Your Smart Wedding Platform

Mau Tampil Anggun? Kenali Ragam Paes Pengantin Nusantara yang Penuh Filosofi

01 Oct 2025 | By Dea Vinta Wedding Market | 45
paes nusantara

Ketika berbicara tentang tata rias pengantin adat di Indonesia, satu hal yang selalu menarik perhatian yaitu paes. Paes adalah seni menghias bagian dahi hingga garis rambut dengan pola tertentu, biasanya berwarna hitam pekat, yang melambangkan kesucian, kecantikan, sekaligus doa bagi kehidupan rumah tangga pengantin.

Bahan utama paes dibuat dari pidih, yakni adonan khusus berbasis malam (semacam lilin hitam) yang memiliki tekstur lembut, tidak meleleh, dan tahan lama. Dari pidih inilah terbentuk dasar warna hitam yang kemudian dirapikan menjadi lekukan-lekukan khas di dahi pengantin wanita.

Seperti halnya busana adat, setiap daerah di Nusantara memiliki gaya paes yang berbeda. Masing-masing bentuk menghadirkan simbol, filosofi, dan karakteristik unik. Mari kita telusuri tujuh ragam paes pengantin yang memikat dari berbagai daerah.

1. Paes Solo Basahan

Foto: pinterest/Ilalang Potraiture

Berbeda dengan paes pada umumnya yang identik dengan warna hitam, paes Solo Basahan justru menampilkan dasar warna hijau gelap. Warna ini menjadi ciri khas yang membedakannya dengan gaya paes lain.

Struktur paes Solo Basahan tersusun atas empat elemen penting:

  • Gajahan: lengkungan besar di tengah dahi.
  • Pengapit: runcingan di kanan dan kiri gajahan.
  • Penitis: lengkungan lebih kecil di sisi kanan dan kiri.
  • Godheg: lekukan menyerupai kuncup bunga di area pelipis.

Kombinasi bentuk ini menciptakan harmoni antara kelembutan dan kewibawaan, membuat paes Solo Basahan terlihat mewah sekaligus berkarakter.

2. Paes Solo Putri

Foto: Pinterest/ Isabelle Farradiva

Sekilas, paes Solo Putri mirip dengan versi basahan. Bedanya, paes ini menggunakan dasar hitam pekat tanpa tambahan aksen keemasan atau prada di tepinya.

Proses pembuatannya dimulai dengan menggambar pola terlebih dahulu. Setelah itu, pidih dioleskan menggunakan welat (alat khusus untuk mengisi warna dasar). Sama seperti paes Solo Basahan, paes Solo Putri juga terdiri dari gajahan, pengapit, penitis, dan godheg, hanya saja tampilannya lebih sederhana dan anggun.

3. Yogya Paes Ageng

Foto: pinterest

Jenis paes yang satu ini sangat populer, terutama di Yogyakarta. Yogya Paes Ageng memiliki bentuk unik pada bagian alis, menyerupai ranggah atau tanduk rusa. Simbol ini mencerminkan doa agar pengantin mampu menghadapi kehidupan dengan kebijaksanaan, kecerdasan, dan kewaspadaan seperti seekor rusa.

Keunikan lainnya adalah bentuk lengkungannya yang dibuat lebih runcing dibanding paes lain. Untuk menambah kesan berwibawa, biasanya ditambahkan garis keemasan atau taburan prada di tepi paes, sehingga terlihat lebih mewah.

4. Yogya Paes Putri

Foto: Pinterest

Meskipun strukturnya mirip dengan Paes Ageng, Jogja Paes Putri hadir lebih sederhana tanpa ornamen emas. Ciri khas utamanya adalah tambahan cithak berbentuk belah ketupat yang diletakkan di tengah dahi, tepat di antara kedua alis. Simbol cithak ini dipercaya membawa energi positif dan doa baik untuk mempelai wanita.

5. Paes Dadasa

Foto: pinterest

Beranjak ke wilayah timur Indonesia, tepatnya Sulawesi Selatan, kita akan menemukan Paes Dadasa yang menjadi ciri khas pengantin Bugis-Makassar. Bentuknya menyerupai siluet bunga teratai, bunga yang dianggap sakral dan melambangkan kesucian. Dalam budaya Bugis, teratai menjadi simbol kemurnian hati, doa agar rumah tangga pengantin senantiasa suci, harmonis, dan diberkahi.

6. Paes Tretep

Foto: Pinterest

Masyarakat Madura mengenal paes dengan sebutan Tretep atau Kacok. Sekilas, paes Tretep tampak mirip dengan paes Dadasa. Bedanya, jumlah lengkungan pada Tretep lebih banyak, sehingga memberi kesan detail dan penuh ornamen. Menariknya, dalam pakem adat Sumenep Legha, tidak hanya pengantin wanita, tetapi juga pengantin pria turut diberi paes di dahinya, sehingga tampil selaras dengan pasangannya.

7. Paes Gigi Haruan

Foto: Pinterest

Terakhir, mari kita menuju Kalimantan Selatan. Suku Banjar memiliki riasan khas yang disebut Paes Gigi Haruan, diambil dari bentuk gigi ikan haruan (ikan gabus). Paes ini dibuat dengan garis hitam pekat di sepanjang tepi rambut, membentuk siluet menyerupai deretan gigi tajam. Meski terlihat sederhana, paes Gigi Haruan memiliki nilai simbolis kuat tentang keteguhan dan ketahanan hidup. Jumlah “gigi” yang dibuat tidak diatur secara baku, melainkan disesuaikan dengan ukuran dahi pengantin.

Persiapan dan Perawatan Sebelum Paes

Paes adalah salah satu elemen penting dalam rias pengantin tradisional, sehingga kondisi kulit wajah, terutama di area dahi, sangat menentukan hasil akhirnya. Agar paes tampak sempurna dan bertahan indah sepanjang hari, calon pengantin perlu melakukan perawatan dan persiapan khusus sejak jauh-jauh hari. Berikut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan:

1. Perawatan Kulit Sejak Dini

Foto via Yayuk Paes

Karena paes diaplikasikan langsung di dahi, kulit harus dalam kondisi sehat, lembut, dan bebas masalah. Mulailah perawatan minimal 1–2 bulan sebelum hari pernikahan, tidak hanya fokus di wajah, tetapi juga menjaga kesehatan kulit secara menyeluruh.

  • Hindari kulit kering atau terlalu berminyak. Gunakan pelembab ringan yang sesuai dengan jenis kulit. Untuk kulit berminyak, pilih pelembab berbahan gel yang tidak lengket, sementara untuk kulit kering gunakan krim yang lebih melembabkan.

  • Gunakan skincare dasar. Bersihkan wajah dengan sabun yang lembut, gunakan toner untuk menyeimbangkan pH kulit, serta oleskan serum dengan kandungan vitamin C atau niacinamide agar kulit tampak cerah.

  • Eksfoliasi ringan. Lakukan 1–2 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati di area dahi sehingga hasil paes lebih halus.

2. Uji Coba Paes dengan MUA

Foto via Ready Subagyo

Setiap bentuk paes memiliki filosofi dan karakter yang berbeda. Karena itu, penting untuk melakukan sesi uji coba paes bersama makeup artist (MUA) pilihanmu.

  • Dengan uji coba, kamu bisa mengetahui bentuk paes yang paling sesuai dengan karakter wajah, baik itu paes ageng, paes kanigaran, paes solo putri, atau paes basahan.

  • Uji coba juga memberi kesempatan untuk memastikan warna dasar paes cocok dengan warna kulit, tidak terlalu gelap atau pucat.

  • Selain itu, sesi ini membantu pengantin merasa lebih percaya diri karena sudah membayangkan hasil akhirnya.

3. Istirahat yang Cukup

Kurang tidur dapat membuat wajah tampak kusam, mata sembab, dan lingkar hitam terlihat jelas. Hal ini tentu akan mempengaruhi tampilan paes di dahi.

  • Upayakan tidur 7–8 jam per malam pada minggu-minggu terakhir sebelum hari H.

  • Hindari begadang, terutama sehari sebelum acara, agar wajah terlihat segar dan paes melekat sempurna.

  • Jika sulit tidur, coba teknik relaksasi ringan seperti minum teh herbal, mendengarkan musik tenang, atau melakukan pernapasan dalam.

4. Menjaga Asupan Makanan

Asupan makanan berperan besar dalam kondisi kulit. Kulit yang sehat akan membuat paes tampak lebih rapi dan tahan lama.

  • Hindari makanan berminyak yang bisa memicu jerawat di area dahi.

  • Kurangi konsumsi gula berlebih yang sering menyebabkan kulit mudah kusam.

  • Perbanyak sayuran hijau, buah-buahan segar, serta minum air putih minimal 2 liter sehari agar kulit tetap terhidrasi.

  • Beberapa calon pengantin juga memilih mengkonsumsi suplemen vitamin E atau kolagen untuk menjaga elastisitas kulit, tentu dengan rekomendasi dokter.

5. Perawatan Tambahan

Foto via Hanung Kusuma

Selain perawatan dasar, ada beberapa langkah tambahan yang bisa membuat hasil paes semakin menawan.

  • Lakukan facial ringan sekitar 1–2 minggu sebelum pernikahan, bukan sehari sebelum, agar kulit punya waktu pulih.

  • Jika kulit cenderung sensitif, pilih facial berbahan alami atau konsultasikan dengan ahli kecantikan.

  • Masker alami dari bahan seperti madu, lidah buaya, atau oatmeal bisa digunakan seminggu sekali untuk menjaga kelembaban kulit.

Dengan persiapan yang matang, paes tidak hanya akan terlihat indah, tetapi juga lebih awet menempel di dahi sepanjang acara. Calon pengantin pun bisa tampil percaya diri tanpa khawatir makeup mudah luntur atau kulit terlihat tidak sehat.

Dari Solo, Yogyakarta, hingga Bugis, Madura, dan Banjar, ragam paes Nusantara menunjukkan betapa kayanya budaya Indonesia. Bagi calon pengantin, memilih paes bukan hanya soal estetika, melainkan juga bentuk penghormatan terhadap tradisi dan doa yang diwariskan turun-temurun.

Jika kamu sedang mempersiapkan pernikahan dan ingin tampil anggun sekaligus bermakna, tidak ada salahnya mempertimbangkan paes sebagai bagian dari riasanmu. Dengan begitu, kamu bukan hanya tampil cantik, tapi juga membawa serta filosofi dan doa yang dalam di hari bahagiamu. Untuk inspirasi lebih lengkap tentang busana, riasan, hingga vendor pernikahan terpercaya, kunjungi WeddingMarket.


Artikel Terkait



Artikel Terbaru