Your Smart Wedding Platform

Segala Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Malam Mappacci dalam Adat Bugis

21 Feb 2025 | By Nanda Safitri Wedding Market | 28

Indonesia, dengan keragaman budayanya, memiliki tradisi pernikahan yang sangat unik dan penuh makna. Salah satu tradisi yang menarik untuk dibahas adalah Malam Mappacci, sebuah upacara adat yang dilakukan oleh suku Bugis sehari sebelum pernikahan resmi dilangsungkan. 

Jika kamu calon pengantin yang memiliki keturunan Bugis, atau ingin mengetahui lebih banyak tentang tradisi pernikahan ini, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang prosesi Mappacci yang kaya akan filosofi dan doa-doa baik untuk masa depan pernikahan kamu.

Malam Mappacci tidak hanya sekadar prosesi adat, melainkan juga momen sakral yang dilaksanakan dengan tujuan membersihkan kedua calon pengantin dari hal-hal buruk. Tradisi ini dipercaya sebagai simbol penyucian diri sebelum memulai kehidupan pernikahan yang penuh berkah. Penasaran lebih jauh tentang prosesi Mappacci dan maknanya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya!

Apa Itu Mappacci? Tujuan dan Makna di Balik Tradisi Pernikahan Bugis

Fotografi: My Wedding Story Co.

Mappacci adalah upacara adat khas suku Bugis yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Tradisi ini tidak hanya merupakan bagian dari rangkaian pernikahan, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Bugis. 

Mappacci, atau kadang disebut juga Mappaccing, dalam pernikahan adat Bugis bertujuan untuk menyucikan dan membersihkan kedua calon pengantin dari segala hal yang bisa menjadi hambatan dalam pernikahan mereka. Kata ‘pacci’ sendiri merujuk pada daun pacar (atau inai) yang digunakan untuk menghias tangan pengantin. Ini adalah simbol dari kesucian dan niat baik yang mendasari setiap langkah dalam kehidupan pernikahan.

Selain itu, upacara Mappacci mengandung makna bahwa pernikahan harus dimulai dengan niat dan usaha yang baik, agar pasangan pengantin dapat hidup bahagia dan harmonis. Pemberian pacci atau inai pada calon pengantin, baik laki-laki maupun perempuan, merupakan simbol penyatuan jiwa dalam ikatan yang suci dan penuh kasih.

Upacara Mappacci menjadi salah satu simbol penting dalam perjalanan menuju pernikahan. Prosesi ini masih dijaga dan dipertahankan terutama di Kabupaten Bone dan beberapa daerah lainnya yang memiliki akar tradisi Bugis yang kental. Meskipun telah mengalami beberapa perubahan, esensi dan makna di balik Mappacci tetap terjaga.

Mappacci: Tidak Hanya untuk Pengantin Perempuan, Tapi Juga Pengantin Laki-laki

Fotografi: My Wedding Story Co.

Pada dasarnya, Mappacci atau Tudang Penni merupakan sebuah upacara yang dilakukan oleh calon pengantin, baik pria maupun wanita, sehari sebelum pernikahan mereka. Upacara ini diadakan di rumah masing-masing calon pengantin dan melibatkan keluarga dekat, termasuk orang tua yang mendampingi pengantin di sisi kiri dan kanan mereka.

Pada pelaksanaannya, calon mempelai akan duduk di tempat yang telah disiapkan, dan keluarga akan membantu mengiringi proses ini. Sebelum prosesi utama dimulai, biasanya ada satu upacara tambahan yang disebut "Mallekepacci", yang dilakukan pada sore hari. Mallekepacci ini dilakukan di rumah orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan sosial tinggi atau mereka yang dihormati dalam masyarakat. Upacara Mallekepacci berfungsi sebagai pembuka sebelum melakukan upacara Mappacci di malam hari.

Baju Adat yang Digunakan Saat Mappacci: Menambah Keistimewaan Prosesi Pernikahan

Fotografi: Rf2 Pictures

Saat melaksanakan Mappacci, calon pengantin perempuan mengenakan baju bodo, pakaian adat Bugis yang terkenal dengan desain simpel namun elegan, dilengkapi dengan sarung lipa sabbe yang terbuat dari kain dengan benang emas atau perak. Dalam prosesi ini, calon pengantin perempuan tidak mengenakan perhiasan lengkap, agar lebih fokus pada makna sakral acara.

Sementara itu, calon pengantin laki-laki mengenakan jas dan sarung sutera yang dipadukan dengan songko pamiring, peci khas Bugis yang dianyam dengan benang emas. Penampilan mereka menggambarkan keseriusan dan penghormatan terhadap adat yang dijunjung tinggi dalam pernikahan Bugis.

Perlengkapan Mappacci: Filosofi di Balik Setiap Item yang Digunakan

Fotografi: My Wedding Story Co.

Setiap perlengkapan dalam prosesi Mappacci memiliki filosofi yang mendalam. Berikut adalah beberapa perlengkapan yang wajib ada dalam prosesi Mappacci:

  • Lilin yang menyala – Simbol penerangan yang akan mengarahkan kehidupan pernikahan dengan penuh keberkahan.
  • Beras (benno) – Melambangkan rezeki yang berlimpah dan kehidupan yang mapan bagi pasangan pengantin.
  • Bantal (angkaluneng) – Menunjukkan penghormatan terhadap calon pengantin, serta simbol martabat yang dijaga dalam pernikahan.
  • Sarung (Tujuh Lapisan) – Melambangkan penjagaan harga diri dan kehormatan dalam kehidupan rumah tangga.
  • Daun Pisang – Simbol kehidupan yang berkesinambungan, karena daun pisang yang muda akan tumbuh menggantikan yang tua.
  • Daun Nangka (Panasa) – Mengandung arti cita-cita luhur yang harus diraih dalam kehidupan pernikahan.
  • Daun Inai (Pacci) – Simbol kesatuan jiwa dan kerukunan hidup berumah tangga, yang menjadi inti dari prosesi Mappacci.
  • Tahapan Prosesi Malam Mappacci Adat Bugis

    Prosesi Malam Mappacci  adat Bugis sarat makna dan penuh simbolisme. Berikut tahapan-tahapan dalam prosesinya:

    1. Persiapan Awal: Mappanré Temme (Khatamul Al-Qur’an) dan Barzanji

    Fotografi: My Wedding Story Co.

    Sebelum memulai Malam Mappacci, prosesi dimulai dengan mappanré temme (khatamul Al-Qur’an) dan barzanji. Kegiatan ini berupa pembacaan doa dan Al-Qur’an sebagai bentuk pembersihan dan permohonan berkah bagi calon pengantin. 

    Barzanji sendiri adalah ritual yang diadakan masyarakat Suku Bugis sebelum menjalani aktivitas-aktivitas sakral, seperti prosesi pernikahan. Melalui barzanji, doa-doa kebaikan dipanjatkan untuk memohon kelancaran dalam kehidupan pengantin baru. Selama barzanji, doa-doa kebaikan untuk pasangan pengantin dibacakan, sebagai langkah awal untuk meminta keberkahan dan kelancaran dalam kehidupan pernikahan.

    2. Calon Pengantin Duduk di Pelaminan

    Fotografi: My Wedding Story Co.

    Setelah menyelesaikan mappanré temme atau khatamul Al-Qur’an, prosesi utama Mappacci dilanjutkan dengan calon mempelai duduk di pelaminan atau tempat khusus yang sudah disiapkan untuk acara tersebut. Ada juga yang memilih untuk melaksanakannya di atas tempat tidur, dengan posisi menghadap tujuh lapis sarung sutera yang dihiasi beberapa helai daun nangka di atasnya.

    Proses ini dimulai dengan calon pengantin yang meletakkan kedua tangan mereka terbuka di atas lapisan sarung sutera. Posisi telapak tangan calon mempelai harus terbuka dan siap untuk dihias dengan daun pacci. Daun pacci, yang dikenal juga sebagai daun inai, digunakan untuk menghias tangan pengantin, melambangkan keindahan dan kesucian yang menyelimuti pasangan dalam menjalani kehidupan baru.

    3. Peran Anrong Bunting (Juru Rias Pengantin)

    Fotografi: My Wedding Story Co.

    Pemberian daun pacci dilakukan oleh anrong bunting, yang dalam tradisi Bugis adalah seorang juru rias pengantin yang memiliki kedudukan sosial yang baik serta kehidupan rumah tangga yang bahagia. Hal ini dimaksudkan agar calon pengantin bisa mendapatkan berkah dan menjalani kehidupan yang penuh kebahagiaan, seperti yang dirasakan oleh anrong bunting.

    Setelah itu, prosesi Mappacci dilanjutkan dengan kerabat dan keluarga lainnya yang turut memberikan daun pacci ke tangan calon pengantin. Setiap orang yang memberi daun pacci berdoa agar calon pengantin bisa menjalani pernikahan yang langgeng dan penuh kebahagiaan.

    4. Pemberian Daun Paccing (Inai)

    Fotografi: Arafah Photography

    Setelah anrong bunting, prosesi diteruskan dengan pemberian daun pacci oleh kerabat dan keluarga terdekat. Daun pacci yang telah dihaluskan akan dibentuk bulatan kecil dan diletakkan di atas telapak tangan calon pengantin, dimulai dengan tangan kanan, lalu dilanjutkan dengan tangan kiri.

    Setiap orang yang memberikan daun pacci akan mendoakan kebahagiaan dan keberkahan untuk pengantin, dengan harapan agar pasangan dapat hidup harmonis dan dilimpahi berkah dalam perjalanan rumah tangga mereka.

    5. Penutupan dengan Doa-doa Harapan

    Fotografi: myweddingstory.co

    Selama prosesi, setiap pemberian daun pacci disertai dengan doa untuk calon pengantin. Doa ini mengharapkan agar pasangan hidup bahagia, selalu diberkahi, dan saling menjaga dalam membangun rumah tangga yang penuh cinta dan keberkahan. Semua doa yang dipanjatkan selama prosesi ini bertujuan agar perjalanan hidup pengantin selalu dilimpahi kebahagiaan dan keharmonisan.

    Perubahan dalam Pelaksanaan Mappacci

    Fotografi: Heystudio

    Dulu, upacara Mappacci dilakukan selama tiga malam berturut-turut, terutama di kalangan keluarga bangsawan. Masing-masing malam memiliki kegiatan atau simbolisasi tersendiri untuk menyempurnakan prosesi. Namun, dalam perkembangannya, saat ini upacara Mappacci hanya dilaksanakan satu malam saja, sehari sebelum acara pernikahan.

    Meskipun demikian, meski pelaksanaan Mappacci kini lebih singkat, nilai-nilai yang terkandung dalam prosesi ini tetap dilestarikan. Prosesi Mappacci memiliki tujuan untuk menyucikan diri, menghapuskan segala hal negatif, dan memohon restu agar perjalanan rumah tangga yang akan dijalani oleh pengantin dapat berjalan dengan lancar, penuh berkah, dan keharmonisan.

    Menghormati Tradisi, Menyambut Kehidupan Baru

    Foto via Rangkai Riefinka

    Prosesi Malam Mappacci merupakan bagian yang sangat penting dalam tradisi pernikahan adat Bugis, dengan makna yang mendalam terkait penyucian diri, kebahagiaan, dan doa-doa untuk keberkahan rumah tangga. Setiap tahap, mulai dari mappanré temme hingga pemberian daun pacci, membawa simbolisme dan harapan agar pasangan pengantin menjalani kehidupan pernikahan dengan penuh kedamaian dan keberkahan.

    Meskipun kini prosesi ini dilaksanakan hanya satu malam sebelum pernikahan, esensi dari Mappacci tetap penting dalam perjalanan hidup pasangan pengantin, yakni untuk memulai kehidupan pernikahan dengan hati yang bersih dan penuh berkah.

    Jika kamu tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang tradisi pernikahan Indonesia lainnya atau mempersiapkan pernikahanmu, jangan ragu untuk menjelajahi artikel menarik lainnya di WeddingMarket. Temukan berbagai informasi seputar pernikahan dan temukan vendor pernikahan terbaik untuk memenuhi kebutuhan spesialmu. Dari dekorasi, gaun pengantin, hingga katering, WeddingMarket menyediakan berbagai pilihan yang dapat membantu mewujudkan pernikahan impianmu!

    Jelajahi dan bersiaplah menemukan semua yang kamu butuhkan untuk hari pernikahan yang sempurna!


    Cover | Foto: Instagram/andinirahmah20


    Artikel Terkait



    Artikel Terbaru