Your Smart Wedding Platform

Panduan Memilih Cincin Lamaran Islami yang Sesuai dengan Syariat

18 Oct 2024 | By Dea Vinta Wedding Market | 13
Fotografi oleh Warna Project

Menikah adalah salah satu momen paling berharga dalam hidup, apalagi bagi kamu yang sudah lama menantikan hari tersebut. Salah satu simbol penting dari prosesi lamaran yang tak bisa dilewatkan adalah cincin lamaran. Meskipun dalam ajaran Islam tidak ada ketentuan khusus mengenai pemakaian cincin, tradisi ini tetap menjadi bagian yang cukup penting dalam budaya pernikahan modern.

Kali ini, kita akan membahas topik yang cukup sering membuat kamu yang sedang merencanakan lamaran bingung, yaitu cincin lamaran dalam Islam. Gimana sih panduan memilih cincin yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan apa saja yang perlu diperhatikan? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Makna Cincin Lamaran dalam Islam

Foto: Pinterest/by.tostories

Pernikahan dalam Islam adalah sebuah ibadah, ikatan sakral yang menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Namun, ketika berbicara tentang lamaran atau tunangan, khususnya tentang cincin lamaran, kamu mungkin bertanya-tanya: “Apa sebenarnya makna cincin lamaran dalam Islam? Apakah ini hal yang wajib atau hanya simbol budaya?”

Secara hukum syariat, cincin lamaran tidak termasuk dalam kewajiban atau rukun nikah yang harus dipenuhi agar pernikahan dianggap sah. Di dalam Al-Qur’an maupun hadis tidak ada ketentuan yang mengharuskan seorang lelaki memberikan cincin kepada perempuan saat proses lamaran.

Rukun nikah yang wajib dipenuhi hanyalah:

  • Adanya ijab dan qabul antara wali perempuan dan calon mempelai lelaki.

  • Adanya saksi yang menyaksikan ijab qabul.

  • Adanya mahar, yang bisa berupa uang, barang, atau apa pun yang disepakati kedua belah pihak.

  • Adanya wali dari pihak perempuan.

Jadi, cincin lamaran tidak termasuk dalam elemen pernikahan yang diwajibkan oleh agama. Lamaran itu sendiri hanyalah bagian dari prosesi pengikatan komitmen sebelum menikah, namun bukan bagian dari ritual syariat Islam yang harus ada. Itu sebabnya, cincin lamaran lebih dianggap sebagai simbol budaya yang terbawa dari kebiasaan masyarakat modern.

Mengapa Cincin Tetap Menjadi Bagian dari Lamaran?

Foto: Pinterest

Meski bukan kewajiban, cincin lamaran tetap memiliki nilai simbolik yang kuat dalam masyarakat modern, termasuk di kalangan umat Muslim. Tradisi ini muncul dari konsep universal tentang cincin sebagai lambang keabadian, ikatan, dan komitmen. Bentuknya yang melingkar, tanpa ujung, mencerminkan harapan bahwa ikatan cinta dan komitmen antara dua orang yang bertunangan juga tidak akan ada akhirnya.

Dalam tradisi Islam, cincin mungkin tidak memegang peranan penting sebagaimana dalam budaya Barat, tapi tetap bisa menjadi simbol kasih sayang dan komitmen yang diberikan calon suami kepada calon istri. Dengan memberikan cincin lamaran, seorang pria seolah menyampaikan pesan: "Aku siap untuk melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu pernikahan, dan berkomitmen untuk hidup bersamamu."

Cincin Lamaran Menjadi Simbol Komitmen yang Dapat Diterima dalam Islam

Walaupun dalam Islam tidak ada keharusan menggunakan cincin sebagai tanda lamaran, cincin bisa dijadikan simbol yang bermakna dan halal asalkan tidak berlebihan dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Misalnya, cincin tersebut dipilih karena:

  • Sebagai bentuk janji antara kedua belah pihak untuk saling menjaga hubungan mereka menuju pernikahan.

  • Sebagai simbol penghormatan bahwa calon pengantin laki-laki menghargai calon istrinya dengan memberi sebuah barang berharga yang melambangkan niat baik.

  • Sebagai pengingat komitmen untuk saling menjaga diri sebelum menikah sesuai ajaran Islam, seperti tidak melakukan hal-hal yang dilarang dalam Islam (zina, berduaan tanpa mahram, dll).

  • Dalam konteks ini, cincin lamaran dapat memiliki nilai yang mendalam jika dipahami sebagai bagian dari proses memperkuat komitmen menuju pernikahan, dan tidak hanya sekedar benda mewah atau simbolis semata.

    Pandangan Islam terhadap Tradisi Pemberian Cincin Lamaran

    Foto: Pinterest

    Salah satu prinsip penting dalam Islam adalah menghargai adat atau tradisi lokal selama tidak bertentangan dengan syariat. Banyak ulama menekankan bahwa Islam adalah agama yang sangat menghormati budaya setempat selama nilai-nilai dasar agama tetap dijaga.

    Di Indonesia, misalnya, cincin lamaran sudah menjadi bagian dari prosesi adat yang diakui dan diterima secara luas. Prosesi lamaran seringkali melibatkan pertukaran cincin antara calon suami dan istri sebagai simbol pertunangan. Dalam hal ini, Islam tidak melarang penggunaan cincin dalam cincin tersebut tidak melanggar aturan-aturan dasar, seperti penggunaan emas oleh laki-laki (yang dilarang dalam Islam) atau menciptakan beban berlebih bagi kedua belah pihak.

    Jika kamu dan pasangan ingin mengikuti tradisi dengan memberikan cincin lamaran, itu bisa dilakukan sebagai bagian dari menghormati adat. Namun, penting untuk tetap menghindari sifat berlebihan atau membebani keuangan keluarga dengan membeli cincin yang terlalu mahal hanya demi mengikuti tren.

    Cincin sebagai Bagian dari Mahar

    Meskipun cincin lamaran bukanlah bagian dari rukun nikah, di banyak budaya Muslim, cincin lamaran seringkali juga berfungsi sebagai bagian dari mahar. Mahar, atau mas kawin, adalah salah satu syarat sahnya pernikahan dalam Islam, dimana calon suami memberikan sesuatu yang bernilai kepada calon istri sebagai tanda keseriusan dan komitmen. Mahar bisa berbentuk apapun yang disepakati oleh kedua belah pihak, termasuk cincin.

    Dalam hal ini, cincin lamaran bisa memiliki makna ganda:

    • Sebagai bagian dari prosesi lamaran untuk menandakan bahwa pasangan telah bertunangan.

    • Sebagai mahar pada hari pernikahan, yang memiliki nilai simbolis dan material yang diberikan oleh mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan.

    Jika kamu memilih cincin sebagai mahar, pastikan untuk berkomunikasi dengan baik dengan pasangan mengenai makna di balik pemberian tersebut. Ingat bahwa mahar dalam Islam sebaiknya tidak terlalu memberatkan pihak laki-laki, karena esensi dari mahar adalah bentuk penghargaan kepada calon istri, bukan beban.

    Cincin Lamaran sebagai Pengingat Amanah

    Foto: Pinterest

    Selain sebagai simbol cinta, cincin lamaran juga bisa menjadi pengingat akan amanah yang diterima oleh kedua belah pihak. Cincin yang melingkari jari kamu dan pasangan adalah pengingat bahwa pernikahan bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga tentang tanggung jawab. Kamu dan pasangan sedang memulai perjalanan baru, di mana kalian akan saling menjaga, saling melindungi, dan saling memahami.

    Sebagai seorang Muslim, cincin lamaran ini bisa menjadi simbol bahwa kamu siap untuk menjalankan perintah Allah SWT dalam pernikahan. Artinya, kamu siap untuk mengikuti aturan-aturan syariat dalam membina rumah tangga, menjalani hak dan kewajiban sebagai suami dan istri, serta menjaga kehormatan dan amanah yang diberikan Allah melalui ikatan pernikahan.

    Apakah Harus Memilih Cincin Emas?

    Foto: V&Co Jewellery

    Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah, “Apakah cincin lamaran harus emas?” Islam melarang laki-laki memakai perhiasan emas. Hadis Rasulullah SAW menyebutkan bahwa emas dan sutra diharamkan untuk kaum laki-laki, tetapi dihalalkan bagi perempuan. Oleh karena itu, jika calon suami ingin memakai cincin, material selain emas seperti perak, platinum, atau palladium bisa menjadi alternatif. 

    Berikut lebih banyak opsi material cincin yang aman dan sesuai syariat bagi laki-laki Muslim:

  • Perak

  • Cincin perak adalah pilihan terbaik yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW pernah mengenakan cincin perak, sehingga banyak Muslim yang memilih logam ini sebagai cincin lamaran atau pernikahan. Selain halal, perak memiliki nilai estetika yang elegan dan bisa dipadukan dengan berbagai desain sederhana maupun mewah.

  • Platinum

  • Platinum adalah logam yang dikenal tahan lama, anti korosi, dan memiliki kilau alami yang elegan. Meski harganya lebih tinggi dibandingkan perak, platinum adalah pilihan yang aman dan halal untuk cincin lamaran bagi pria Muslim. Dengan daya tahan yang sangat kuat, cincin platinum cocok untuk penggunaan sehari-hari.

  • Palladium

  • Palladium menjadi alternatif populer untuk cincin lamaran pria. Selain halal, palladium memiliki tampilan mirip dengan platinum tetapi lebih ringan dan relatif lebih terjangkau. Palladium juga tahan terhadap korosi dan hipoalergenik, sehingga nyaman dipakai bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.

  • Titanium

  • Cincin dari titanium adalah opsi lain yang menarik. Titanium dikenal sangat kuat, ringan, dan tahan lama, menjadikannya pilihan yang sangat praktis untuk pemakaian sehari-hari. Logam ini juga tidak berkarat atau berubah warna seiring waktu, meskipun lebih sulit untuk dimodifikasi atau diukir setelah jadi.

  • Tungsten

  • Tungsten adalah salah satu logam paling keras yang tersedia untuk perhiasan, sehingga cincin tungsten sangat tahan lama dan anti gores. Kilau metalik alami dari tungsten memberikan tampilan modern dan maskulin. Logam ini juga halal untuk dikenakan oleh pria Muslim, tetapi pastikan untuk memilih tungsten murni tanpa campuran logam lain yang terlarang.

    Dengan beberapa pilihan material ini, kamu bisa memilih cincin lamaran yang tidak hanya sesuai syariat Islam, tetapi juga cocok dengan gaya dan kebutuhanmu sehari-hari. Setiap material memiliki kelebihan masing-masing, sehingga penting untuk menyesuaikan dengan anggaran, kenyamanan, dan selera desain.

    Sementara itu, untuk perempuan, tidak ada larangan memakai emas, sehingga kamu bebas memilih cincin lamaran dari emas kuning, emas putih, atau rose gold, tergantung selera.

    Desain Cincin Lamaran Sederhana atau Mewah

    Foto: V&Co Jewellery

    Setelah memilih material, hal lain yang sering membuat calon pengantin bingung adalah desain cincin. Dalam Islam, dianjurkan untuk tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam pemilihan cincin.

    Sederhana bukan berarti tidak indah, loh! Justru, desain cincin yang simpel namun elegan sering kali lebih bermakna. Kamu bisa memilih cincin dengan desain yang minim hiasan tapi tetap cantik dan pas dikenakan sehari-hari.

    Namun, jika kamu tetap ingin sesuatu yang lebih mewah, tidak ada larangan khusus asalkan tidak terlalu berlebihan. Islam menekankan prinsip kesederhanaan, jadi pastikan desain cincin yang kamu pilih tidak menimbulkan sifat riya (pamer) atau membuat kamu dan pasangan jadi terbebani secara finansial.

    Mahar dalam Bentuk Cincin, Bolehkah?

    Mahar adalah salah satu syarat sah dalam pernikahan, dan jumlah atau bentuk mahar biasanya disesuaikan dengan kesepakatan antara calon suami dan istri. Beberapa pasangan memilih mahar berupa uang, emas, atau barang berharga lainnya. Pertanyaannya, bolehkah mahar dalam bentuk cincin?

    Jawabannya, boleh. Islam tidak membatasi bentuk mahar, asalkan sesuai dengan kesepakatan bersama dan tidak memberatkan salah satu pihak. Jika kamu merasa cincin bisa menjadi mahar yang bermakna, maka hal ini sah-sah saja. Namun, pastikan nilai cincin tersebut disesuaikan dengan kemampuan dan tidak mengandung unsur pemborosan.

    Tips Memilih Cincin Lamaran yang Islami dan Praktis

    Fotografi: Warna Project

    Setelah mengetahui dasar-dasar pemilihan cincin lamaran dalam Islam, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti saat memilih cincin:

  • Sesuaikan dengan Budget

  • Dalam Islam, pernikahan tidak harus mahal dan mewah. Sebaliknya, dianjurkan untuk tetap menjaga kesederhanaan. Pilihlah cincin lamaran yang sesuai dengan kemampuan finansial kamu dan pasangan. Tidak perlu memaksakan diri membeli cincin yang terlalu mahal jika itu di luar kemampuan. Ingat, kebahagiaan tidak diukur dari seberapa mahal cincin yang kamu berikan.

  • Perhatikan Material Cincin

  • Untuk calon suami, pastikan memilih cincin dari material yang halal, seperti yang telah dijabarkan diatas. Sementara untuk calon istri, kamu bisa memilih material apa saja yang sesuai dengan selera, tapi pastikan kamu tahu perawatannya agar cincin tetap awet.

  • Desain yang Timeless

  • Pilih desain cincin yang timeless atau tidak lekang oleh waktu. Desain simpel dan elegan akan lebih mudah dipadukan dengan berbagai busana dan bisa kamu pakai dalam jangka waktu yang lama. Desain timeless juga membuat cincin kamu tetap terlihat elegan, meskipun tren cincin berubah-ubah setiap tahunnya.

  • Ukuran yang Tepat

  • Pastikan cincin yang kamu pilih memiliki ukuran yang pas di jari. Cobalah untuk mengukur jari kamu dan pasangan pada waktu yang tepat, seperti di sore hari atau ketika jari tidak terlalu dingin atau panas, karena suhu bisa mempengaruhi ukuran jari.

  • Diskusikan dengan Pasangan

  • Pemilihan cincin lamaran adalah keputusan bersama. Kamu dan pasangan sebaiknya berdiskusi tentang jenis cincin apa yang diinginkan. Ini juga bisa menjadi momen untuk lebih memahami selera masing-masing dan mempererat komunikasi.

    Bolehkah Mengukir Nama di Cincin dalam Islam?

    Foto: Pinterest

    Mungkin kamu pernah melihat cincin lamaran yang diukir nama atau tanggal spesial. Hal ini juga menjadi tren di kalangan pasangan muda. Lantas, bolehkah mengukir nama di cincin lamaran menurut Islam?

    Pada dasarnya, tidak ada larangan dalam Islam untuk mengukir nama atau tanggal di cincin lamaran, selama ukiran tersebut tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan ajaran agama. Misalnya, mengukir nama pasangan atau kalimat yang positif boleh-boleh saja. Namun, sebaiknya hindari ukiran yang berlebihan atau tidak perlu.

    Nah itulah pembahasan sekaligus panduan memilih cincin lamaran islami. Secara umum, cincin lamaran bukan merupakan kewajiban dalam Islam, tetapi lebih sebagai simbol modern yang sering digunakan untuk menandai komitmen dan cinta antara pasangan yang bertunangan. Islam lebih menekankan pada nilai kesederhanaan dan tidak mewajibkan adanya cincin dalam prosesi lamaran. 

    Temukan panduan lamaran dan pernikahan dalam Islam lainnya, dalam artikel-artikel di WeddingMarket, mulai dari tentang khitbah dalam islam, persiapan lamaran, hingga susunan acara lamaran. Semoga persiapannya berjalan dengan lancar!

    Dan, untuk melengkapi kebutuhan pernikahanmu lainnya, jangan lupa kunjungi WeddingMarket Fair di Balai Kartini Exhibition & Convention Center pada 27-28 Oktober 2024 nanti. Temukan vendor-vendor terkurasi yang dapat membantu kamu mewujudkan pernikahan impian dengan beragam diskon dan penawaran menarik! Info lebih lanjut kunjungi weddingmarketfair.com atau pesan tiketnya langsung di sini!


    Cover | Fotografi oleh Warna Project


    Artikel Terkait



    Artikel Terbaru