Drama Korea Would You Marry Me menghadirkan premis manis dan emosional. Yoo Me-Ri (Jung So-min), seorang direktur perusahaan desain baru saja dikhianati tunangannya dan kehilangan rumah sekaligus.
Di tengah-tengah kesialan itu, ia mendapatkan keberuntungan dengan memenangkan hadiah rumah berkat voucher yang diam-diam ia ikut sertakan ke dalam undian. Namun, untuk mendapatkan rumah tersebut, ia harus bertahan selama 90 hari bersama seorang ”suami” – mengingat banyak pasangan bercerai setelah memenangkan hadiah dan menjualnya.
Ia tidak bisa meminta bantuan mantan tunangannya, akhirnya Yoo Me-Ri meminta bantuan Kim Woo-Joo (Choi Woo-shik)– kebetulan memiliki nama yang sama untuk berpura-pura menjadi sepasang suami istri selama tiga bulan.
Disitulah kisah mereka dimulai. Di balik momen lucu dan romansa ringan, drama ini menyelipkan banyak pesan tentang cinta dewasa. Melalui cara mereka berkomunikasi, menghadapi konflik, hingga membangun kepercayaan selangkah demi selangkah, drama ini memperlihatkan bagaimana hubungan sehat bekerja dalam kehidupan nyata.
Berikut 13 ciri cinta dewasa dari perjalanan Me-Ri dan Woo-Joo di dalam drama Would You Marry Me.
1. Cinta Dewasa Tidak Menguras Dirimu Habis-Habisan
Ada satu ciri cinta dewasa yang kerap diabaikan – kamu tidak harus memberi sampai dirimu habis. Banyak orang, seperti Me-Ri di awal cerita, mencintai dengan totalitas. Sekilas terlihat tulus, tetapi perlahan membuat diri sendiri hilang arah. Dalam hubungan sehat, memberi itu tetap penting, tetapi dengan porsi masuk akal.
Kamu mendukung pasangan tanpa mengambil peran sebagai penyelamat hidupnya. Ada ruang untukmu bernapas, berkembang, dan tetap punya identitas. Cinta dewasa bukan kompetisi ”Siapa berkorban lebih banyak, maka ia menang”.
Cinta membawa dua orang saling menopang tanpa harus memikul semuanya sendirian. Ketika hubungan terasa seimbang, usaha dibalas usaha, perhatian dengan kehadiran, maka akan terasa lebih ringan dan stabil. Pelajaran dari kisah Me-Ri mengingatkan kita bahwa menjaga diri sendiri adalah bagian penting dari mencintai orang lain.
2. Menyelesaikan Kesalahpahaman Sebelum Berkepanjangan
Di setiap episodenya, drama ini memperlihatkan bagaimana Woo-Joo selalu berusaha menyelesaikan kesalahpahaman di antara mereka dengan cepat. Ia bahkan sampai menyusul Me-Ri ke kampung halamannya begitu terjadi sebuah kesalahpahaman.
Sama seperti hubungan dewasa, keheningan panjang setelah salah paham justru membuat masalah kecil berubah menjadi luka paling dalam. Kedua orang mungkin sama-sama lelah, tetapi membiarkan emosi menggantung selama berhari-hari hanya membuka ruang untuk asumsi baru yang belum tentu benar.
Komunikasi akan menyelamatkan banyak hal. Tidak harus langsung ngobrol panjang atau menyelesaikan semuanya detik itu juga. Namun, memberi sinyal ”kita akan bahas ini ketika kita siap” sudah cukup untuk menjaga rasa aman. Dengan begitu, pasangan tidak merasa diabaikan dan hubungan tetap punya arah.
3. Cinta Tidak Selalu Butuh Alasan
Cinta dewasa tidak selalu membutuhkan daftar panjang alasan mengapa seseorang layak dicintai. Perasaan bisa muncul dari kenyamanan, ketertarikan, atau kehangatan sederhana yang sulit dijelaskan, dan itu wajar.
Yang penting adalah bagaimana cinta itu dihidupi, bukan dicari pembenarannya. Ketika seseorang mulai memaksakan alasan, hubungan akan terasa seperti proyek yang harus dibuktikan. Dalam cinta yang matang, seringkali kenyamanan sudah cukup menjadi salah satu fondasi kuat membangun masa depan.
4. Menjadi Tempat Aman untuk Pasangan
Ciri lain dari cinta dewasa adalah ketika hubungan terasa seperti ”pulang”. Bukan sebaliknya, tempat di mana seseorang harus tampil kuat terus-menerus. Menjadi ”safe place” berarti memberi ruang bagi pasangan untuk menjadi dirinya paling jujur.
Ada fase ketika seseorang sedang tidak baik-baik saja, dan kehadiranmu menjadi tempatnya beristirahat dari dunia. Safe place bukan berarti kamu harus memanjakan atau memecahkan semua masalahnya.
Di dalam drama Would You Marry Me, baik Me-Ri maupun Woo-Joo selalu menawarkan ketenangan yang membuat pasangan berani terbuka akan masalahnya. Mendengar tanpa menghakimi, merespons, dan hadir tanpa dipaksa. Bahkan, masing-masing memberikan saran atas masalah pasangannya.
Karena itu, hubungan tumbuh dengan stabil. Konflik bisa dibahas tanpa ketakutan dan rencana masa depan menjadi lebih mudah dirangkai. Di situlah cinta dewasa menemukan bentuk terbaiknya.
5. Selalu Mendukung Pasangan dan Tidak Mengendalikan
Dalam hubungan yang sehat, dukungan bukan hanya muncul saat keadaan indah, tetapi juga ketika hidup sedang berat dan membingungkan. Jika cintamu sudah masuk ke tingkat ”dewasa”, maka kamu bisa memahami bahwa setiap orang punya cara sendiri dalam menghadapi hidup.
Cukup dengan menemani dengan berjalan di samping, bukan mengambil alih kendali dan memaksanya mengikuti arahmu. Saat seseorang merasa didukung apa adanya, kepercayaan pun tumbuh lebih kuat.
6. Kejujuran sebagai Fondasi Utama
Kejujuran memang fondasi utama, tetapi bukan berarti kamu membongkar semua detail hidupmu kepada pasangan. Kejujuran disini adalah tidak menyimpan hal-hal yang bisa melukai kepercayaan pasangan.
Cinta dewasa memahami bahwa transparansi menciptakan rasa aman, sementara rahasia akan membuat hubungan terasa rapuh. Kejujuran juga mencegah salah paham yang tidak perlu.
Pasangan tidak harus menebak-nebak atau mencari arti tersembunyi dari sikapmu. Kejujuran juga membuat komunikasi lebih efisien, masalah dapat diselesaikan lebih cepat, keinginan bisa disampaikan dengan jelas, dan batasan semakin mudah dihormati.
7. Memahami Perubahan Mood dan Menanggapi dengan Dewasa
Setiap orang punya hari-hari sulit, dan perubahan sikap pasangan tidak selalu berarti ada masalah dalam hubungan. Bisa jadi ia sedang menghadapi tekanan lain, pekerjaan, keluarga atau batinnya sendiri. Di drama Would You Marry Me, ada salah satu scene yang menunjukkan hal indah tersebut. Bagaimana Woo-Joo menghadapi Me-Ri yang tiba-tiba meminta mereka untuk putus. Woo-Joo tidak serta merta menerimanya.
Ia lebih memilih meminta maaf karena kurang perhatian kepada Me-Ri dan menunggunya kembali menjelaskan maksud dari permintaan putus tersebut. Baru diketahui setelahnya, Me-Ri sedang menghadapi masa sulit dan ada suatu hal memaksanya melakukan hal tersebut.
Begitulah cinta yang dewasa, mampu membaca situasi ini tanpa langsung terseret perasaan negatif. Kamu memberi ruang, menunggu, bukan mengabaikan apalagi menuduh. Ketika perlahan perubahan ini mulai berdampak padamu, respons terbaik adalah berbicara dengan kepala dingin. Menahan diri agar tidak ikut emosi saat pasangan dalam mode unstable mood adalah bentuk kedewasaan dalam hubungan.
8. Dicintai Tanpa Harus Mengubah Diri
Di dalam drama, pemeran utama wanita diceritakan sudah cukup matang untuk menikah. Namun, karena masalah yang dihadapinya, niat menikahnya harus pupus. Di saat itu, Me-Ri merasa ada yang salah pada dirinya.
Woo-Joo tidak membiarkan tersebut dan meminta Me-Ri untuk tidak perlu mengubah seluruh dirinya hanya agar seseorang bertahan. Karena, jika seseorang benar-benar mencintai kita, ia hanya ingin kejujuran tentang siapa dirimu hari ini.
Namun, hubungan dengan cinta dewasa akan membawa dirimu untuk berkembang karena perasaan ’dihargai apa adanya’. Dukungan Woo-Joo membuat Me-Ri memutuskan untuk jujur akan masalahnya dan dia akan bekerja lebih keras untuk menyelesaikannya. Karena Me-Ri ingin saat bersanding bersama Woo-Joo, ia merasa ”bangga” akan dirinya sendiri.
9. Berani Memberi Perhatian Kecil Tanpa Canggung
Perhatian kecil adalah bahasa cinta paling nyata. Perhatian sederhana dapat ditunjukkan dalam bentuk apa saja. Perhatian bukan kelemahan, tetapi cara merawat komunikasi antara pasangan setiap harinya.
Jangan malu memujinya cantik atau tampan, bertanya tentang apakah dia senang hari ini, atau menghubungi walaupun hanya sebentar untuk mengetahui ia apa yang sedang ia lakukan.
Lewat gestur ringan inilah hubungan terasa lebih hidup. Ketika kamu sudah nyaman mengekspresikan perhatian sebagai tanda cinta, itu berarti bahwa hubunganmu aman, sehat, dan jauh dari permainan ego.
10. Cinta Dewasa Tumbuh dari Pasangan dengan Emotional Intelligence
Emotional intelligence dalam hubungan terlihat bukan dari seberapa romantis seseorang. Jika pasanganmu memiliki emotional intelligence yang baik, ia pasti bisa membaca situasi, memahami perasaan pasangannya dan merespons dengan dewasa.
Seperti saat Me-Ri memilih menyelesaikan masalahnya sendiri, Woo-Joo tidak tersinggung ataupun merasa perlu menunjukkan kemampuan finansialnya. Ia cukup peka untuk menangkap bahwa Me-Ri ingin menjaga harga dirinya dan bijak memberi ruang.
EQ bekerja di titik-titik kecil seperti ini. Ketika pasangan memahami kapan harus hadir, mundur setengah langkah, dan memberi dukungan tanpa membuat orang yang dicintainya merasa kecil.
11. Tetap Memilihmu Tanpa Ragu
Saat kamu merasa tidak yakin pada dunia, pasangan tetap memilihmu tanpa ragu – begitulah salah satu tanda bahwa hubungan kalian berjalan dengan sehat dan dewasa. Sikap ini sebagai deklarasi besar bahwa ia berdiri di sisimu, saat hubungan terasa mudah atau ketika ketakutan muncul.
Dalam adegan ketika Me-Ri merasa ia tidak akan diterima oleh keluarga Woo-Joo. Pria itu langsung mengambil posisi jelas dan menyakinkan bahwa Me-Ri adalah orang yang ia pilih. Hubungan ini adalah tentang mereka berdua.
Bukan untuk menyampingkan keluarga, tetapi menunjukkan kejelasan prioritas. Woo-Joo tidak membuat Me-Ri menebak-nebak. Ia tidak ingin menyembunyikan hubungan mereka jika memang Me-Ri sudah siap mengumumkannya pada dunia.
Bahkan, Woo-Joo siap langsung memperkenalkan Me-Ri kepada keluarganya sebagai bentuk keseriusan. Kamu pasti sudah pernah mendengar kalimat, ”Sesulit apapun cobaannya, selama pasangan berdiri di sisimu, semua akan mudah.” Dan, itu benar!
12. Tenang Menerima Masa Lalumu
Masa lalu bukan ancaman, bahan perdebatan, dan alasan untuk menciptakan jarak. Dalam hubungan dewasa, pasangan tidak merasa harus bersaing dengan kenangan atau orang-orang yang pernah hadir.
Tidak ada kecemburuan yang meledak tiba-tiba, interogasi, dan tuntutan untuk menghapus jejak hidupmu sebelumnya. Hal ini hanya memungkinkan jika sudah terbangun rasa saling percaya dalam hubungan, bahwa kamu memilihnya karena masa kini dan masa depan yang ingin dibangun bersama.
13. Selalu Melihat Sesuatu dari Sisi Positif Terlebih Dahulu
Terakhir, tanda cinta dewasa yang terlihat sederhana dengan dampak besar. Dalam hubungan banyak hal mudah disalahartikan seperti intonasi pesan, respon terlambat, ekspresi berubah, atau komentar yang tidak sengaja menyinggung.
Pasangan yang dewasa tidak langsung berasumsi buruk, mereka memberi ruang bagi kemungkinan bahwa pasangan sedang lelah, sibuk, atau tidak sadar ucapannya. Perspektif positif membuat hubungan terhindar dari konflik kecil yang sebenarnya tidak perlu.
Ini juga menunjukkan bahwa kamu percaya pada niat baik pasanganmu. Drama Korea Would You Marry Me menggambarkan pelajaran ini dalam satu scene di mana Woo-Joo bertemu Me-Ri sedang membantu mantannya di rumah sakit di saat mereka ada janji kencan.
Melihat itu, Woo-Joo tidak ujug-ujug menuduh Me-Ri membohonginya dan tidak menghadiri kencan mereka karena memilih kembali ke mantannya. Ia malah menggantikan Me-Ri dan membantu sang mantan selama di rumah sakit sampai keluarganya datang. Karena, ada alasan kenapa Me-Ri terpaksa membantu mantan di rumah sakit dan Woo-Joo memilih mempercayainya dibandingkan langsung mencecar dengan berbagai tuduhan tidak penting.
Banyak bukan pelajaran positif tentang cinta dari drama Would You Marry Me, meskipun jalan ceritanya dapat dibilang klise. Jika kamu sedang membangun hubungan, 13 ciri ini bisa menjadi pengingat bahwa cinta dewasa itu tercipta ketika dua orang berusaha jadi versi terbaik untuk diri sendiri dan satu sama lain.
Lebih seru lagi kalau kamu bisa melihat secara nyata bagaimana sikap pasangan dengan cinta level dewasa dengan menonton drama ini. Jadi, kamu bisa punya gambaran apakah pasanganmu sekarang atau diri kamu sendiri sudah masuk ke fase tersebut.
Semua cerita cinta butuh awal yang tepat. Nah, kalau kamu lagi nyusun rencana nikah, jangan bingung sendirian. Mulai lengkapi persiapanmu dengan inspirasi dan rekomendasi vendor terpercaya di WeddingMarket. Klik dan jelajahi—biarkan langkah kecil hari ini jadi awal menuju hari istimewamu.
Cover | Foto via X/SBS Now