Your Smart Wedding Platform

Ingin Mengambil Foto Prewedding Sendiri? Baca Dulu Keuntungan dan Tipsnya!

09 May 2025 | By Nurma Arum Wedding Market | 21

Mengambil foto prewedding sebelum menggelar pernikahan adalah sebuah hal yang dilakukan oleh banyak pasangan untuk mengabadikan diri. Selain itu, hasil foto juga bisa digunakan sebagai background undangan maupun dicetak untuk dipajang di venue pernikahan. Makanya, tak jarang ada banyak pasangan yang rela mengeluarkan banyak uang untuk menyewa fotografer profesional dan mencari lokasi yang indah untuk berfoto.

Jika kamu juga tertarik untuk melakukan foto prewedding, tapi ingin lebih budget friendly, kamu bisa mempertimbangkan untuk melakukan foto sendiri. Tak perlu ragu, berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Simak sampai habis, ya!

Keuntungan mengambil foto prewedding sendiri

Fotografi: Langit Film

Walaupun akan sedikit lebih repot karena mengurus semuanya tanpa bantuan profesional, mengambil foto prewedding sendiri tetap memiliki berbagai keuntungan berikut ini.

1. Hemat biaya

Keuntungan pertama ketika kamu memutuskan untuk mengambil foto sendiri tentu saja adalah hemat biaya. Kamu dan pasangan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar fotografer dan videografer, tim makeup, hingga penyewaan studio jika pemotretan diadakan di dalam ruangan. Budget bisa dialihkan untuk hal lain, seperti dekorasi pernikahan, seserahan, atau bulan madu.

2. Bebas melakukan ekspresi dan gaya

Minimnya orang lain yang terlibat, bahkan hanya ada kamu dan pasangan, membuat kalian berdua bisa lebih leluasa dan bisa menghindari kecanggungan di depan orang asing. Pilihan gaya dan pose akan benar-benar mencerminkan kalian berdua sebagai pasangan tanpa ada campur tangan dari fotografer.

3. Lebih fleksibel waktu dan lokasi

Saat menggunakan jasa fotografer, kamu harus menyesuaikan dengan kesediaan jadwal mereka. Sementara itu, saat mengambil foto sendiri kalian bisa mengambil foto kapan saja saat siap tanpa harus menyesuaikan jadwal banyak orang. Kalian pun bisa bereksperimen di banyak lokasi tanpa biaya tambahan per lokasi seperti yang biasanya dilakukan oleh para vendor.

4. Lebih kompak dan kreatif

Tanpa disangka, merencanakan dan mengeksekusi prewedding sendiri bisa menjadi momen bonding yang menyenangkan. Kalian bisa bekerja sama dalam memilih konsep seperti apa yang akan diwujudkan hingga memilih lokasi dan outfit yang cocok. Bahkan setelah sesi foto selesai, kalian tetap bisa mengedit hasilnya bersama-sama.

5. Bisa re-take sebanyak yang diinginkan

Fotografi: Langit Film

Tidak puas dengan hasil foto pertama? Tinggal ulang! Masih belum puas di jepretan kedua? Kamu masih bisa terus mengulang pengambilan foto hingga menemukan yang terbaik. Tidak ada batasan dalam retake seperti jika menggunakan vendor, karena pihak fotografer biasanya menetapkan batas jumlah foto yang bisa diambil."

6. Hasil lebih personal dan berkesan

Setiap detail dalam foto atau video kalian menyimpan cerita yang kalian ciptakan sendiri. Hasilnya, bukan hanya dokumentasi, tapi juga refleksi dari perjalanan cinta kalian. Kesan personal yang dihasilkan pun akan terasa semakin kuat.

7. Belajar skill baru

Keuntungan yang satu ini bukan hanya berhubungan dengan pernikahan saja, tapi juga tambahan skill yang mungkin tidak kamu duga akan berguna. Kamu bisa belajar tentang fotografi, pengambilan video, pengaturan cahaya, dan editing. Skill ini bisa bermanfaat untuk dokumentasi momen lain setelah menikah, seperti honeymoon atau keluarga kecil kalian nanti.

Tips mengambil foto prewedding sendiri

Fotografi: Cadre Pictures

Beberapa tips berikut ini bisa kamu terapkan jika ingin mendapatkan hasil foto prewedding sendiri yang maksimal.

1. Tentukan konsep dan tema

Sebelum mulai mengeksekusi semuanya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan konsep dan tema prewedding. Pilihlah tema yang mencerminkan karakter kamu dan pasangan. Untuk inspirasi visual, kamu bisa memanfaatkan moodboard di Pinterest. Beberapa contoh tema prewedding yang bisa kamu terapkan adalah sebagai berikut:

  • Casual dan fun: Gaya santai di kafe, taman kota, atau tempat melakukan hobi berdua
  • Formal dan glamor: Outfit elegan di lokasi gedung, hotel, atau studio
  • Outdoor romantic: Di alam terbuka, seperti pantai, hutan pinus, danau, atau sawah
  • Travel adventure: Di pegunungan, tebing, atau saat road trip
  • Retro/nostalgia: Tema vintage, tahun 90-an, atau menggunakan properti-properti lawas

2. Pilih lokasi dan waktu dengan bijak

Supaya makin bebas berekspresi, pilih lokasi yang mudah dijangkau dan tidak terlalu ramai. Jika memilih mengambil foto di lokasi seperti di tempat wisata, stasiun, museum, atau taman nasional, pastikan izin apa saja yang diperlukan.

Waktu terbaik untuk pengambilan gambar adalah saat golden hour, yaitu sekitar pukul 6–8 pagi atau 16.30–18.00 sore, saat cahaya alami sedang indah-indahnya. Hindari jam 12 hingga 2 siang karena cahaya terlalu terang dan membuat bayangan lebih tajam. Jangan lupa untuk mengecek cuaca sebelum mengambil foto. Lakukan juga kunjungan ke beberapa lokasi untuk survei sebelumnya.

3. Siapkan alat yang dibutuhkan

Kamu bisa menyiapkan beberapa perlengkapan untuk menghasilkan foto yang terlihat seperti hasil profesional.

  • Kamera: Gunakan kamera DSLR, mirrorless, atau bahkan smartphone dengan kualitas kamera bagus. Pastikan kualitas resolusinya memadai agar hasil cetakan dalam ukuran besar tetap tajam dan jelas.
  • Tripod: Gunakan tripod yang kokoh agar kamera lebih stabil dan hasil foto atau video tidak blur.
  • Remote shutter/timer: Gunakan remote atau self-timer untuk memudahkan pengambilan gambar. Sekarang sudah ada banyak remote bluetooth murah yang kompatibel dengan HP maupun kamera.
  • Lighting: Tambahan ring light, LED portable, atau reflektor jika memotret di tempat minim cahaya.
  • Aksesori pendukung: Power bank, baterai cadangan, memory card tambahan, kain lap lensa, dan payung jika outdoor.

4. Outfit dan makeup

Fotografi: Langit Film

Kamu bisa menyiapkan dua hingga 3 outfit yang sesuai dengan konsep, baik itu formal, kasual, atau fun. Usahakan warnanya selaras satu sama lain dan terlihat harmonis dengan lokasi untuk berfoto.

Rias wajah dengan natural glow untuk perempuan. Pria juga bisa memakai concealer ringan atau bedak agar tidak terlalu berminyak. Bawa tisu, bedak, dan cermin kecil untuk touch-up di tengah sesi. Gunakan sepatu nyaman untuk mobilitas, lalu ganti sepatu yang lebih cantik saat foto. Bawa koper/rucksack untuk ganti baju di lokasi jika tidak ada tempat khusus.

5. Kuasai teknik dasar pengambilan foto dan video

Perhatikan komposisi dalam mengambil foto. Pelajari teknik dasar fotografi seperti rule of thirds, yang menempatkan objek di sepertiga bagian bingkai agar hasil foto tampak lebih estetis. Memanfaatkan garis, lengkungan, atau bentuk simetris untuk memandu mata penonton. Perhatikan latar belakang, jangan sampai ada objek mengganggu seperti tong sampah atau kabel melintang.

Posisi kamera juga menjadi salah satu hal yang harus kamu perhatikan. Ambil dari sudut rendah (low angle) untuk kesan dramatis. Ambil dari belakang objek untuk memberi kesan candid dan intim. Gunakan depth of field (bokeh) untuk menonjolkan subjek.

Sementara itu, untuk video, rekam beberapa klip pendek, seperti jalan berdua, saling menatap, tertawa, atau memegang tangan. Pastikan stabil. amu bisa menggunakan gimbal atau stabilizer. Rekam juga ambient sound (suara angin, tawa, atau obrolan) untuk memperkaya suasana.

6. Edit hasil foto dan video

Fotografi: Langit Film

Untuk foto, kamu bisa menggunakan beberapa aplikasi untuk melakukan editing, seperti: Adobe Lightroom (mobile/desktop), VSCO dan Snapseed. Optimalkan tampilan foto dengan mengatur exposure, kontras, white balance, serta melakukan crop jika perlu. Gunakan preset/filter seragam agar hasil konsisten. 

Sementara itu, video yang sudah kamu ambil bisa ditambah dengan musik romantis, transisi, hingga teks sederhana. Kamu bisa menggunakan beberapa aplikasi berikut untuk mengedit video: CapCut, VN, InShot dan Adobe Premiere Rush.

7. Selalu backup dan simpan file

Jangan sampai sudah bepergian jauh, menyiapkan outfit dan makeup, serta mengambil banyak foto, ternyata semua file yang diambil malah hilang. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya simpan file di lebih dari satu tempat, seperti HP, laptop, dan cloud (Google Drive, Dropbox). Beri nama file dengan jelas dan susun berdasarkan urutan waktu atau lokasi.

8. Manfaatkan self photo studio

Kalau ingin hasil foto yang keren tanpa harus repot, self photo studio bisa jadi pilihan yang praktis. Studio ini menawarkan ruangan privat untuk foto sendiri lengkap dengan kamera, tapi tanpa fotografer. Meski tampilannya simpel, hasil fotonya tetap bisa dicetak dengan kualitas resolusi yang baik. Bahkan, jenis foto ini akan cocok jika kamu ingin menampilkan sisi playful atau kasual minimalis.

9. Tips lainnya

Bawa teman atau saudara yang bisa membantu mengambil gambar, jadi kamu bisa lebih fokus pose. Jangan terlalu terburu-buru. Ambil waktu istirahat, minum air, dan nikmati prosesnya. Buat checklist barang dan jadwal agar tidak ada yang tertinggal.

Mengambil foto prewedding sendiri bukan hanya akan membantumu menghemat budget persiapan pernikahan saja, tapi juga bisa memberikan kesan personal yang lebih pada foto yang dihasilkan. Kamu bisa menyesuaikan tema, lokasi, outfit, pose, hingga cerita sesuai dengan yang benar-benar kamu inginkan.


Cover | Fotografi: Langit Film


Artikel Terkait



Artikel Terbaru