
Prosesi adat serta resepsi pernikahan membutuhkan persiapan khusus, mengingat ada pakem-pakem tradisi yang perlu diperhatikan, mulai dari tata cara pelaksanaan hingga busana yang dikenakan oleh pengantin. Tak terkecuali dengan prosesi pernikahan yang dilakukan oleh beberapa selebriti muda tanah air.
Mengusung berbagai corak serta busana tradisional, para selebriti ini sukses menggelar perhelatan pernikahan dengan sentuhan adat yang khas. Nah, kali ini, WeddingMarket akan mengulas makna filosofis dari lima macam busana adat pernikahan yang dipilih oleh para selebriti muda Indonesia yang menikah di sepanjang tahun 2022.
Mulai dari Vidi Aldiano bersama Sheila Dara yang memilih riasan adat khas Sunda dalam prosesi ijab kabul; Achmad Megantara yang menggunakan busana khas Bugis; Masayu Clara dan Qausar Harta yang memilih baju adat Palembang di hari istimewanya; Maudy Ayunda dan Jesse Choi yang mengenakan busana pengantin khas Jawa; hingga penyanyi Sivia Azizah yang tampil elegan dengan pakaian adat khas Minang. Berikut ulasan selengkapnya!
Adat Sunda - Vidi Aldiano dan Sheila Dara (15 Januari 2022)

Kabar gembira yang mengawali tahun 2022 datang dari pasangan selebriti Vidi Aldiano dan Sheila Dara Aisha. Vidi resmi mempersunting Sheila Dara pada tanggal 15 Januari 2022. Dalam prosesi ijab kabul, keduanya nampak serasi menggunakan busana pengantin adat Sunda dengan riasan bernuansa gold yang natural. Berikut merupakan makna filosofis dari busana adat Sunda yang dikenakan oleh Vidi dan Sheila.
- Siger
Mahkota pengantin atau yang populer disebut dengan siger adalah satu keistimewaan pengantin wanita yang mengusung adat khas Sunda. Di hari bahagianya, Sheila Dara nampak anggun menggunakan siger Priangan yang dibalut dengan berbagai kilauan ornamen.

Siger Priangan terinspirasi dari sifat tokoh Subhadra dan Srikandi yang dikenal tangguh, pemberani, dan disenangi oleh banyak orang. Di samping itu, bentuk siger berupa segitiga yang memuncak ke atas memiliki makna arif dan bijaksana. Bahwa segala hal yang ada dalam kehidupan pernikahan, langkah yang diambil oleh kedua pasangan harus tetap kembali pada keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
- Kembang Tanjung
Pada bagian belakang sanggul, terdapat hiasan kembang tanjung yang disematkan. Enam buah kembang tanjung yang disusun menyerupai pola hati melambangkan kesetiaan seorang wanita pada pasangannya.
- Kembang Goyang
Aksesoris selanjutnya yaitu kembang goyang. Tujuh tangkai kembang goyang yang dipasangkan di atas sanggul makin membuat pengantin wanita terlihat menawan. Lima kembang goyang yang menghadap ke depan dan dua lainnya yang menghadap ke belakang menggambarkan seorang wanita yang harus selalu tampil cantik dari sisi manapun.
- Panetep Wajik atau Ngeningan Daun Sirih
Hiasan manis yang menempel di kening pengantin wanita disebut dengan panetep wajik atau ngeningan daun sirih. Hiasan berbentuk belah ketupat yang berwarna hijau tersebut terbuat dari daun sirih. Meskipun kecil, panetep wajik memiliki dua makna simbolis. Pertama, panetep wajik dipercaya sebagai penolak bala dari berbagai kejahatan dan marabahaya. Kedua, menjadi gambaran wanita yang melepas masa lajangnya dan akan segera membangun bahtera rumah tangga bersama sang suami.
- Roncean Melati
Rangkaian bunga melati yang menghiasi sanggul hingga menjuntai ke bawah disebut dengan roncean melati. Roncean melati ini memiliki makna kemurnian dan kesucian yang dimiliki oleh seorang wanita. Keindahan roncean melati ini terdiri dari beragam bentuk yang disebut dengan mangle pasung, mangle susun, mangle sisir, mayang sari, dan panetep.
- Jas Prangwedana
Selanjutnya adalah busana yang dikenakan oleh Vidi Aldiano. Vidi nampak gagah dibalut dengan jas prangwedana bernuansa serupa seperti sang mempelai wanita. Jas prangwedana sendiri melambangkan kejantanan dan kewibawaan.

- Bendo
Penutup kepala mempelai pria yang hampir mirip seperti belangkon ini disebut dengan bendo. Terdapat hiasan permata di bagian depannya sehingga menambah kesan megah. Bendo sendiri bermakna seorang pria sebagai kepala rumah tangga berperan untuk mengayomi anggota keluarganya.
- Keris
Keris yang disematkan pada bagian pinggang menjadi lambang kejantanan dan kekuatan seorang pria. Tak hanya itu, sarung keris yang disebut dengan boro sarangka juga membuat keris terlihat makin menawan.
Adat Bugis - Achmad Megantara & Asri Faradila (22 Januari 2022)

Menyusul Vidi Aldiano, aktor muda Achmad Megantara juga telah resmi melepas masa lajangnya pada 22 Januari 2022 lalu. Bersama sang pujaan hati, Asri Faradila, keduanya tampak menawan dibalut dengan busana pengantin hijab khas Bugis bernuansa merah marun. Selain itu, rangkaian riasan adat Bugis yang dikenakan melambangkan keanggunan merak dan keindahan bunga teratai.
- Baju Bodo
Pada dasarnya, baju bodo memang bermakna “baju pendek”. Namun karena pengaruh Islam yang masuk ke Nusantara, baju pengantin satu ini dapat dipadu-padankan sesuai syariat Islam. Serupa dengan hal tersebut, baju bodo tenun yang dikenakan oleh Asri Faradila tampak serasi dengan kombinasi hijab.
- Pacceppa atau Paccabang
Pacceppa atau paccabang merupakan hiasan lempeng yang disusun secara rapi di area pinggiran tas dan bawah sepanjang baju bodo. Hiasan lempeng berupa motif bunga yang bermekaran makin mempercantik makna dari riasan adat khas Bugis ini.
- Tiga Macam Kalung dan Bangkara
Tiga macam kalung dalam busana adat khas Bugis disebut dengan geno ma’bule (kalung rantai), rantekote (kalung panjang), dan geno sibatu (kalung besar). Ketiga kalung ini mencermikan status sosial dari mempelai wanita. Megahnya aksesoris ini ditambah dengan bangkara, sepasang anting berbentuk bunga yang melambangkan kecantikan dan keanggunan.
- Pattenre Jakka
Pattenre Jakka merupakan mahkota yang menghiasi kepala sang mempelai perempuan. Pattenre jakka dibentuk dari susunan bunga-bunga kecil sehingga menyerupai bentuk mahkota. Mahkota khas Bugis ini melambangkan sebuah harapan kepada kedua mempelai untuk membentuk keluarga yang makmur dan kokoh.
- Sima Taiyya
Kain penutup yang mirip dengan selendang dalam busana pengantin adat Bugis disebut dengan sima taiyya. Sima taiyya sendiri dipasangkan di atas bahu kiri mempelai wanita, kemudian dipindahkan ke kanan seusai prosesi ijab kabul. Kain sima taiyya bermakna sebagai perlindungan pernikahan dari hal-hal jahat.
Adat Palembang - Masayu Clara & Qausar Harta Yudana (20 Mei 2022)

Kabar bahagia selanjutnya diumumkan oleh pasangan selebriti yang aktif di dunia peran, Masayu Clara dan Qausar Harta Yudana. Keduanya tampak manis saat mengenakan busana adat khas Palembang di hari resepsi.
Selain berhias mahkota sunting Palembang, Masayu juga dibalut cantik dengan gaun kebaya modern berwarna ungu. Karakter aksesoris emas khas Palembang yang dipadukan dengan busana warna burgundy, menghasilkan karakter anggun nan mewah bagi kedua pasangan ini.

Walaupun dikombinasikan dengan gaya modern, baju pengantin aesan paksangko yang dikenakan oleh Masayu-Qausar tetap menunjukkan kekuatan karakternya. Baju pengantin khas Palembang yang indah dan megah ini memiliki makna filosofis pada setiap atribut-atributnya. Selengkapnya pernah dibahas dalam ulasan makna filosofis busana pengantin khas Palembang.
Adat Jawa - Maudy Ayunda & Jesse Choi (22 Mei 2022)

Masih pada bulan yang sama, kabar gembira selanjutnya datang dari aktris Maudy Ayunda dan pasangannya, Jesse Choi. Aktris multitalenta ini mengenakan baju adat khas Jawa pada prosesi sungkeman, siraman, dan ijab kabul. Model busana adat Jawa yang dikenakan dalam kedua momen sakral tersebut saling memancarkan pesona yang elegan.
- Kebaya
Dalam prosesi sungkeman dan siraman, Maudy memilih menggunakan kebaya bermodel kutu baru. Kebaya bernada turquoise pastel yang dilengkapi dengan aksen payet dikenakannya saat melakukan ritual sungkeman. Pada prosesi siraman, Maudy memilih kebaya brokat berwarna hijau lembut.
Melengkapi ragam kebaya yang dikenakan pada setiap prosesi, Maudy juga terlihat cantik dengan gaun kebaya putih bergaya modern pada momen ijab kabul. Kebaya Jawa sendiri menggambarkan karakter wanita yang lemah lembut dan pengertian. Di samping itu, balutan kebaya yang mengikuti bentuk tubuh juga mengartikan seorang wanita yang pandai menyesuaikan diri dalam situasi apapun.
- Gunungan
Gunungan adalah hiasan berupa mahkota kecil yang disematkan di atas kepala pengantin wanita. Dalam kepercayaan Jawa, gunungan adalah simbolisasi para dewa yang bernaung di tempat suci. Gunungan juga menggambarkan kehormatan seorang wanita sehingga harus dijaga dengan baik oleh sang suami.
- Gajahan
Gajahan merupakan paes Jawa khas Solo berupa lengkungan hitam di area kening sang pengantin wanita. Lengkungan yang besar di tengah kening menggambarkan kebesaran Tuhan, sedangkan lengkungan kecil lainnya yang disebut pengapit menyimbolkan kedudukan seorang wanita sebagai penyeimbang dalam kehidupan berumah tangga.

- Sanggul Bokor Mengkurep
Sanggul bokor mengkurep khas Solo yang dibalut dengan rangkaian melati melambangkan pengabdian dan bakti seorang istri pada suami. Di samping itu, terdapat pula tatanan rambut yang dinamakan sunggaran pada samping kanan dan kiri dekat telinga. Bentuk celah kecil sunggaran menggambarkan sifat untuk selalu menerima nasihat yang baik.
- Tibo Dodo
Tibo dodo merupakan untaian bunga melati yang menjuntai dari kepala hingga menjulur sampai dada dan pinggang. Tibo dodo yang dibuat dari kuncup-kuncup melati ini melambangkan kesucian, keagungan, dan ketulusan dalam kerendahan hati.

- Belangkon
Belangkon yang dikenakan oleh mempelai pria, Jesse Choi, adalah aksesoris penutup kepala dari lilitan kain batik. Belangkon mengartikan bahwa semua ide dan kehendak yang dilakukan haruslah searah dengan nilai-nilai agama yang telah ada sejak dahulu.
- Kalung Melati
Serupa dengan tibo dodo, kalung melati yang menghiasi dada pengantin pria juga dirangkai dari kuncup-kuncup bunga melati. Kalung melati ini menggambarkan kesucian dan keluhuran dari seorang suami.

- Keris
Keris yang disematkan di pinggang dan dibalut dengan roncean bunga melati, menggambarkan sifat kejantanan seorang suami untuk selalu siap sedia dalam berbagai kondisi.
Adat Minang - Sivia Azizah & Pria Hardie (18 Juni 2022)

Mengikuti jejak Maudy, penyanyi Sivia Azizah juga melepaskan masa lajangnya pada 18 Juni 2022 lalu bersama pasangannya, Pria Hardie. Keduanya menggunakan busana adat khas Minang kala melakukan prosesi ijab kabul. Dengan nuansa silver yang dikreasikan dengan gaya modern, sepasang pengantin ini terlihat begitu memukau dengan baju adat pengantin khas Minang.
- Suntiang
Suntiang adalah hiasan kepala khas Minang yang paling menonjol dari pengantin wanita. Suntiang perak bermotif bunga-bunga yang dikenakan oleh Sivia terlihat sangat menarik karena mendukung tema busana yang dipilihnya. Suntiang menyimbolkan seorang perempuan yang telah dewasa dan siap menanggung tanggung jawab untuk memulai hidup baru.
- Baju Kurung Melayu dan Salempang
Baju kurung Melayu yang digunakan oleh Sivia merupakan baju khas Melayu dan berbentuk seperti kebaya panjang. Kemudian terdapat salempang yang membalut baju kurung Melayu dengan tatanan diagonal. Salempang yang dibuat dari kain songket menggambarkan rasa welas asih seorang wanita kepada seluruh keluarga besarnya.
- Perhiasan
Aksesoris yang mempercantik pengantin adat Minang terdiri dari berbagai macam perhiasan. Ada anting-anting, dukuah (kalung), galang (gelang), serta cincin yang berkilau. Berbagai jenis perhiasan khas Minang tersebut melambangkan kebenaran dan martabat seorang wanita.
- Baju Penghulu dan Sarawa
Baju penghulu merupakan busana yang dikenakan oleh Pria Herdie, sang pengantin pria. Pada awalnya, baju penghulu hanya dipakai oleh pemimpin atau pemangku adat. Namun seiring dengan perkembangan zaman, baju penghulu juga dimodifikasi untuk digunakan oleh pengantin pria. Lalu terdapat celana sarawa yang juga lebar seperti baju penghulu, terutama pada bagian paha dan betis. Desain baju penghulu dan sarawa yang lebar menggambarkan kewibawaan seorang suami terhadap keluarganya.

- Deta atau Saluak
Seperti halnya belangkon milik pengantin pria adat Jawa, pengantin adat Minang juga memiliki atribut serupa yang disebut deta atau saluak. Deta, kain yang dililitkan di atas kepala pengantin pria ini dibuat dari kain balapak (kain tenun). Deta memiliki makna simbolis bahwa seorang laki-laki harus berpikir masak-masak sebelum berbicara atau melakukan sesuatu.
Itulah beberapa selebriti muda yang telah melepaskan masa lajangnya pada tahun 2022. Pemilihan busana adat oleh kelima selebriti bersama pasangannya tersebut memberikan kesan yang istimewa. Hal ini tentunya tidak lepas dari beberapa persiapan matang menjelang pernikahan, seperti pemilihan jasa rias, vendor, dan pihak-pihak lain yang dipercaya untuk dapat bekerja dengan profesional.