Pilih Kategori Artikel

Berapa Lama Jarak Lamaran ke Pernikahan yang Ideal?
Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Pertunangan dan lamaran merupakan salah satu langkah menuju pernikahan, dimana kedua belah pihak sudah melibatkan keluarga masing-masing untuk saling mengenal lebih dalam satu sama lainnya. Prosesi ini biasanya ditandai dengan penyematan cincin tunangan ataupun cincin lamaran. Sampai tahapan ini, para pasangan sudah berkomitmen untuk mempersiapkan diri ke jenjang yang lebih serius.

Namun, yang sering menjadi pertanyaan adalah berapa lama jarak pertunangan atau lamaran ke pernikahan yang ideal? Perkara waktu ideal untuk menikah ini memang berbeda-beda untuk setiap orang. Ada pasangan yang memilih untuk melakukan pertunangan lebih awal dan memberi jarak waktu cukup lama untuk menyempurnakan persiapan pernikahan.

Ada pula pasangan yang tak ingin berlama-lama menggantung status tunangan sehingga segera melangsungkan akad nikah dalam waktu dekat. Sebagian lagi masih bingung dalam memutuskan berapa lama sebaiknya jarak antara lamaran menuju pernikahan. Dilansir dari berbagai sumber, ternyata rata-rata pasangan membutuhkan waktu 12 sampai 15 bulan dari lamaran menuju pernikahanLantas, apakah rentang waktu tersebut sudah ideal? 

Secara umum, ada dua hal yang menjadi dasar pertimbangan penetapan jangka waktu antara lamaran ke akad nikah ini, yaitu memberikan jarak waktu jangka panjang atau jangka pendek. Berikut penjelasannya.

1. Jangka Panjang

wm_article_img
Fotografi: Askar Photography

Jarak pertunangan atau lamaran ke pernikahan tergolong jangka panjang ketika durasinya lebih dari 12 bulan. Kapan kamu dan pasangan perlu memberikan rentang waktu jangka panjang ini? Pertimbangan ini bisa dipilih ketika kamu dan pasangan berada dalam situasi sama-sama memiliki kesibukan dan membutuhkan waktu untuk mempersiapkan rencana pernikahan dengan matang. Misalnya, kamu atau pasangan harus melakukan penyesuaian waktu dengan pekerjaan, tempat tinggal, ataupun pendidikan yang perlu diselesaikan terlebih dahulu.    

Dengan kata lain, kamu sudah yakin untuk berkomitmen dengan pasanganmu namun keputusan untuk menikah tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat karena masih terkendala berbagai hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Sebelum semua urusan tersebut diselesaikan, kamu belum bisa dengan leluasa untuk melangsungkan pernikahan. 

wm_article_img
Fotografi: Luna Photography

Namun tidak perlu khawatir, rentang waktu yang relatif panjang ini bisa kamu manfaatkan semaksimal mungkin untuk menyicil berbagai persiapan pernikahan, seperti mencari vendor yang tepat ataupun penawaran terbaik untuk hari istimewamu. Selain itu, masa-masa ini juga dapat kamu manfaatkan bersama pasangan untuk menambah ilmu dengan mengikuti pendidikan pra nikah guna mempersiapkan diri menghadapi kehidupan berumah tangga kelak. 

Sayangnya, rentang waktu panjang dari pertunangan menuju pernikahan ini juga memiliki kekurangan. Pasalnya, durasi yang cukup panjang ini memiliki kecenderungan untuk meningkatkan drama dalam hubungan, baik antara kamu dan pasangan maupun dengan keluarga.

Durasi pertunangan ke pernikahan yang terlalu lama hingga bertahun-tahun ini pun dapat membuat hubungan asmaramu digantung tanpa kepastian yang mana rentan terjadi gagal nikah. Oleh sebab itu, ketika memutuskan untuk memilih pertunangan jangka panjang, pastikan kamu dan pasangan benar-benar siap akan resikonya.

2. Jangka Pendek

wm_article_img
Fotografi: Askar Photography

Durasi jangka pendek bisa dikatakan apabila jarak antara tunangan atau lamaran nikah menuju akad kurang dari 12 bulan. Pilihan ini pun memiliki keuntungan, sebagaimana durasi pertunangan ke pernikahan jangka panjang. Keuntungannya antara lain, kamu dan pasangan bisa memelihara 'semangat' kalian dalam merencanakan pernikahan.

Dengan waktu perencanaan pernikahan yang lebih singkat, secara tidak langsung juga memperkecil kemungkinan mengkhawatirkan hal-hal kecil yang menyebabkan drama dalam hubungan, sehingga fokus kamu dan pasangan akan lebih tertuju pada persiapan pesta yang semakin dekat. Dengan waktu pertunangan jangka pendek ini, mood kamu dan pasangan akan lebih terjaga tetap dalam euforia 'bride and groom to-be'. Dengan demikian, sekaligus mengurangi potensi mengalami stres menjelang pernikahan yang berkepanjangan.

wm_article_img
Fotografi: Askar Photography

Namun, bukan berarti pertunangan jangka pendek luput dari kekurangan sama sekali, loh! Waktu singkat yang dimiliki dari masa pertunangan atau lamaran menjelang ke pernikahan, apabila tidak dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin akan membuat persiapan pernikahan terlalu terburu-buru.

Oleh karena itu, kamu harus benar-benar merencanakannya dengan matang. Jika dirasa sulit mengatur persiapan pernikahan sendiri, jangan ragu untuk menggunakan jasa wedding planner atau wedding organizer terpercaya. Dengan demikian, kamu bisa lebih santai tanpa perlu repot memikirkan harus mengurus vendor-vendor dan melengkapi checklist pernikahan lainnya. Sehingga, hari-hari jelang pernikahan kamu dan pasangan bisa lebih fokus pada persiapan pribadi masing-masing, termasuk perawatan diri, dan persiapan mental. 

Jarak Waktu Lamaran ke Pernikahan Menurut Islam

Jika dua poin di atas memperlihatkan pertimbangan-pertimbangan untuk durasi pertunangan jangka pendek dan jangka panjang secara umum, selanjutnya mari kita lihat dari kacamata Islam. Tunangan atau lamaran disebut khitbah dalam Islam, yakni sebuah komitmen atau ikatan janji antara seorang wanita dan pria untuk menikah.

wm_article_img
Fotografi: Askar Photography

Di dalam Islam sendiri sebenarnya tidak ada aturan spesifik mengenai jarak waktu lamaran ke pernikahan. Kedua belah mempelai bisa memutuskan sesuai dengan kesepakatan bersama. Namun, Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam menganjurkan untuk menyegerakan suatu kebaikan apabila sudah diniatkan. Dalam hal ini adalah anjuran untuk menikah yang merupakan sebuah sunnah. 

Jadi, sebenarnya tidak ada aturan baku untuk menetapkan waktu pernikahan pasca dilakukannya khitbah. Bisa saja di hari yang sama, seminggu kemudian, sebulan atau bahkan setahun setelahnya. Hanya saja, dianjurkan untuk menyegerakannya apabila telah diniatkan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengingatkan:

"Bersegeralah beramal sebelum datang berbagai fitnah laksana potongan-potongan malam yang gelap (saat itu) di pagi harinya seseorang beriman tetapi di sore harinya ia menjadi kafir. Di sore hari seseorang beriman tapi di pagi harinya ia kafir. Ia menjual agamannya dengan harta dunia (HR.Muslim dan Abu Hurairah)". 

Jadi, apabila rentang waktu antara khitbah dengan akad ternyata cukup jauh, kedua belah pihak harus harus tetap berupaya untuk saling menahan dan menjaga diri dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah ta'ala. Sebab, yang demikian sangat rentan akan munculnya godaan-godaan untuk menjerumuskan, baik yang merujuk kepada pelanggaran syari’at agama ataupun godaan dari pihak ketiga. 

wm_article_img
Fotografi: Mamoto Picture

Demikianlah ulasan mengenai waktu idealnya dari lamaran menuju pernikahan, yang mana pilihan terbaiknya kembali kepada kebutuhan masing-masing. Oleh karena itu, dalam menetapkan jarak waktu antara khitbah menjelang pernikahan, benar-benar harus mempertimbangkan kesiapan dan kesepakatan berdua maupun dari pihak keluarga, ya! Yang tak kalah penting, persiapkan juga rencana yang matang, termasuk tabungan nikah guna memenuhi berbagai elemen-elemen untuk mewujudkan pernikahan impianmu kelak.

Diskon dan Penawaran Eksklusif Menantimu!
Kunjungi WeddingMarket Fair 10-12 Januari 2025
di Balai Kartini (Exhibition & Covention Center)

Article Terkait

Loading...

Article Terbaru

Loading...

Media Sosial

Temukan inspirasi dan vendor pernikahan terbaik di Sosial Media Kami

Loading...