Saat mencari inspirasi atau merancang moodboard pernikahan, kemungkinan besar kamu akan kerap menemukan konsep pernikahan whimsical. Walaupun menggunakan istilah berbahasa Inggris yang terdengar asing, ternyata sudah banyak pasangan pengantin yang memilih untuk menerapkan konsep pernikahan ini di Indonesia. Berbeda dengan konsep pernikahan tradisional atau modern yang elegan, konsep pernikahan whimsical memiliki ciri khas sendiri yang sangat unik.
Jika kamu memiliki kepribadian yang imajinatif atau agak quirky, konsep pernikahan yang satu ini mungkin akan cocok untukmu. Berikut ini beberapa hal yang harus kamu ketahui seputar pernikahan ini jika tertarik. Yuk, simak selengkapnya!
Apa itu konsep pernikahan whimsical?
Pernikahan whimsical merupakan tema yang menghadirkan nuansa imajinatif dan penuh warna, seakan terinspirasi dari dunia dongeng atau mimpi, sehingga menciptakan atmosfer unik, ceria, dan bebas dari batasan tradisi. Dalam konsep ini, dekorasi biasanya dipenuhi dengan elemen-elemen yang tidak biasa seperti lampu gantung berbentuk bintang, kursi dan meja warna-warni, bunga-bunga dengan warna pastel yang mencolok, serta dekorasi lucu dan artistik seperti balon gas, sangkar burung, atau hiasan kertas berbentuk awan dan pelangi.
Busana pengantin pun bisa lebih bebas dan eksperimental, misalnya gaun dengan detail bunga 3D, sepatu berwarna kontras, atau aksesori kepala yang menyerupai mahkota peri. Musik yang dipilih cenderung ringan, ceria, dan kadang bernuansa vintage atau folk untuk semakin memperkuat kesan magis dan hangat.
Elemen penting dalam whimsical wedding
Ada beberapa elemen yang akan membantumu mewujudkan konsep pernikahan ini, mulai dari pemilihan venue dan dekorasi hingga busana yang dipakai. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai beberapa elemen penting tersebut:
1. Venue yang terbuka dan artistik
Pernikahan whimsical sangat cocok digelar di lokasi yang mendukung suasana magical seperti taman terbuka, hutan kecil, rumah kaca, atau bahkan studio seni dan galeri terbuka. Keindahan alami dari pepohonan, langit yang luas, dan suasana alam akan menambah nuansa dongeng yang diinginkan.
Untuk memperkuat suasana, venue bisa dihias dengan dekorasi handmade seperti tenda kain, papan kayu dengan tulisan dari cat, dan karpet warna-warni di jalur aisle atau altar pernikahan. Lokasi seperti ini juga memberikan kebebasan bagi pasangan untuk bereksperimen dengan layout dan lighting.
2. Dekorasi warna-warni dan penuh imajinasi
Dekorasi adalah elemen paling mencolok dalam pernikahan whimsical karena menjadi media utama untuk menciptakan atmosfer magical dan tidak biasa. Warna-warna pastel seperti lavender, peach, mint, kuning lemon, hingga kombinasi warna yang kontras seperti ungu dan hijau toska sering digunakan untuk menghadirkan suasana ceria.
Elemen seperti lentera kertas yang dibuat menggantung, balon berdesain unik, lampu-lampu kecil (fairy lights), hingga hiasan bunga dalam pot gantung atau melayang di udara menambah nuansa dongeng yang playful. Dekorasi ini biasanya tidak memiliki aturan tertentu, justru keindahannya terletak pada kesan yang agak ‘berantakan’, tapi tetap harmonis.
3. Bunga dan tanaman yang tidak biasa
Bunga dalam pernikahan whimsical tidak hanya berfungsi sebagai hiasan meja atau buket pengantin, tapi juga sebagai media untuk berekspresi. Bunga bisa dipilih dengan mencampur jenis-jenis yang jarang digunakan dalam pernikahan tradisional seperti anemone, delphinium, dahlia, baby's breath berwarna, hingga bunga liar yang tumbuh alami.
Kombinasi bunga segar dengan elemen selain bunga seperti daun kering, rumput pampas, atau bahkan dedaunan berwarna metalik juga biasa digunakan untuk memberikan kesan unik dan eksentrik. Penataan bunga yang menggantung dari langit-langit atau membentuk lengkungan asimetris pun menjadi ciri khas yang memperkuat nuansa dreamy.
4. Pencahayaan yang magical
Pencahayaan memainkan peran penting dalam membentuk mood whimsical. Alih-alih lampu terang dan formal, pencahayaan pada pernikahan ini lebih banyak mengandalkan fairy lights, lilin-lilin kecil, lentera, atau lampu gantung dari kaca warna-warni yang memberikan nuansa hangat dan romantis. Di malam hari, pencahayaan ini menciptakan suasana intim yang seolah membawa tamu ke dunia lain. Pencahayaan yang dikombinasikan dengan dekorasi seperti tirai kain tembus cahaya atau cermin kecil juga bisa menciptakan efek visual yang memukau.
5. Busana dan aksesori yang artistik dan bebas
Dalam konsep whimsical, busana pengantin tidak harus mengikuti aturan klasik seperti gaun putih panjang dan jas formal. Sebaliknya, gaun dengan warna-warna lembut seperti dusty blue, blush pink, atau ivory, serta desain yang lebih eksperimental seperti tulle bertumpuk, renda 3D berbentuk kupu-kupu atau bunga, hingga cape transparan bisa menjadi pilihan.
Untuk aksesori, pengantin wanita bisa memakai mahkota bunga, headpiece berbentuk bintang atau bulan, atau bahkan glitter dan perhiasan warna-warni. Sementara itu, pengantin pria bisa tampil dengan jas motif floral, celana chinos, atau suspender warna pastel agar tampak lebih santai dan tetap serasi.
6. Detail personal yang penuh cerita
Pernikahan whimsical biasanya dipenuhi detail-detail kecil yang mencerminkan kepribadian pasangan, seperti undangan dengan ilustrasi tangan, papan petunjuk lucu bertulisan quotes favorit, hingga suvenir berbentuk mainan kecil, botol kaca isi bintang kertas, atau teh aroma bunga. Bahkan, meja tamu bisa diisi dengan board game klasik, buku tamu berbentuk scrapbook, atau polaroid corner di mana tamu bisa berfoto dan menuliskan pesan. Semua elemen ini menciptakan kesan personal dan intimate yang tak terlupakan.
7. Musik yang penuh nostalgia
Alunan musik dalam pernikahan whimsical biasanya berirama ringan dan menyentuh, seperti lagu-lagu akustik, folk, indie pop, atau instrumental dari film-film fantasi. Musik-musik seperti versi piano dari lagu Coldplay, Taylor Swift, atau bahkan soundtrack dari film animasi seperti Disney dan Studio Ghibli bisa digunakan untuk menciptakan suasana yang dreamy. Kehadiran live band kecil dengan alat musik seperti ukulele, biola, atau harpa akan memperkuat atmosfer romantis yang ringan dan menyenangkan.
8. Makanan dan minuman yang out of the box
Hidangan dalam pernikahan whimsical sebaiknya selain enak juga dibuat dengan penampilan yang menarik. Pilih dessert table dengan cake pops, cupcake warna pastel, donat gantung, minuman dalam botol kaca kecil, atau es krim dalam cone warna-warni. Kamu juga bisa menyajikan makanan utama secara buffet dengan label nama lucu, seperti “Love Potion Soup” atau “Magic Mushroom Pasta”.
9. Undangan dan suvenir
Untuk memperkuat nuansa whimsical bahkan jauh sebelum hari-H, kamu bisa mengirim undangan dalam bentuk gulungan ala surat sihir, buku cerita mini, atau kartu pop-up. Suvenir juga bisa dibuat unik, seperti lilin aroma bunga, botol kecil berisi pesan cinta, atau gantungan kunci karakter dongeng yang disesuaikan dengan pasangan.
Tips menggelar pernikahan whimsical
Selain mengetahui berbagai elemen yang disebutkan, ada juga beberapa tips tambahan yang bisa diterapkan untuk mewujudkan pernikahan dengan konsep whimsical yang lebih maksimal. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Buat moodboard khusus sejak awal
Agar semua elemen whimsical tetap saling terhubung dengan harmonis, sangat disarankan untuk membuat moodboard yang berisi referensi warna, tekstur, jenis dekorasi, gaya busana, hingga contoh undangan. Moodboard ini bisa kamu tunjukkan ke vendor, MUA, fotografer, hingga vendor dekorasi agar semua pihak bisa bekerja dalam satu visi yang sama. Hal ini juga akan membantumu menghindari dekorasi yang terlalu ramai atau tidak sinkron.
2. Pilih vendor yang berani dan kreatif
Karena tema whimsical memerlukan kreativitas ekstra dan keberanian bermain dengan detail dan warna, carilah vendor dekorasi, fotografi, dan MUA yang terbiasa menangani tema nonkonvensional. Vendor seperti ini biasanya lebih terbuka terhadap ide-ide eksperimental, seperti instalasi gantung dari payung warna-warni, lighting temaram ala negeri dongeng, atau photobooth dengan efek visual unik.
3. Siapkan aktivitas interaktif untuk tamu
Agar suasana semakin fun dan whimsical, siapkan area interaktif seperti pojok menggambar, photobooth dengan properti lucu, lembar ramalan cinta, hingga sesi tarot reading atau kutipan inspiratif dalam fortune cookies. Aktivitas ini akan menciptakan pengalaman unik bagi tamu dan meninggalkan kesan berbeda dari pernikahan lainnya.
4. Buat alur acara yang fleksibel dan santai
Hindari struktur acara yang terlalu kaku. Buat rundown yang lebih bebas dengan waktu yang longgar untuk sesi foto, bersantai, atau menikmati suasana. Tamu bisa bebas berkeliling taman, menikmati alunan musik akustik, atau mengikuti aktivitas kreatif. Suasana ini akan terasa lebih hangat dan sesuai dengan tema whimsical yang tidak memiliki pakem tertentu.
5. Gunakan narasi seperti dongeng di seluruh alur acara
Buat narasi atau storyline pernikahanmu layaknya cerita dongeng. Mulai dari undangan yang memperkenalkan kalian sebagai tokoh utama, kemudian narasi pembukaan oleh MC seperti sedang membacakan awal kisah cinta, hingga elemen kecil di rundown seperti sesi bertajuk “Opening the Garden of Love” atau “Magical Toast Ceremony”. Narasi ini akan memberikan struktur yang utuh dan menyenangkan bagi tamu yang mengikuti alurnya.
Untuk pasangan penyuka sesuatu yang unik dan berbeda, konsep pernikahan whimsical ini bisa diterapkan. Kamu bisa bebas berkreasi dengan detail elemennya. Yang tak kalah penting, jangan lupa untuk memilih vendor pernikahan yang tepat dan bisa diajak bekerja sama. Daftar rekomendasinya bisa kamu cek di sini.
Cover | Foto via Perfect WO