan peran dan tugasnya dengan sebaik mungkin. Maka dari itu, cobalah untuk saling support satu sama lain, ya!
Komitmen 5: Menjaga Hubungan Baik dengan Keluarga Masing-masing
Pernikahan sejatinya mempersatukan dua buah keluarga. Meski kamu dan pasangan yang akan menjalani kehidupan rumah tangga berdua, namun peran keluarga masing-masing tetap tak bisa diabaikan begitu saja. Maka, kamu dan pasangan juga perlu berkomitmen untuk saling menjaga hubungan yang baik dengan keluarga kalian masing-masing, sekalipun restu keluarga sudah dikantongi.
Pernikahan menjadikan kamu terikat pada pendamping hidupmu sekaligus keluarganya, begitupun sebaliknya. Apabila ada perasaan kurang senang dengan keluarga pasangan, karena mungkin ada pihak yang pernah menyinggung perasaanmu, namun jangan sampai rasa tidak suka itu ditunjukkan. Walau bagaimanapun, keluarga pasangan akan menjadi keluargamu juga. Oleh karena itu, kamu dan pasangan harus sama-sama sepakat untuk tetap rukun dengan keluarga dari kedua belah pihak dan menganggap selayaknya keluarga sendiri.
Dalam pernikahan, komitmen menjadi hal yang sangat esensial. Sebab, komitmen inilah yang menjadi fondasi atau landasan yang menentukan kokohnya rumah tangga yang akan dibangun kelak. Untuk itu, guna mengantisipasi berbagai macam badai cobaan dalam pernikahan yang akan datang, kamu dan pasangan harus sepakat untuk saling menguatkan dan teguh pada komitmen yang sudah dibuat. Dengan demikian, harapannya pernikahan dapat senantiasa harmonis dan langgeng hingga maut memisahkan.