Sudah 100% yakin dan siap nikah dengan pasangan? Kamu mungkin menganggap hal yang satu ini sebagai langkah awal yang bagus sehingga tinggal selangkah lagi untuk ke arah hubungan yang lebih serius. Namun, sebelum menuju ke pelaminan, ada sebuah langkah besar yang masih harus kamu lalui, yaitu mendapatkan restu orang tua. Kamu mungkin sudah yakin akan mengantongi hal yang satu ini karena sudah yakin dengan sifat, sikap, dan kecocokan dengan pasangan. Namun, orang tuamu belum tentu memiliki penilaian yang sama.
Mulai dari pengalaman hidup mereka, nilai yang dipegang, dan penilaian subjektif, bisa jadi orang tua akan memiliki penilaian tersendiri atas pasangan pilihanmu. Lalu, seandainya restu tampak sulit didapatkan, apa yang sebaiknya dilakukan? Beberapa hal ini bisa kamu lakukan untuk membujuk orang tua bahwa pilihanmu adalah yang terbaik. Simak yuk apa saja!
Apa yang harus dilakukan?
Sebelum menyerah untuk mendapatkan restu dari orang tua, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengusahakan restu tersebut. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Dengarkan pendapat orang tua
Jangan langsung membantah saat orang tua mengatakan bahwa mereka belum atau tidak setuju dengan pilihanmu. Alih-alih dengarkan bagaimana pendapat mereka terhadap pasanganmu. Dengarkan juga mengenai kekhawatiran apa yang sebenarnya mereka rasakan hingga belum bisa menerima pasangan. Daripada menebak-nebak sendiri, akan lebih baik jika kamu mengetahui alasan mereka secara langsung. Hal ini akan menunjukkan kepada mereka bahwa kamu menghargai pendapat yang mereka miliki. Dengan demikian, ada kemungkinan untuk mereka juga mau mendengarkan pendapatmu nantinya.
Meskipun kamu mungkin tidak setuju dengan keputusan mereka, penting untuk menghormati pendapat orang tua. Ingatlah bahwa mereka memiliki pengalaman hidup dan perspektif yang berbeda yang bisa memberikan wawasan baru yang mungkin sebelumnya tak terpikirkan olehmu.
2. Sampaikan argumen dengan jelas
Jika sudah mendengarkan orang tua mengenai alasan mereka yang belum atau tidak mau menerima pasanganmu untuk ke jenjang yang lebih serius, kamu bisa menangkalnya dengan argumen yang kamu miliki. Sampaikan alasan-alasan kenapa kamu sebegitu yakin dengan pasangan saat ini. Hindari membantah semua pendapat orang tua tanpa dasar yang jelas. Berfokuslah dengan kualitas-kualitas baik yang dimiliki oleh pasangan dan bagaimana kalian berdua memiliki kompatibilitas yang tinggi.
3. Tunjukkan komitmen dan kematangan
Tunjukkan bahwa keputusan yang kamu buat bukan sekadar keputusan sesaat yang impulsif, melainkan keputusan yang sudah dibuat dengan matang-matang dan mempertimbangkan berbagai hal. Yakinkan juga bahwa kamu sudah siap berkomitmen dengan pasangan dan siap untuk mengambil tanggung jawab untuk mengemban tanggung jawab-tanggung jawab baru yang akan muncul dalam rumah tangga. Tunjukkan bahwa kamu sudah siap untuk berkomitmen jangka panjang.
4. Pastikan bahwa kamu sendiri sudah yakin
Akan sulit untuk meyakinkan orang lain apabila kamu sendiri masih belum yakin dengan pasanganmu. Makanya, penting untuk mengevaluasi seberapa yakin kamu dengannya. Pastikan selain memiliki perasaan yang kuat, kalian juga memiliki kompatibilitas untuk hidup hidup bersama. Visi dan misi, nilai yang dianut, kepercayaan dan komunikasi, hingga kesetiaan dan komitmen harus sudah kalian kantongi. Hal ini akan membuatmu lebih percaya diri dalam meyakinkan orang tua.
5. Berikan respek dan mintalah pendapat
Berikan penghargaan kepada orang tua atas peran mereka dalam hidupmu dan tunjukkan bahwa kamu juga menghargai masukan dan pandangan mereka meskipun kamu mungkin tidak setuju sepenuhnya. Dengan memberikan respek ini, bukan tak mungkin mereka akan perlahan-lahan luluh.
6. Terus berusaha mendapatkan restu
Setelah mendengar apa yang dikhawatirkan oleh orang tua dan mendengarkan keinginan mereka, kamu bisa mulai mempertimbangkan apakah hal-hal tersebut bisa diusahakan. Sambil mengusahakan perubahan tersebut, kamu bisa terus membujuk. Namun, lakukan dengan lembut dan asertif, jangan sampai membuat mereka malah semakin menentang keinginanmu karena kamu melakukannya dengan kasar dan terkesan melawan.
7. Libatkan pihak ketiga
Jika merasa bahwa kalian berdua belum mampu untuk meyakinkan orang tua, tidak ada salahnya untuk melibatkan pihak ketiga, seperti orang yang dipercayai oleh orang tua, anggota keluarga, atau tokoh agama. Pihak ini bisa memfasilitasi komunikasimu dan orang tua. Mereka juga bisa memberikan sudut pandang yang baru dan membantu mediasi apabila ada hal yang ingin disampaikan.
8. Pahami batasan
Meskipun masih berharap mendapatkan restu, kamu juga perlu memahami bahwa pada akhirnya keputusan tersebut adalah milikmu. Namun, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari keputusan terhadap hubungan dengan keluarga. Jika situasi tak kunjung membaik, coba pertimbangkan matang-matang perspektif yang diberikan oleh orang tuamu.
Konsekuensi jika nekat nikah tanpa restu
Jika kamu sudah sangat yakin dengan pasangan mungkin akan muncul keinginan untuk nekat melanjutkan hubungan tanpa restu orang tua. Namun, ada hal yang perlu kamu ingat, yaitu bahwa akan ada semakin banyak risiko dan kesulitan yang terjadi di masa depan. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Hubungan dengan orang tua
Menikah tanpa restu orang tua dapat menyebabkan ketegangan dan konflik jangka panjang dalam hubunganmu dengan mereka. Mereka akan merasa terluka, kecewa, atau marah atas keputusan yang sudah kamu buat. Melihat hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan juga dalam keseharianmu.
2. Dukungan keluarga yang berkurang
Tak bisa dimungkiri, keluarga adalah salah satu sumber dukungan terbesar bagi banyak orang. Dukungan ini ada banyak sekali bentuknya. Saat memutuskan untuk melangkah tanpa restu orang tua, kamu mungkin akan kehilangan dukungan finansial, emosional, atau dukungan yang lainnya yang signifikan.
3. Isolasi sosial
Dalam beberapa kasus, menikah tanpa restu orang tua dapat menyebabkan isolasi sosial dari keluarga besar atau lingkungan sosial tertentu. Bahkan, bukan tak mungkin akan ada label tertentu yang didapatkan dari keputusan yang satu ini.
4. Pertimbangan hukum dan budaya
Di beberapa budaya atau masyarakat, pernikahan tanpa restu orang tua bisa dianggap tidak sah atau tidak diakui secara hukum. Hal ini akan menyusahkan dalam pencatatan hukum dan hal administratif tertentu.
5. Kehidupan pernikahan
Meskipun kamu mungkin bisa saja menikah tanpa restu orang tua, keputusan ini dapat mempengaruhi dinamika dan kebahagiaan dalam pernikahanmu dan pasangan kelak. Kamu harus menghadapi tantangan tambahan dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan bahagia karena adanya konflik yang akan sering muncul.
6. Dampak psikologis
Keputusan untuk menikah tanpa restu orang tua bisa menimbulkan memiliki dampak psikologis yang signifikan, baik bagi dirimu sendiri maupun bagi orang tuamu. Ada berbagai macam perasaan yang mungkin akan kamu alami, seperti rasa bersalah, depresi, atau konflik batin yang berkelanjutan.
7. Rekonsiliasi di masa depan
Meskipun keputusan ini bisa memisahkanmu dari orang tua untuk sementara waktu, ada juga kemungkinan rekonsiliasi di masa depan. Nmaun, tentu saja hal ini membutuhkan komunikasi terbuka, kesabaran, dan waktu untuk memperbaiki hubungan yang tidak sebentar. Bahkan, di beberapa kasus, ada juga hubungan yang putus begitu saja.
Jika saat ini kamu dan pasangan masih belum mendapatkan restu dari orang tua, bujuk dengan pelan-pelan dan tunjukkan bahwa pasanganmu adalah pilihan terbaik. Hindari berkomunikasi dengan kasar dan hanya mengikuti ego belaka, melainkan utamakan komunikasi yang asertif. Ingatlah bahwa kebanyakan orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Semoga jalanmu dan pasangan bisa dilancarkan!
Cover Foto by: Visual Can