Pilih Kategori Artikel

Ingin Menggabungkan Dua Tradisi dalam Satu Konsep Pernikahan? Ini Caranya!
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Indonesia memiliki tradisi yang sangat kental dan berbeda-beda pada setiap daerahnya. Tradisi ini juga mempengaruhi bagaimana sebuah acara pernikahan digelar. Namun, muncul sebuah persoalan baru saat pengantin yang menikah berasal dari dua daerah yang berbeda dengan tradisi yang berbeda pula. Jika tetap ingin menggelar pernikahan tradisional, pilihannya adalah menggunakan salah satu tradisi saja atau menggabungkan keduanya di satu acara.

Pilihan kedua tentu bukan hal yang tidak mudah untuk dilakukan karena harus ada berbagai penyesuaian. Meskipun demikian, bukan berarti tidak bisa dilakukan sama sekali. Jika kamu dan pasangan berasal dari dua daerah dengan tradisi yang berbeda pula, beberapa tips konsep pernikahan ini mungkin akan membantumu. Simak sampai habis, yuk!

Cara untuk menggabungkan tradisi pernikahan

Tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang mungkin dilakukan oleh dua orang yang berasal dari dua tradisi keluarga yang berbeda. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Menggelar akad dan resepsi dengan adat yang berbeda

wm_article_img
Foto via Adikara Wedding Planner

Meskipun acara akad biasanya hanya berlangsung secara singkat, tetap ada rangkaian yang akan dilakukan dan ada juga beberapa tamu yang datang. Oleh sebab itu, kedua tradisi bisa dibagi ke dalam acara akad dan resepsi dengan penuh pertimbangan. Misalnya, jika kamu berasal dari Jawa dan pasangan berasal dari Padang, akad pernikahan bisa digelar menggunakan tradisi Jawa dan resepsi bisa menggunakan tradisi ala Padang.

Selain itu, saat ini ada banyak orang yang menggelar pernikahan selama dua hari. Hari pertama yang fokus dengan upacara dan hari selanjutnya yang fokus akan resepsi. Acara dua tradisi bisa dilakukan dengan konsep demikian sehingga berbagai elemen seperti pakaian hingga makanan juga bisa dipersiapkan dengan lebih matang.

2. Menggabungkan elemen pernikahan

Jika tetap ingin menggelar pernikahan selama satu hari saja, kemungkinan terbaik yang bisa dilakukan adalah menggabungkan dua unsur pernikahan dalam satu acara dan hari yang sama. Untuk mewujudkan hal ini, perlu banyak riset dan diskusi yang dilakukan dengan berbagai vendor. Beberapa elemen yang bisa digabungkan meliputi.

  • Pakaian

Sebenarnya akan lebih aman jika pengantin mengenakan pakaian yang lebih umum, seperti gaun atau tunik yang dipakai pengantin pada pernikahan biasanya. Namun, dengan pakaian tersebut kurang ada sentuhan tradisi yang ingin ditonjolkan. Untuk itu, kamu dan pasangan bisa mendesain pakaian dari adat masing-masing, tapi memiliki benang merah yang sama, misalnya warna pakaian yang senada.

  • Dekorasi

Dekorasi pada pernikahan ini perlu dibuat dalam payung tema besar, yaitu modern heritage. Melalui tema ini, beberapa elemen dekorasi bisa digabungkan dengan lebih halus. Caranya adalah dengan mengambil titik-titik yang menarik dan penting untuk dimasukkan ke dalam dekorasi. Misalnya, jika kamu berasal dari Minang, dekorasi rumah Minang yang cantik bisa ditaruh di pelaminan. Kemudian, jika pasangan merupakan orang Jawa, gunungan atau kain batik bisa dimasukkan ke beberapa area.

  • Makanan

Makanan menjadi salah satu elemen yang cukup mudah untuk dimasukkan ke dalam kedua tradisi karena pengantin bisa memasukkan beberapa menu sekaligus. Namun, ada ide lain yang bisa dilakukan yang akan membuat pernikahan semakin menarik, yaitu pembuatan menu fusion dari kedua daerah asal. Makanan ini misalnya bebek khas Madura yang dipadukan dengan sambal matah.

  • Musik

Jika biasanya ada pakem tertentu dalam penggunaan musik untuk acara pernikahan, kamu bisa menggabungkan musik yang khas dari kedua daerah untuk mengiring pengantin sekaligus menjadi hiburan. Oleh sebab itu, sediakan waktu yang cukup untuk pengisi musik membuat aransemen dan berlatih jika akan membawakannya secara langsung.

3. Mengadakan ngunduh mantu

wm_article_img
Foto via Adikara Wedding Planner

Cara lain untuk mengakomodasi kedua tradisi dalam pernikahan adalah tradisi ngunduh mantu. Biasanya resepsi pernikahan dianggap sebagai acara milik pengantin perempuan sehingga seluruh rangkaian acaranya dibuat dengan tradisi asal dari pengantin perempuan. Selain itu, ada juga beberapa daerah yang memiliki tradisi bahwa yang harus membiayai pernikahan adalah pihak perempuan sehingga mereka lebih bebas dalam mengatur acara dan pihak laki-laki hanya akan mengikuti dan memberikan sedikit masukan saja. 

Untuk mengatasi hal ini, pihak laki-laki bisa mengadakan ngunduh mantu. Ngunduh mantu adalah sebuah acara di mana pengantin perempuan akan diantarkan ke rumah laki-laki oleh keluarga dan para tetangga. Meskipun terdengar lebih simpel, tetap ada beberapa prosesi seperti sungkem dan duduk di pelaminan. Nah, di sinilah pihak laki-laki bisa membuat acara yang lebih sesuai dengan tradisi asalnya.

4. Melangsungkan pernikahan dengan tema yang lebih umum

wm_article_img
Fotografi: Polar Photography

Melangsungkan pernikahan dengan tema tradisional memang memberikan kesan sakral dan lebih penuh makna. Namun, bukan berarti menggelar pernikahan dengan tema nasional atau internasional yang lebih umum akan menghilangkan makna tersebut sama sekali. Kamu tetap bisa mendapatkan pernikahan yang berkesan dengan menggelar pernikahan dengan konsep ini.

Hal ini akan lebih mudah dilakukan dan memberikan rasa adil untuk pasangan yang berasal dari dua tradisi yang berbeda. Elemen budaya tetap bisa dimasukkan secara lebih lembut dengan konsep etnik atau heritage, misalnya melalui undangan atau beberapa bagian aksen dekoratif di venue pernikahan.

Tips mempersiapkan pernikahan dengan dua tradisi

Jika kamu memiliki keinginan untuk mengadakan pernikahan dengan dua tradisi yang berbeda, beberapa tips ini bisa diterapkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan semua pihak yang terlibat.

1. Susun acara jauh-jauh hari

wm_article_img
Fotografi: Teinmiere

Menggabungkan dua budaya dalam satu pernikahan tentunya membutuhkan usaha dan energi yang lebih karena ada hal-hal baru yang mungkin belum pernah dibuat atau dilakukan sebelumnya bahkan oleh para vendor. Meeting untuk menyatukan keinginan dan mengumpulkan pendapat akan bagaimana cara paling mungkin untuk mengekseskusinya sangat penting untuk dilakukan. Meeting ini juga perlu dilakukan dengan vendor sehingga akan ada lebih banyak waktu yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, perencanaan perlu dilakukan jauh-jauh hari.

2. Pilih tim yang sudah berpengalaman

Menggelar pernikahan mungkin merupakan pengalaman pertama bagimu sehingga jika membutuhkan bantuan, akan lebih baik mencari dari yang sudah berpengalaman. Meskipun mungkin pengalaman menggabungkan dua tradisi pernikahan berbeda dengan tradisimu dan pasangan, paling tidak mereka sudah pernah memiliki pengalaman yang mirip. Melihat portofolio wedding organizer (WO) dan hasil dari pernikahan yang mereka gelar sebelumnya merupakan salah satu cara untuk mendapatkan gambaran akan pernikahanmu kelak.

3. Banyak melakukan kompromi

Akan ada waktu-waktu di mana salah satu pihak mungkin merasa bahwa bagian dari tradisi yang dimasukkan ke dalam pernikahan terasa lebih kecil daripada pihak pasangan. Hal ini akan membuat persiapan menjadi semakin sulit dan melelahkan. Oleh sebab itu, usahakan untuk banyak berkompromi dan menghargai ide masing-masing. Usahakan untuk mencari jalan tengah dan solusi bersama saat ada permasalahan yang datang. Berlarut-larut dalam sebuah masalah hanya akan membuat persiapan semakin melelahkan.

4. Sosialisasi antar keluarga

wm_article_img
Fotografi: Teinmiere

Selain pertemuan dengan pihak WO dan vendor, usahakan untuk mengadakan pertemuan juga dengan keluarga untuk memberitahukan pernikahan seperti apa yang akan kalian adakan. Hal ini akan memberikan gambaran kepada mereka sebelum hari-H sehingga saat acara berlangsung tidak ada pihak yang bingung atau merasa kurang sreg. Namun, mungkin akan ada masukan yang datang dari mereka. Untuk menghadapi hal ini, kamu dan pasangan perlu menjalankan komunikasi asertif agar tidak semua ide harus ditampung dan direalisasikan.

5. Sesuaikan rundown acara

Rangkaian acara yang melibatkan dua tradisi sekaligus mungkin akan lebih panjang. Makanya, penting untuk membuat acara demi acara secara detail, termasuk prosedur, waktu, dan perlengkapan apa saja yang diperlukan. Pastikan ada kejelasan mengenai urutan dan durasi setiap bagian, termasuk transisi antara satu tradisi ke tradisi lainnya.

6. Lakukan rehearsal

Dengan rundown yang berbeda, penyesuaian juga perlu dilakukan. Pihak MC hingga semua yang terlibat perlu mengetahui kapan sesuatu dilakukan dan bagaimana melakukannya. Rehearsal digunakan untuk memastikan semua hal tersebut. Selain itu, uji coba teknis juga perlu dilakukan. Misalnya, pengaturan audio, pencahayaan, hingga tata letak tempat duduk. Hal ini juga penting dilakukan untuk mengetahui apakah ada permasalahan teknis yang mungkin terjadi untuk bisa segera diatasi.

7. Pemilihan tempat yang sesuai

wm_article_img
Venue: The Tribrata

Pemilihan tempat juga menjadi salah satu penentu dalam menggelar pernikahan dua tradisi sekaligus. Lokasi yang tepat akan mempermudah termasuk untuk dekorasi dan memasukkan konsep tradisi lainnya. Tempat dengan desain interior yang etnik atau kental akan budaya akan cocok dijadikan venue pernikahan sehingga tambahan dekorasinya pun bisa lebih simpel.

Nah, itu dia beberapa cara yang bisa diterapkan untuk konsep pernikahan yang menggabungkan dua tradisi sekaligus. Meskipun banyak hal yang harus dikerjakan, hasilnya pun akan terbayarkan. Kuncinya adalah pandai dalam berkreativitas, banyak mengobrol dengan WO dan vendor, serta berkompromi dengan pasangan dan keluarga.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...