Pernikahan mungkin tampak seperti sebuah perayaan menyenangkan bagi banyak orang. Namun, saat hari itu benar-benar akan datang, berbagai perasaan yang campur aduk mulai bermunculan. Mulai dari antusias hingga merasa nervous atau grogi akan menghantui hari-harimu. Semakin dekat dengan acara pernikahan, semakin intens pula berbagai emosi ini akan terasa.
Perasaan ini wajar terjadi, apalagi momen ini hanya terjadi sekali seumur hidup dan sudah dinanti-nanti. Untuk mengantisipasi hal ini, kamu bisa menyimak berbagai alasan timbulnya perasaan nervous menjelang pernikahan dan cara mengatasinya berikut ini. Simak sampai habis, ya!
Alasan muncul rasa grogi
Ada berbagai hal yang memantik munculnya perasaan grogi menjelang pernikahan berlangsung. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Takut terjadi kesalahan di depan umum
Hari pernikahan biasanya dihadiri oleh banyak orang, mulai dari keluarga besar, teman-teman, kolega, hingga tetangga. Hal ini bisa menimbulkan rasa cemas karena kamu mungkin takut melakukan kesalahan di depan umum, seperti salah mengucapkan ijab kabul, menangis berlebihan, terjatuh karena sepatu, atau lupa posisi yang harus dilakukan saat prosesi tertentu. Ketakutan ini wajar karena semua mata memang akan tertuju pada pengantin. Tekanan untuk tampil sempurna selama acara ini bisa memicu rasa nervous.
2. Beban emosional yang menumpuk
Setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan menyiapkan pernikahan, hari-H menjadi titik di mana semua emosi memuncak sekaligus, mulai dari rasa bahagia, haru, stres, lega, dan cemas bercampur dalam satu waktu. Perasaan ini bisa sangat intens dan membuat tubuh bereaksi dengan jantung berdegup kencang, perut terasa mual, hingga jemari gemetar tak terkendali. Emosi yang tidak tertahan inilah yang membuat seseorang merasa nervous meskipun mungkin sebenarnya secara logis tidak ada yang perlu ditakuti.
3. Kesadaran akan adanya fase baru dalam hidup
Pernikahan bukan hanya sekadar upacara, tetapi simbol transisi besar dalam hidup. Di hari itu, pengantin akan benar-benar meninggalkan status lajang dan masuk ke fase baru sebagai pasangan suami atau istri. Walau transisi bersifat positif, pikiran-pikiran ini akan tetap bisa membuat seseorang merasa gugup karena merasa hidup akan berubah dan tidak akan sama lagi setelah acara selesai.
4. Khawatir terjadi kesalahan teknis
Meskipun semua sudah dipersiapkan dengan baik, tetap saja banyak pengantin merasa khawatir akan terjadi kesalahan pada hal-hal teknis di hari-H, seperti cuaca, vendor yang terlambat, tamu penting yang tidak hadir, atau dekorasi yang tidak sesuai. Ketidakpastian ini membuat sebagian besar pengantin merasa gelisah dan cukup stres sejak bangun pagi sampai acara benar-benar selesai.
5. Adanya ekspektasi dari banyak pihak
Perasaan nervous juga bisa muncul karena calon pengantin merasa harus memenuhi harapan banyak orang, mulai dari keluarga, teman, masyarakat, bahkan dirinya sendiri. Ekspektasi untuk tampil sempurna, menjadi pengantin yang ideal, menjalani acara tanpa cela, dan membuat semua orang senang, bisa menjadi beban yang sangat besar. Rasa takut mengecewakan orang lain ini ikut menambah rasa cemas menjelang atau saat hari-H.
6. Kurang tidur atau kelelahan fisik
Faktor biologis juga memengaruhi apa yang akan kamu rasakan, lo. Menjelang hari pernikahan, calon pengantin bisa jadi kurang tidur karena terlalu sibuk atau terlalu khawatir. Kurangnya istirahat ini menyebabkan tubuh lebih mudah panik, jantung berdebar, dan pikiran sulit tenang. Bahkan hal kecil bisa menjadi sesuatu yang terasa besar hingga membuat pengantin menjadi lebih mudah gugup dari biasanya.
Cara mengatasi nervous menjelang pernikahan
Perasaan nervous adalah sesuatu yang wajar. Kamu bisa melakukan beberapa tips untuk mengatasi hal yang satu ini. Berikut ini langkahnya:
1. Terima perasaan nervous sebagai sesuatu yang normal
Langkah pertama untuk menghadapi rasa nervous adalah menerima bahwa perasaan tersebut sangatlah normal. Menjelang hari pernikahan, banyak calon pengantin mengalami emosi yang campur aduk, mulai dari bahagia, gugup, cemas, bahkan kadang takut. Hal ini bukan tanda bahwa kamu tidak siap menikah, melainkan menjadi sebuah tanda dari betapa pentingnya momen tersebut bagimu.
Dengan menyadari bahwa nervous adalah hal manusiawi dan dialami hampir semua orang yang akan menikah, kamu akan merasa lebih tenang dan tidak menghakimi diri sendiri. Alih-alih melawan perasaan tersebut, coba hadapi dengan bijak dan katakan pada dirimu bahwa kamu sedang mempersiapkan langkah besar dalam hidup sehingga wajar jika ada rasa cemas di dalamnya.
2. Persiapkan segala sesuatu dengan matang
Salah satu penyebab utama rasa cemas menjelang pernikahan adalah kekhawatiran bahwa akan ada sesuatu yang tidak berjalan lancar ketika hari-H. Untuk itu, penting untuk mempersiapkan acara pernikahan secara matang dan realistis, baik dari segi waktu, anggaran, hingga ekspektasi. Jangan memaksakan konsep yang terlalu rumit jika kamu tahu konsep tersebut akan menyulitkanmu.
Buat daftar kebutuhan dan prioritas, lalu delegasikan tugas kepada orang-orang terpercaya seperti keluarga, sahabat, atau wedding organizer jika ada. Dengan adanya persiapan yang baik, kamu bisa lebih fokus pada momen dan emosi positif, bukan pada kekhawatiran akan hal-hal teknis yang seharusnya bisa dipersiapkan lebih awal.
3. Luangkan waktu untuk self care
Menjelang hari besar, jangan hanya fokus pada urusan teknis pernikahan. Jangan lupa sisihkan waktu untuk diri sendiri, jaga kesehatan badan dan ketenangan pikiran. Self care tidak hanya soal perawatan wajah atau tubuh, tapi juga tentang menjaga ketenangan batin.
Cobalah untuk tidur cukup, makan bergizi, dan hindari begadang yang berlebihan jika tidak perlu. Kamu bisa juga mulai melakukan aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau sekadar jalan-jalan pagi untuk menghirup udara segar. Saat tubuh dan pikiranmu dalam kondisi yang baik, kamu akan lebih mampu mengelola stres dan menikmati setiap proses menjelang hari pernikahan.
4. Komunikasikan perasaanmu
Kamu tidak perlu menanggung rasa nervous sendirian. Sampaikan perasaanmu kepada pasangan, sahabat, atau anggota keluarga yang kamu percaya. Komunikasi secara terbuka dapat menjadi jalan untuk meredakan kecemasan dan membuatmu tidak merasa sendirian.
Terkadang, sekadar mengungkapkan kekhawatiranmu bisa memberi kelegaan tak terduga. Lagipula, siapa tahu pasanganmu pun tengah merasakan kegelisahan serupa. Momen saling menguatkan ini justru bisa mempererat hubungan kalian menjelang hari pernikahan. Dukungan emosional dari orang terdekat sangat berperan penting dalam menjaga mentalmu agar lebih sehat.
5. Jangan takut untuk meminta bantuan
Banyak calon pengantin merasa harus mengontrol segalanya agar sempurna. Padahal, mencoba mengurus semua sendiri justru bisa memperburuk rasa cemas dan membuatmu kelelahan. Percayakan beberapa hal kepada orang lain, baik itu keluarga, panitia, atau sahabat.
Misalnya, kamu bisa meminta sahabatmu untuk mengingatkan waktu make-up atau meminta tolong pada keluarga untuk mengoordinasikan tamu. Dengan mendelegasikan tugas, kamu bisa lebih fokus pada hal-hal yang penting bagimu secara pribadi, seperti menikmati sesi foto, lebih fokus saat mengucap janji pernikahan, atau sekadar bernapas lega di pelaminan.
6. Bayangkan skenario positif dan kurangi overthinking
Alih-alih terus memikirkan hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi, cobalah untuk membayangkan skenario-skenario positif. Bayangkan kamu berjalan ke altar dengan senyum bahagia, pasanganmu menatapmu dengan hangat, dan para tamu menikmati acara dengan antusias.
Gambaran positif seperti ini akan membantumu mengalihkan pikiran dari overthinking yang tidak perlu. Fokuslah pada hal-hal positif yang mungkin terjadi dan percayalah bahwa semua akan berjalan sesuai waktu dan porsinya masing-masing. Ingat, tidak ada acara yang sempurna, tapi momen yang dijalani dengan hati yang bahagia akan terasa sangat istimewa.
Perasaan nervous adalah sesuatu yang wajar terjadi menjelang pernikahan. Kebanyakan pengantin akan merasakannya karena berbagai alasan yang ada. Jangan biarkan perasaan ini mengganggu penampilanmu di hari istimewa, apalagi sampai tidak bisa menikmati acara. Tenang, kamu nggak sendirian! Berbagai tips yang disebutkan bisa kamu praktikkan.
Yuk, temukan lebih banyak tips persiapan pernikahan dan konsultasi stress-free bersama vendor terpercaya di WeddingMarket. Dari cari inspirasi hingga booking vendor favorit, kami bantu wujudkan pernikahan impianmu tanpa overthinking!
Cover | Fotografi: Sip Studio Photography