Prosesi seserahan adalah bagian dari budaya pernikahan yang ada hampir di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk di antaranya adalah daerah Sumatera. Bahkan, ada kue seserahan pernikahan khas Sumatera yang sangat otentik dan identik dengan acara lamaran pernikahan.

Tidak hanya sebagai seserahan lamaran yang dapat dikonsumsi, ternyata kue-kue tradisional ini memiliki makna dan simbolis tersendiri, loh! Kehadirannya, bukan sekedar menjadi pelengkap dalam list bawaan hantaran pernikahan. Tak jarang, kue-kue seserahan ini menyimpan makna dan doa yang dipanjatkan kedua keluarga untuk para calon pengantin. Oleh karena itu, acara lamaran pernikahan selalu hadir dengan berbagai kue tradisional yang khas.

7 Kue Seserahan Pernikahan ala Daerah Sumatera

Seperti yang disebutkan sebelumnya, dalam budaya masyarakat Sumatera, ada berbagai macam kue seserahan yang sangat khas dan identik dengan acara lamaran pernikahan. Kira-kira kue apa saja yang menjadi seserahan yang paling otentik di daerah Sumatera? Yuk, simak pembahasannya!

1. Khas dari Masyarakat Palembang, Kue Manan Samin

Kue Manan Samin adalah kue tradisional yang menjadi menu wajib dalam seserahan pernikahan di daerah Sumatera, khususnya di Palembang, Sumatera Selatan. Kue ini terbuat dari campuran ubi dan juga santan yang kemudian diolah sampai memiliki tekstur yang kalis. Untuk cita rasanya, umumnya kue Manan Samin ini memiliki rasa yang manis dan gurih dengan tekstur yang lembut.

Warnanya kekuningan dengan bagian bawah berwarna cokelat. Kue ini biasanya dibentuk dalam cetakan bulat dan dihiasi dengan kismis di atasnya. Semanis rasanya, kue seserahan tradisional ini juga menjadi harapan agar pengantin bisa menjalani kehidupan pernikahan yang indah dan juga manis.

2. Kue Maksuba

Kue Maksuba adalah salah satu jenis kue basah yang khas dari Kota Palembang hingga Jambi dan sekitarnya. Sekilas, tampilannya akan mengingatkan kita pada lapis legit karena ciri khasnya yang berwarna kuning dan ada lapisan-lapisan serta motif bergaris pada bagian dalam kue. Namun, tekstur dan rasanya berbeda, lantaran terdapat perbedaan dari segi bahan maupun cara pembuatannya. 

Kue maksuba terbuat dari gula, margarin dan telur dalam jumlah yang banyak, serta pembuatannya terbilang sangat lama bisa memakan waktu hingga delapan jam. Itulah sebabnya, harga kue bercita rasa manis nan legit ini terbilang mahal. Karena keistimewaan tersebut, kue maksuba dijadikan sebagai salah satu hantaran wajib dalam acara pernikahan adat Palembang maupun Jambi.

Kue ini bisa diserahkan sebagai kue hantaran pernikahan dari pihak calon mempelai pria ke pihak mempelai wanita atau diberikan sebagai kue penumbas (kue seserahan balasan). Kue maksuba bukan hanya sekedar kue biasa saja. Lebih dari itu, kue ini memiliki makna penghormatan. Jadi, memberikan kue maksuba bisa menjadi simbol penghargaan kepada orang tua mempelai. 

3. Identik sebagai Kue Hantaran bagi Masyarakat Jambi, Kue Putri Kandis

Ada lagi kue seserahan yang kerap menjadi menu wajib dalam acara lamaran atau hantaran pernikahan di masyarakat Jambi. Kue Putri Kandis namanya. Kue hantaran lamaran unik ini memiliki ciri khas motif tiga warna yang berbeda membentuk lapisan-lapisan tipis dalam satu loyang kuenya. Warna itu adalah warna cokelat, kuning, dan hijau. Warna cokelat terbentuk dari proses pemanggangan kue yang membentuk layer warna cokelat, warna kuning dari kuning telur, dan bahan pandan untuk pewarna alami warna hijau.

Rasanya yang manis legit dengan sedikit gurih dan harum dari pandan menjadi kesatuan yang khas. Kue ini biasanya dijadikan sebagai kue penumbas atau kue seserahan balasan dari pihak wanita kepada pihak pria dalam acara ngantar belanjo (hantaran lamaran pernikahan).

Makna dari hantaran ini adalah agar kedua keluarga bisa bersatu serta menciptakan rasa kekeluargaan, baik dari pihak keluarga pengantin pria maupun wanita. Kue putri kandis termasuk kue hantaran lamaran mewah, karena harga seloyang kue ini terbilang cukup mahal, sekitar 250 ribu rupiah untuk loyang persegi berukuran sedang.

4. Kue Seserahan dari Riau, Kue Asidah

Walaupun Provinsi Riau dikenal sebagai daerah yang khas dengan makanan laut, bukan berarti daerah ini tidak punya kekayaan kuliner dengan cita rasa yang manis. Kue Asidah adalah salah satu tradisi kuliner di Riau dengan cita rasa yang manis dan gurih yang unik. Kue ini merupakan kue wajib yang harus menjadi bagian seserahan di pernikahan adat Melayu Riau.

Kue ini pada umumnya terbuat dari kayu manis, gula merah, kapulaga, dan campuran tepung. Karena itu, kebanyakan kue ini berwarna agak kecokelatan. Biasanya, kue asidah juga dibentuk secantik dan seunik mungkin, seperti dibuat bentuk bunga, menara, tanduk, dan sebagainya. Sehingga, tampilan dari kue asidah ini bisa semakin indah dan menarik.

5. Sederhana Penuh Makna, Kue Bareh Randang

Kue Bareh Randang adalah kue dengan tampilan yang sederhana namun memiliki banyak makna untuk masyarakat Minangkabau. Tidak heran, jika pada setiap acara pernikahan dengan adat Minang, kue bareh randang merupakan salah satu kue seserahan yang wajib dihadirkan. Kue ini identik dengan bentuk persegi panjang atau lingkaran berwarna putih bersih dan dibuat tebal.

Kue seserahan tradisional khas Minangkabau ini melambangkan kehidupan pernikahan dan ikatan suci yang akan dijalin kedua calon pengantin agar senantiasa selalu terjaga. Dibuat dari campuran beras ketan dan gula, rasanya manis dan gurih. Biasanya kue bareh randang disajikan bersama teh hangat dan menjadi suguhan di acara pernikahan.

6. Khas dari Tapanuli, Kue Sasagun

Kue Sasagun dikenal sebagai kue khas daerah Tapanuli dan cukup populer sampai ke luar daerah Sumatera Utara. Namun, kue ini bukan hanya sekedar camilan, kue sasagun sudah menjadi bagian dari budaya Tapanuli, terutama pada acara pernikahan. Pada setiap acara lamaran pernikahan yang ada di Tapanuli, pasti ditemukan kue sasagun sebagai bagian dari seserahan.

Kue ini memiliki tekstur yang renyah tapi dengan cita rasa yang manis. Saking renyahnya, kue ini akan langsung ambyar ketika digigit, bahkan hanya dengan disentuh saja. Tekstur unik ini berasal dari bahan pembuatan kue yaitu kelapa parut, gula merah, yang dicampur dengan tepung putih. Kue ini biasanya sengaja dibentuk dengan cantik untuk kebutuhan seserahan.

7. Khas dari Aceh, Kue Keukarah

Kue keukarah ini sering juga disebut sebagai kue sarang burung, karena memang teksturnya yang menyerupai sarang burung dan sangat renyah. Rasa dari keukarah ini cenderung manis berkat kombinasi bahannya yaitu tepung, gula, dan juga santan.

Untuk acara seserahan, kue tradisional khas Aceh ini biasanya dibuat menyerupai bentuk bulan sabit. Harapan, agar para calon pengantin bisa membangun sarang atau rumah yang baik untuk menumbuhkan rumah tangga yang akan dibina. Kue ini biasanya digunakan sebagai seserahan satu paket dengan berbagai kue khas Aceh lainnya, mulai dari kue dodoi, kue meuseukat, dan halua.

8. Paling Wajib di Aceh, Kue Dodoi

Masih dari wilayah Aceh, ada kue hantaran tradisional unik lainnya yang bernama 'kue dodoi'. Secara tekstur dodoi akan mengingatkan orang yang melihat dodol dengan cita rasa yang manis dan legit, yang mana merupakan bagian wajib dari seserahan pernikahan di masyarakat Aceh. Untuk kebutuhan hantaran, biasanya kue ini dibentuk dengan secantik mungkin. Bahkan, kadang kue diukir menjadi bentuk bunga atau hati sehingga tampilannya menjadi semakin menarik.

Itulah berbagai kue seserahan khas daerah Sumatera. Bagi para calon pengantin di Sumatera pastinya sudah tak asing lagi dengan deretan kue-kue tradisional otentik dan sarat makna tersebut. Kamu pun bisa menjadikan kue hantaran tradisional unik dari daerah Sumatera itu untuk seserahan pernikahanmu kelak. Jangan lupa pula untuk melengkapi berbagai kebutuhan untuk acara istimewamu di WeddingMarket Store, ya! Dapatkan promo dan penawaran terbaiknya. Semoga bermanfaat!