Your Smart Wedding Platform

Misi Menantu Idaman: 12 Jurus Ampuh untuk Memikat Hati Calon Mertua

22 Jul 2025 | By Afifah Lania Wedding Market | 17

Hubungan rumah tangga bukan hanya tentang dua orang yang saling mencintai, tapi juga keluarga besar dari kedua belah pihak. Setelah menikah, kedua keluarga kini terhubung menjadi satu. Salah satu tantangan dalam kehidupan berumah tangga–menjalin hubungan harmonis dengan mertua kerap muncul.

Tak bisa dipungkiri, kehadiran mertua memiliki pengaruh besar terhadap kenyamanan dan kestabilan rumah tangga, apalagi jika tinggal berdekatan atau bahkan serumah. Oleh karena itu, mengambil hati mertua bukan sekadar soal tata krama, tetapi tentang membangun jembatan pengertian dan saling menghormati. 

Banyak orang menganggap bahwa menyenangkan hati mertua adalah hal sulit, terutama jika terdapat perbedaan budaya, kebiasaan, atau ekspektasi. Lalu, bagaimana cara mendekatkan diri kepada mertua? Apakah harus melakukan hal-hal besar? Tentu tidak, disini kamu akan menemukan beberapa strategi untuk mendekatkan diri dengan mertua. Langkah-langkah ini akan membawa kamu ke hubungan baik penuh dukungan dan kebahagiaan bersama mertua dalam kehidupan berkeluarga.

Persiapan diri sebelum bertemu calon mertua

Beberapa hal perlu kamu perhatikan sebelum menemui calon mertua, diantaranya:

1. Kenali Calon Mertua dan Keluarga Pasangan

Foto: Instagram/elelrumi

Salah satu kunci agar pertemuan dengan calon mertua berjalan lancar adalah memahami siapa mereka, bagaimana nilai-nilai keluarga mereka, serta apa yang mereka anggap penting. Jangan datang dengan tangan kosong dalam hal pengetahuan. Kamu harus membawa empati dan pemahaman, bukan hanya bingkisan.

Beberapa pertanyaan harus kamu ajukan ke pasangan untuk mengetahui bagaimana sebaiknya harus bersikap di depan mereka, seperti:

  • Ayah dan Ibumu tipe santai atau lebih formal?
  • Apakah ada topik pembicaraan yang harus aku hindari?
  • Kira-kira Ibumu suka jika nanti aku membantu di dapur atau malah merasa tidak enak?
  • Apa mereka punya nilai-nilai khusus yang sangat dijunjung tinggi?

Mengetahui hal-hal ini akan sangat membantumu mempersiapkan diri secara emosional dan sosial. Misalnya, jika kamu tahu bahwa calon ibu mertua sangat menjunjung tinggi kerapian dan kesopanan, kamu bisa lebih memperhatikan cara berpakaian sampai bersikap.

Jika ayah mertua suka dengan topik politik atau hobi tertentu, kamu bisa sedikit mencari tahu agar bisa nyambung saat ngobrol bersama. Selain itu, penting juga mengenali dinamika keluarga besar: Adakah saudara yang tinggal bersama? Apakah ada kebiasaan rutin yang dilakukan? Ini akan membantumu terlihat peduli dan terlibat.

2. Persiapkan Mental dan Niat Tulus

Setelah cukup mengenal keluarga pasanganmu–terutama calon mertua, selanjutnya giliran kamu mempersiapkan mental. Ini bukan sekadar keberanian, tetapi bagaimana kamu membangun ketenangan hati dan kesiapan diri untuk memasuki lingkungan baru yang berarti bagi pasanganmu.

Kamu tentu akan merasa gugup karena takut dinilai, tidak disukai, atau membuat kesalahan. Sangat wajar, tetapi ketakutan yang tidak dikendalikan justru akan membuatmu tampil ’terpaksa’ dan terkesan defensif. Karena itu, tenangkan pikiran dan yakinkan diri bahwa kamu datang bukan untuk tampil sempurna, melainkan memperkenalkan dirimu apa adanya dengan sikap terbaik. Buang jauh-jauh pikiran untuk ’cari muka’ atau menjadi orang lain demi disukai.

Jika mertua kamu baik, dia tidak akan mengharapkan menantu sempurna, tetapi tulus, terbuka, dan memiliki itikad baik membangun hubungan kekeluargaan yang sehat. Niat tulus kamu akan terlihat dari tutur kata, bahasa tubuh, dan ekspresi wajahmu. Semua itu akan menunjukkan apakah benar kamu datang untuk mengenal, menghormati, dan menjalin hubungan baik. Mental dan niat tulus akan membantumu lebih tenang saat berbicara, mudah tersenyum, dan sigap merespons dengan empati.

3. Perhatikan Penampilan

Pertemuan pertama–momen penting untuk menentukan bagaimana mereka akan memandangmu kedepannya. Di sinilah penampilan memainkan peran krusial. Bukan karena mertua hanya peduli pada fisik atau gaya busana, melainkan karena penampilan mencerminkan sikap dan rasa hormatmu terhadap situasi yang sedang dihadapi. 

Saat kamu datang dengan penampilan rapi, bersih, sopan, kamu secara tidak langsung menunjukkan bahwa kamu menghargai pertemuan ini dengan ingin memberikan kesan baik. Pilihlah pakaian sesuai konteks–jika pertemuan di rumah, kamu bisa mengenakan kemeja atau blouse sederhana dengan perpaduan celana atau rok.

Hindari pakaian terlalu ketat, terbuka, atau mencolok. Selain pakaian, jangan abaikan detail kecil lainnya. Pastikan rambut tertata dengan baik, kuku bersih, dan sepatu dalam kondisi layak. Jika menggunakan riasan, pilih make up ringan dan natural agar tidak berlebihan.

Bagi pria, mencukur atau merapikan jenggot bisa memberi kesan bersih dan terawat. Namun, bagian paling pentingnya adalah tetap menjadi diri sendiri. Jangan berpakaian di luar kebiasaan hingga membuat kamu tidak nyaman.Saatnya momen paling ditunggu-tunggu – bertemu dengan calon mertua sendiri. Agar langkah berikutnya berjalan lancar, berikut 12 strategi untuk memikat hati calon mertua – khusus di pertemuan pertama:

4. Jadi Diri Sendiri dan Jaga Attitude

Tadi sudah sempat disinggung, kamu harus menjadi diri sendiri untuk memikat hati calon mertua. Kesalahan besar jika kamu berusaha terlalu keras untuk terlihat sempurna, sampai-sampai mengorbankan keaslian diri. 

Calon mertua tidak sedang mencari aktor atau aktris untuk memainkan peran ideal, mereka hanya ingin mengenal siapa kamu sebenarnya – karakter, nilai hidup, dan bagaimana kamu memperlakukan anak mereka. 

Karena itu, penting untuk tetap otentik, berbicara dengan gaya bahasa kamu sehari-hari, dan jangan merasa harus menyetujui segala hal hanya demi terlihat bisa menjadi pasangan sempurna untuk anak mereka.

Namun, menjadi diri sendiri bukan berarti kamu bebas bertindak sesuka hati. Kamu tetap harus menjaga attitude sebagai bentuk penghargaan dan sopan santun. Perhatikan etika dasar seperti ramah saat menyapa, mendengarkan dengan penuh perhatian, tidak menyela saat berbicara, dan menghindari topik sensitif yang belum waktunya dibahas.

Di pertemuan pertama kamu tidak perlu membahas soal keuangan sampai pola asuh cucu. Sikap tenang, sabar, dan rendah hati akan meninggalkan kesan jauh lebih kuat daripada basa-basi kosong.

Tak kalah penting, hindari pamer berlebihan. Sikap membumi dan tetap percaya diri akan memperlihatkan kedewasaan emosional.

5. Membawa Makanan Favorit

Foto: Freepik

Bahasa cinta ini memang tidak pernah salah, salah satu cara paling sederhana, tetapi efektif mengambil hati calon mertua. Membawa makanan favorit untuk orang lain menjadi bentuk perhatian, kepedulian, dan kehangatan. 

Ketika kamu datang dengan membawakan makanan kesukaan mereka, itu memberi pesan tanpa kata bahwa kamu peduli, berusaha mengenal mereka lebih jauh, dan ingin membuat calon mertua merasa dihargai.

Kamu bisa membelinya di tempat biasa mereka suka, atau lebih baik lagi kalau kamu pandai memasak, akan lebih mengesankan jika membuatnya sendiri. Membawa makanan favorit juga bisa menjadi bahan pembuka pembicaraan hangat.

Saat menyerahkannya, kamu bisa bilang, ”Katanya ini kesukaan Ibu, semoga rasanya mirip sama tempat langganan Ibu beli. Baru pertama kali, nih, aku coba masak.” atau bisa juga kamu inisiatif membelinya untuk kamu rasakan sendiri, begitu bertemu calon mertua, kamu bisa bilang, ”Kemarin, waktu beli ini, aku coba sendiri, Pak, pantesan Bapak sama Ibu suka banget. Rasanya emang beda dari yang pernah aku coba.

Pada akhirnya, perhatian kecil seperti ini bisa membangun kedekatan emosional antara kamu dan calon mertua. Jadi, apa makanan kesukaan Bapak dan Ibu calon mertua kamu?

6. Ceritakan Tentang Dirimu

Calon mertua kamu mungkin tidak secara langsung memintamu untuk menceritakan diri sendiri. Namun, kamu tetap harus ceritakan tentang dirimu kepada mereka – dengan catatan secukupnya. 

Disini momen di mana mereka akan mengenal siapa kamu–latar belakang, nilai-nilai hidupmu, dan bagaimana kamu memperlakukan anak mereka. Strategi menjawabnya harus dimulai dari ketulusan dan kepercayaan diri. 

Kamu tidak perlu menyusun kalimat sempurna atau terdengar terlalu ’pintar’. Sampaikan dengan sikap positif, hangat, dan tetap rendah hati. Mirip seperti saat sedang melamar pekerjaan. Kali ini, kamu juga sedang melamar pekerjaan yang akan dilakukan selama sisa hidupmu.

Jangan terlalu membosankan saat menjelaskan kamu tinggal dimana, pendidikan, pekerjaan, atau aktivitas sehari-hari kamu. Tambahkan cerita ringan–mencerminkan nilai positif dalam dirimu, misalnya tentang kerja keras, kebiasaan membantu keluarga, dan sebagainya.

Ingat, jangan menjadikan momen ini seperti sesi wawancara kerja. Biarkan percakapan tetap alami, tidak perlu terlalu formal. Perhatikan bahasa tubuh mereka, sesekali tersenyum, dan jangan ragu menanggapi dengan ramah saat calon mertua melempar pertanyaan tambahan.

7. Hindari Topik Pembicaraan Sensitif

Foto: Freepik/teksomolika

Untuk menjaga suasana tetap hangat, sebaiknya hindari membahas topik-topik yang sensitif. Hindari membahas isu politik, agama, perbedaan pandangan hidup, atau masalah pribadi keluarga. Ini dia 5 topik obrolan yang bisa kamu angkat saat berbincang dengan calon mertua:

  • Cerita Masa Kecil Pasangan

Topik obrolan masa kecil pasangan bisa menjadi salah satu cara asyik untuk mencairkan suasana saat pertama kali bertemu calon mertua. Kamu bisa mulai dengan bertanya ringan, misalnya, ”Waktu kecil, si (nama pasangan) paling suka ngapain, Pak, Bu?” atau ”Ada cerita lucu waktu dia masih kecil, nggak?”

Biasanya orang tua akan senang sekali menceritakan kenangan masa kecil anaknya, apalagi kalau kamu mendengar dengan antusias dan menghargai ceritanya. Dari obrolan ini, kamu bukan hanya mendapat bahan tertawaan bersama, tetapi juga akan melihat sisi lain pasangan dan mungkin kamu belum mengetahuinya.

  • Hobi Unik atau Aktivitas Terkini Calon Mertua

Selain cerita masa kecil, topik tentang hobi atau aktivitas kesukaan juga cukup asyik untuk diobrolin bersama. Kamu bisa tanya apakah mereka memiliki kesibukan baru akhir-akhir ini, seperti mulai merawat tanaman, ikut kelas memasak, atau bahkan rutin jalan pagi sambil berburu jajanan pasar favorit. 

Obrolan ini menunjukkan bahwa kamu tertarik dengan keseharian mereka, bukan hanya fokus pada pasanganmu saja. Selain itu, topik seperti ini bisa membuat calon mertua merasa dihargai dan dianggap memiliki peran penting. Jika ternyata kamu dan calon mertua memiliki hobi yang sama, itu jadi bonus–ada bahan obrolan lanjutan setelah pertemuan pertama. 

  • Makanan Khas Favorit Keluarga

Topik seputar makanan khas favorit keluarga akan menjadi pintu masuk yang hangat dan menyenangkan. Kamu bisa mulai dengan bertanya, ”Biasanya di rumah suka masak apa, Bu?” atau ”Bu, ada resep andalan keluarga yang selalu jadi favorit waktu kumpul bareng?

Dari situ obrolan bisa berkembang ke cerita-cerita seru di dapur, momen lebaran, atau bahkan tradisi keluarga unik. Ini juga menjadi kesempatan untuk kamu memahami lebih dalam suasana di rumah pasangan. Siapa tahu, kamu malah diajak icip-icip langsung!

  • Film atau Serial Lawas Favorit

Kamu suka nonton film? Ini saatnya kamu menunjukkan pesonamu jika memang calon mertua juga memiliki hobi tersebut. Ya, kamu beruntung kalau ternyata calon mertua juga update film-film terbaru masa kini.

Namun, jika mereka lebih tertarik dengan film-film lawas, kamu bisa tanya ke pasangan dan persiapan dengan menonton filmnya lebih dulu sebelum datang ke rumah. Awalnya ngobrolin film, lalu berlanjut ke aktor favorit, lagu tema yang masih mereka ingat, atau bahkan momen seru nonton bersama keluarga zaman dulu.

Topik ini aman, tidak terlalu pribadi, dan bisa bikin kamu terlihat antusias mendengarkan pengalaman mereka. Mereka akan menangkap kesan sopan, perhatian, dan bisa nyambung dengan generasi mereka – mertua langsung klepek-klepek.

  • Kebiasaan Unik Keluarga

Alih-alih bertanya hal standar, kamu bisa membuka percakapan dengan, ”Di rumah biasanya ada tradisi atau kebiasaan lucu yang hanya dilakukan Ibu, Bapak, dan keluarga?”

Pertanyaan ringan seperti ini memberi mereka ruang bercerita tentang tradisi sarapan hari Minggu, nonton film bareng setiap malam Jumat, atau ritual sederhana seperti menyeduh kopi dengan cara tertentu. 

Saat mereka berbagi, dengarkan dan berikan respons antusias, lalu kamu bisa menceritakan juga kebiasaan unik keluargamu – misalnya tradisi meniup lilin ulang tahun sambil menyanyikan lagu daerah. 

Kamu bisa menangkap nilai-nilai keluarga yang penting bagi mereka, sehingga langkah berikutnya – baik membangun hubungan maupun merencanakan kegiatan bersama. Sesekali kamu bisa ikut, tuh, melakukan kebiasaan unik mereka.

8. Tawarkan Bantuan Jika Dibutuhkan

Fotografi: Axioo

Ini merupakan salah satu cara paling sederhana, tetapi powerful untuk mencuri hati calon mertua di pertemuan pertama. Saat pertama kali datang ke rumah mereka, jangan hanya duduk manis dan terpaku di sofa sambil bermain ponsel.

Perhatikan situasi, misalnya calon mertua sedang menyiapkan makanan atau merapikan meja, tawarkan bantuan dengan tulus. Kalimat seperti, ”Boleh saya bantu potong-potong sayurnya, Bu?” atau ”Perlu saya bantu angkat piring, Pak?” bisa terdengar sepele, tetapi menunjukkan kepedulian dan inisiatif. 

Ingat, kamu bukan sekadar tamu – kamu adalah seseorang yang ingin menjadi bagian dari keluarga mereka. Dengan menawarkan bantuan, kamu memperlihatkan bahwa kamu siap untuk terlibat, ringan tangan, dan tidak gengsi. 

Namun, jangan juga memaksakan diri, kalau mereka menolak dengan sopan, cukup tersenyum dan tetap sigap membantu di kesempatan lain.

9. Tetap Bangun Komunikasi Langsung

Setelah pertemuan pertama, tetap bangun komunikasi dengan calon mertua. Di zaman digital seperti sekarang, cukup lewat genggaman ponsel, segalanya jadi lebih mudah dilakukan. Kamu bisa berkirim pesan lewat teks atau media sosial lainnya.

Selain itu, bisa sesekali berkomunikasi langsung dengan telepon, video call, atau mengajaknya bertemu tatap muka. Suara, ekspresi, bahkan intonasi kita bisa menyampaikan ketulusan yang tidak bisa tergantikan oleh emoji. 

Calon mertua pun akan merasa lebih dihargai dan dilibatkan secara emosional. Apalagi kalau kamu dan pasangan sudah mulai serius membicarakan masa depan. Tanyakan kabar, berbagi cerita ringan, atau bahkan minta saran soal sesuatu. 

Itu menunjukkan kamu menghormati mereka dan terbuka untuk menjalin hubungan baik, bukan hanya numpang lewat di hidup anaknya. Tentu, kamu juga perlu peka. Jangan sampai terlalu sering atau mengganggu waktu istirahat mereka. Dan siapa tahu, dari awalnya canggung, bisa menjadi akrab seperti orang tua sendiri.

10. Tunjukkan Perhatianmu Kepada Anak Mereka

Orang tua mana pun tentu berharap anaknya berjodoh dengan pasangan yang paling tepat. Mereka sudah memberikan kebahagiaan kepada anaknya dengan tulus, tentunya ingin anak kesayangan mendapatkan perhatian yang sama. 

Saat bertemu dengan calon mertua, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu benar-benar peduli dan sayang kepada anak mereka. Namun, perhatian yang dimaksud di sini bukan berarti harus bermesraan di depan orang tua.

Justru, terlalu banyak menunjukkan kemesraan bisa membuat suasana jadi lebih canggung. Mereka ingin melihat bagaimana kamu memperlakukan anak mereka dengan respect, sabar, dan tulus.

Kamu bisa ceritakan ke calon mertua tentang hal-hal kecil yang kamu lakukan untuk pasanganmu, seperti mengingatkan makan saat sibuk kerja, nemenin ke dokter waktu sakit, atau mendukungnya di masa-masa stresnya. 

Hindari terlalu banyak memuji pasangan secara berlebihan dan menceritakan hal-hal yang terlalu pribadi – cukup tunjukkan dengan cara elegan dan hangat.

11. Tunjukkan Sikap Sabar dan Toleransi

Bertemu dengan calon mertua artinya kamu sudah tahu akan ada perbedaan cara pandang, kebiasaan, atau bahkan nilai-nilai yang dianut. Di sinilah pentingnya kamu bersikap lebih sabar dan terbuka.

Jangan langsung memasang wajah tegang jika calon mertua mengungkapkan sesuatu yang tidak sejalan denganmu. Cukup dengarkan, beri respons sopan, dan tunjukkan bahwa kamu menghargai pandangan mereka. 

Sabar juga penting saat menghadapi situasi-situasi kecil yang membuat canggung. Mungkin mereka bertanya hal sensitif atau memberi saran yang terasa menggurui – anggap itu bagian dari proses mengenal lebih dalam, bukan serangan pribadi. 

12. Jangan Sibuk Sendiri dan Takut Berpendapat

Foto: Instagram/elelrumi

Terlalu diam, menatap layar ponsel terus menerus, atau hanya senyum-senyum tanpa banyak bicara akan memberi kesan kamu tidak tertarik atau bahkan canggung berlebihan. Wajar saja jika gugup, tetapi jangan sampai membuat kamu terlihat ’tidak hadir’ dalam momen itu.

Sebaliknya, tunjukkan kalau kamu peduli dan antusias dengan ikut nimbrung dalam obrolan–tentu tetap dengan cara sopan dan peka situasi, ya. Kamu bisa ikut memberikan tanggapan ringan saat mereka cerita soal masa lalu keluarga. 

Dan, jangan pernah takut berpendapat selama itu disampaikan dengan santun. Calon mertua akan lebih menghargai kamu yang bisa berkomunikasi terbuka dan punya pendirian. Ini bukan ujian untuk kamu, tetapi langkah awal untuk membangun hubungan baru. Menjadi pendengar yang baik memang penting, tetapi aktif dalam percakapan juga dibutuhkan disini. 

Memenangkan hati calon mertua memang butuh proses, tapi bukan berarti hal itu harus membuatmu merasa gentar. Dengan niat baik, sikap sopan, dan usaha untuk membangun hubungan hangat dengan mereka, kamu selangkah lebih dekat dengan keluarga calon pendamping hidupmu.

Kesan pertama itu tidak kalah penting dengan konsistensi kamu dalam bersikap di pertemuan berikutnya. 12 tips di atas akan membantu kamu mendapatkan kesan pertama terbaik dari calon mertua. 

Tetap menjadi diri sendiri–versi terbaik kamu tentunya dan tunjukkan pesonamu pada calon mertua. Anaknya saja yang akan menemanimu sepanjang hidup bisa terpikat, apalagi orang tuanya. Benar, kan? So, jangan biarkan rasa gugup menghalangi langkah menuju restu. Temukan lebih banyak tips pernikahan dan persiapan terbaik hanya di WeddingMarket – sahabat setiamu menuju hari bahagia.


Cover | Fotografi: via Instagram/syifahadju


Artikel Terkait



Artikel Terbaru