Bagi sebagian pasangan, salah satu faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam membina hubungan yaitu perbedaan usia antara keduanya. Tak sedikit wanita yang memiliki mindset harus menikah dengan pria yang lebih tua dari dirinya. Berbagai alasan pun diyakini mendasari pemikiran tersebut, antara lain anggapan bahwa suami yang lebih tua darinya cenderung punya sifat lebih dewasa, sehingga bisa membimbing dan mengayomi keluarga.
Kamu perlu memahami bahwa dalam dinamika suatu hubungan memang ada banyak faktor yang mempengaruhi, umur salah satunya. Jika mengacu pada perkembangan psikologis, dimana pada umumnya tingkat kematangan wanita lebih cepat dibandingkan pria yang seumuran dengannya. Maka, dengan alasan tersebut dapat disarankan kepada wanita untuk menikahi pria yang lebih tua darinya. Dalam beberapa penelitian pun disebutkan bahwa kesenjangan umur antara pasangan, berpengaruh pada kesuksesan hubungannya.
Namun, bukan berarti hal tersebut menjadi mutlak, loh! Dalam beberapa kasus lain, menikah dengan pasangan yang seumuran juga banyak keuntungannya. Beberapa studi bahkan menyebutkan bahwa perbedaan usia yang terlalu jauh antara suami dan istri beresiko mengalami konflik hingga perceraian lebih besar daripada mereka yang menikahi pasangan yang jarak usianya relatif berdekatan.
Jadi, buat kamu yang ingin menikah dengan pasangan yang seumuran tak perlu terlalu khawatir. Berikut beberapa keuntungan yang menjadi poin plus untuk para pasangan 'teman tapi menikah' yang seumuran.
1. Komunikasi dapat terjalin lebih santai
Yang paling menyenangkan ketika menikah dengan pasangan yang seumuran yaitu komunikasi dapat terbangun dengan lebih luwes dan santai. Karena kalian seumuran, lahir di generasi yang sama, otomatis tidak ada kesenjangan yang terlalu jauh dalam cara berkomunikasi. Beda lagi jika pasanganmu memiliki perbedaan usia yang signifikan. Tentunya tak akan sesantai ketika kamu berbicara dengan pasangan yang seumuran, bukan?
Dalam suatu hubungan, komunikasi yang baik adalah salah satu kunci keharmonisan. Obrolan pasangan yang usianya berdekatan atau seumuran juga akan lebih nyambung karena pada dasarnya kalian berada di fase kehidupan yang hampir sama. Namun, meskipun bisa berbicara santai, bukan berarti boleh kebablasan, ya! Tetap jaga etika dan kesopanan, kecuali jika kalian berdua sama-sama tidak mempermasalahkan hal tersebut dan bisa saling memaklumi. Kalau begitu, enjoy saja!
2. Memiliki kesamaan fase pengalaman hidup
Pasangan yang umurnya sama, secara umum memiliki fase pengalaman hidup yang hampir sama. Meskipun, prosesnya mungkin berbeda-beda. Kalian bisa saling berbagi perasaan sehingga bisa lebih mengerti satu sama lain. Satu poin plus lagi menikah dengan pasangan seumuran. Dari sini pasangan yang seumuran bisa belajar menjalani proses hidup bersama-sama. Dengan demikian, secara natural koneksi diantara kalian berdua akan terbangun lebih kuat, karena segala sesuatunya dirasakan dan dijalani bersama-sama.
Berbeda halnya ketika pasanganmu lebih tua ataupun sebaliknya. Fase kehidupan yang dialami antara kalian berdua pun tentu berbeda. Misalnya, kamu masih berada di titik sedang proses membangun karir, sedangkan pasanganmu sudah mapan dengan karirnya, dan kini berada di tahap hanya ingin mengaktualisasi diri. Hal ini pastinya akan membuat kesenjangan yang dialami baik dari pemikiran maupun perasaan.
3. Mempunyai pandangan hidup yang sejalan
Keuntungan lain saat kamu menikah dengan pasangan yang seumuran adalah kalian cenderung memiliki pandangan hidup yang sejalan. Kamu pun bisa membicarakan dan mendiskusikan cita-cita dan impian dengan lebih leluasa karena tidak ada kesenjangan yang terlalu jauh diantara kalian berdua. Misalnya obrolan tentang karir, target memiliki anak, cara mendidik anak, family time dan sebagainya. Tentunya dengan pasangan yang seumuran, kamu bisa menghindari berbagai macam perselisihan yang mungkin timbul akibat perbedaan pandangan hidup.
Lain halnya apabila pasanganmu adalah generasi yang berbeda usia jauh denganmu. Sebagai contoh generasi baby boomer yang menikah dengan milenial. Secara umum, tahap kehidupan yang dijalani kalian berdua akan ada banyak perbedaan. Hal tersebut tentu juga sedikit banyak akan menimbulkan perbedaan dalam cara bersikap, gaya bahasa, langkah menyelesaikan masalah, hingga kecenderungan minat yang dimiliki kalian berdua. Adakalanya, perbedaan ini mengakibatkan kecenderungan untuk terjadinya kesalahpahaman ataupun kesulitan untuk berempati satu sama lain.
4. Kesetaraan dalam suatu hubungan
Apabila kamu menikah dengan pasangan yang seumuran tentunya kalian tak perlu mengkhawatirkan tentang kesetaraan dalam hubungan yang akan dijalani. Sebab, kalian berdua bisa saling bertoleransi, menghormati dan menghargai satu sama lain. Pasalnya, diantara kalian bisa lebih mudah untuk peka terhadap situasi ataupun apa yang dialami oleh pasangan. Kecenderungan pola pikir yang sama membuat pasangan ini bisa memiliki kesetaraan dan tak ada kecenderungan untuk mendominasi salah satunya. Lebih seru karena kalian bisa bermain bersama, bercanda gurau ataupun mengaktualisasikan diri tanpa sungkan-sungkan!
5. Ruang lingkup pertemanan yang sama
Karena umumnya orang-orang memiliki circle pertemanan yang seusia dengannya, menikah dengan pasangan yang seumuran juga memberikanmu kemudahan untuk bergaul dan berbaur dengan teman-teman pasanganmu. Tentunya akan lebih seru dan asik berteman dengan orang-orang yang seumuran dengan kita, bukan? Hal inilah yang akan kamu rasakan ketika menikah dengan seseorang yang umurnya tak jauh berbeda denganmu.
Bahkan, bisa saja teman pasanganmu juga adalah orang-orang di lingkup yang sama denganmu. Karena vibes yang kalian miliki tak jauh berbeda, tentunya ketika mengobrol atau ada acara kumpul bersama, suasananya akan lebih santai dan menyenangkan. Sebab, tak ada gap yang terlalu jauh di antara kalian.
Mungkin akan berbeda kondisinya ketika pasanganmu lebih tua atau lebih muda darimu. Sebab, kemungkinan lingkup pertemanannya juga akan berbeda usia denganmu. Bisa saja karena perbedaan ini kamu akan kesulitan untuk mengakrabkan diri atau merasa tidak nyaman di antara mereka. Untuk itu, dibutuhkan waktu untuk beradaptasi apabila hal tersebut terjadi.
6. Prospek di masa tua
Terakhir, keuntungan apabila kamu menikah dengan teman sendiri yang seumuran yaitu prospek di masa tua. Tak hanya membuatmu terlihat awet muda karena kehidupan menikah bisa kalian jalani dengan lebih natural dan santai tanpa perlu sungkan atau segan satu sama lain. Rasanya mungkin akan tetap sama seperti ketika masih pacaran, bahkan disaat sudah memiliki anak-anak dari buah pernikahan.
Hubungan yang dijalani dengan lebih luwes, bisa bercanda dan tertawa lepas bersama-sama akan membuatmu bahagia. Gak heran, menikah dengan pasangan seumuran bisa bikin awet muda juga, loh! Kalian juga bisa memanfaatkan pengalaman yang dialami bersama-sama untuk saling menguatkan tatkala menemui ujian berumah tangga. Demi mencapai tujuan hidup bersama, harus tetap kompak dengan pasangan, ya!
Pada akhirnya, umur memanglah hanya sebuah angka, akan tetapi tetaplah bernilai dalam kehidupan. Meskipun secara teoritis para pakar menyebutkan ada usia ideal pasangan menikah di angka-angka tertentu. Namun, banyak pula pasangan yang usianya sama berhasil melalui berbagai ujian pernikahan yang membuat hubungan rumah tangganya bertahan kokoh hingga akhir hayat.
Kembali lagi, jika ingin pernikahanmu langgeng bukan hanya usia saja yang jadi tolok ukurnya. Kedewasaan sikap, rasa toleransi dan upaya untuk bisa saling memahami juga penting untuk dimiliki. Di luar itu, penting juga untuk setiap pasangan memiliki kesiapan baik dari mental, fisik maupun finansial sebelum memutuskan untuk memilih pendamping hidup. Jadi, apakah kamu dan pasanganmu sudah siap untuk menikah?