Selama ini pernikahan dianggap sebagai sebuah acara yang akan menguras kantong. Orang-orang akan rela menghabiskan uang dari puluhan hingga ratusan juta rupiah untuk acara yang satu ini. Dengan alasan gengsi hingga ingin menggelar acara yang berkesan karena hanya akan diadakan seumur hidup sekali, jumlah tersebut dianggap worth it. Namun, sebenarnya kamu tidak harus menggelar pernikahan dengan konsep mewah untuk meninggalkan kesan yang baik, lo.
Jika kamu memiliki budget di bawah Rp50 juta atau ingin menggelar pernikahan dengan konsep sederhana, berikut ini adalah panduan untuk mewujudkannya. Simak sampai habis, ya!
1. Tetapkan prioritas dan gaya pernikahan
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mewujudkan pernikahan sederhana impian adalah menentukan prioritas utama dan gaya pernikahan yang diinginkan. Dengan budget terbatas, kamu tidak bisa memenuhi semua impian, jadi harus fokus pada hal yang paling penting. Apakah kamu ingin fokus pada makanan, pada dokumentasi foto/video, atau justru ingin fokus pada lokasi yang nyaman untuk keluarga dan tamu yang datang?
Kamu juga bisa memilih gaya pernikahan yang sederhana, mulai dari akad, akad dan syukuran sederhana, intimate wedding di rumah, garden party kecil-kecil, hingga resepsi sederhana di aula kelurahan atau masjid.
2. Buat anggaran yang rinci
Buat daftar semua kebutuhan pernikahan dan alokasikan budget maksimal untuk masing-masing kategori. Misalnya:
Dekorasi: Rp5.000.000
Katering (50 sampai 100 orang): Rp10.000.000
Baju pengantin dan MUA: Rp5. 000.000
Dokumentasi: Rp4.000.000
Cincin kawin: Rp3.000.000
Undangan digital dan cetak: Rp1.000.000
Hiburan sederhana: Rp2.000.000
Suvenir: Rp2.000.000
Biaya administrasi: Rp2.000.000
Lain-lain (cadangan): Rp5.000.000
Total Rp50.000.000
3. Pilih lokasi pernikahan yang terjangkau atau gratis
Ada beberapa pilihan lokasi pernikahan yang bisa kamu pertimbangkan untuk bisa mendapatkan venue murah atau bahkan gratis. Berikut ini beberapa contohnya.
Rumah sendiri atau rumah keluarga
Masjid atau aula RT/RW
Aula kelurahan/balai desa
Taman umum yang memperbolehkan acara pribadi
Hindari menggunakan venue hotel atau gedung besar karena biasanya venue ini akan menghabiskan 30% sampai 60% dari budget.
4. Gunakan jasa katering rumahan
Alih-alih memesan katering dalam jumlah besar, kamu bisa menggunakan jasa katering rumahan. Opsi lain seperti memasak sendiri dengan bantuan keluarga bisa kamu pertimbangkan. Selain itu, kamu juga bisa memilih konsep prasmanan alih-alih per porsi. Menu tradisional yang mengenyangkan seperti nasi liwet, tumpeng mini, atau soto akan cocok untuk membuat tamu tidak perlu memakan lebih banyak makanan lagi. Sementara itu, budget juga bisa ditekan dari minuman. Pilih minuman dingin di mana tamu bisa mengambil sendiri, bukan yang botolan.
5. Menyewa atau membeli baju pengantin preloved
Alih-alih membeli baju pengantin baru atau membuatnya dari nol, kamu bisa menyewa atau membeli baju pengantin preloved, lo. Kamu bisa cek di Instagram dan di TikTok yang menjual pakaian-pakaian jenis ini. Satu set bisa saja dijual mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1 juta saja. Jika ingin menjahit pun, kamu bisa memilih bahan yang murah dengan model sederhana, tapi tetap nyaman dipakai. Namun, dibutuhkan waktu untuk melakukan riset dan menemukan material yang sesuai.
6. Gunakan MUA lokal atau yang masih baru
MUA yang sudah terkenal dan berpengalaman tentu memiliki harga yang relatif lebih mahal daripada MUA yang masih baru karena hasilnya sudah terpercaya. Namun, bukan berarti mereka yang masih baru tidak memiliki hasil yang bagus, lo. Meskipun baru merintis, banyak yang memiliki skill bagus. Namun, kamu tetap harus melakukan tes makeup sebelum hari-H untuk memastikan kualitasnya. Jika memungkinkan, pilih MUA yang satu paket dengan hijab atau hair do dan aksesori. Dengan demikian, sekian persen budget bisa dihemat!
7. Pilih jasa foto saja atau gunakan jasa fotografer pemula
Dokumentasi memang hal yang penting karena akan menyimpan semua kenangan di pernikahanmu. Namun, apabila ingin menghemat, kamu bisa memilih jasa yang menyediakan jasa foto saja. Untuk video, kamu bisa meminta bantuan teman-teman untuk merekam dari berbagai POV. Alternatif hemat lainnya adalah menggunakan jasa fotografer pemula yang tetap memiliki kualitas hasil yang menjanjikan. Namun, tetap lihat portofolionya terlebih dahulu untuk memutuskan apakah kamu akan cocok dengan style fotonya.
8. Gunakan undangan digital dan cetak sendiri
Undangan fisik saat ini sudah mulai ditinggalkan. Kamu bisa memberikan undangan digital saja ke teman-teman yang masih muda dan mencetak seperlunya untuk tamu yang lebih tua. Desainnya pun bisa dibuat sendiri dengan sederhana. Ada berbagai website yang bisa digunakan untuk membuat desain ini seperti Canva. Pilih kertas yang tidak terlalu mahal, tapi tetap sopan, ya.
9. Cincin kawin sederhana
Fokus pada desain minimalis yang timeless seperti cincin polos atau dengan detail kecil seperti ukiran nama. Prioritaskan kenyamanan saat dipakai sehari-hari dan pilih bahan tahan lama seperti emas muda, emas putih, atau palladium dengan karat rendah agar lebih terjangkau. Hindari tambahan berlian besar atau desain rumit jika ingin tetap hemat. Terakhir, pastikan ukurannya pas agar tidak perlu biaya tambahan untuk penyesuaian.
10. Suvenir yang sederhana, tapi tetap bermanfaat
Alih-alih memberikan suvenir yang kurang bermanfaat dengan harga yang mahal, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk memilih suvenir dengan harga terjangkau yang lebih bermanfaat, seperti sabun handmade kecil, teh celup dalam kemasan cantik, hingga tisu dengan kemasan yang lucu.
11. Libatkan keluarga dan teman
Tidak masalah meminta bantuan orang-orang terdekat. Kamu bisa melibatkan sahabat dan keluarga. Apakah ada yang bisa makeup, menjadi MC, menjadi fotografer, atau membantu dalam menangani para tamu yang datang. Meskipun kamu tetap perlu membayar, uang yang dikeluarkan biasanya tidak perlu sebanyak jika kamu menggunakan jasa profesional yang tidak kamu kenal.
Tips agar tidak bocor alus
Selain melakukan beberapa tips menggelar pernikahan sederhana tersebut, kamu juga harus disiplin dan tegas terhadap budget yang sudah ditentukan. Beberapa hal berikut ini bisa kamu lakukan untuk menghindari bocor alus.
1. Buat anggaran serinci mungkin sampai detail terkecil
Jangan hanya menganggarkan hal besar seperti venue dan katering. Hal kecil seperti parkir, pulsa undangan, print rundown, hingga plastik suvenir juga harus dihitung. Bocor alus sering terjadi dari hal-hal kecil yang tidak masuk anggaran awal.
Contoh pengeluaran kecil yang sering dilupakan:
Ongkos kurir kirim undangan
Print cadangan undangan
Sewa kipas angin tambahan
Biaya parkir atau tips penjaga gedung
Ongkos kirim dekorasi
2. Berikan batas maksimal di semua kategori
Jangan hanya fokus ke total Rp50 juta. Tetapkan batas maksimal untuk masing-masing kategori dan jangan melebihi meski tergoda. Hal ini akan membantumu untuk tetap tegas terhadap budget. Misalnya, jika kamu membuat maksimal budget untuk dekorasi adalah Rp5 juta, jika ada tawaran Rp6 juta, kamu harus menyoret tawaran ini dari daftar.
3. Bayar menggunakan uang tunai atau transfer manual
Tips yang satu ini mungkin agak merepotkan, tapi bisa kamu coba jika ingin menjaga budget dengan ketat. Dengan cara ini, kamu akan lebih merasakan berat ketika mengeluarkan uang. Jika kamu menggunakan kartu kredit, transfer otomatis, atau bahkan paylater, bocor perlahan bisa saja terjadi.
4. Jangan mudah tergoda upgrade
Vendor akan sering menawarkan “tambah dikit, dapat lebih bagus.” Hindari jebakan ini. Tanyakan ke diri sendiri: “Apakah tawaran ini akan merusak total anggaran kalau saya harus menambah Rp300.000?”. Kalau ya, tolak dengan sopan. Konsisten adalah kunci.
5. Jangan belanja mendadak dekat hari-H
Belanja mendadak biasanya tidak pakai banyak pertimbangan. Biasanya akan ada pengeluaran untuk membeli bunga tambahan, snack tambahan, dan lainnya yang tidak penting. Hindari dengan menyelesaikan semua belanja H-3. Akan lebih bijak jika kamu menunjuk satu orang untuk memegang uang cadangan di hari-H alih-alih membawa sendiri.
7. Kurangi “tolong-tolong tipis”
Banyak bocor alus datang dari "tolong bantuin, tapi nanti aku bayar kok," seperti MC dadakan, meminjam kendaraan, tukang angkut, dll. Jika memang butuh bantuan mereka, deal dari awal soal bayaran atau pastikan mereka ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan.
8. Simpan dana darurat
Sisihkan 5 hingga 10% dari total budget untuk kejadian tak terduga. Gunakan hanya jika mendesak, seperti jika dekorasi rusak mendadak atau katering harus tambah karena tamu mendadak banyak. Namun, sebaiknya hindari hal ini terjadi dengan mempersiapkan sebaik mungkin.
9. Buat saldo bersama dengan pasangan
Jangan campur dana pernikahan dengan uang pribadi. Buat satu akun bersama atau satu dompet digital khusus untuk semua transaksi pernikahan agar lebih mudah dipantau. Saldo bersama penting untuk memudahkan pencatatan, transparansi, dan pengendalian pengeluaran agar semua kebutuhan pernikahan jelas, adil, dan tidak tumpang tindih.
10. Lakukan evaluasi dan koreksi anggaran
Setiap minggu cek apakah semua pos sudah sesuai dengan rencana awal atau ada pos yang berlebihan. Jika ada, segera pangkas dari awal. Misalnya, apabila ternyata pengeluaran untuk katering sudah melebihi anggaran, cari cara untuk menghemat di pos suvenir atau undangan.
Menyusun budget untuk pernikahan adalah salah satu cara supaya persiapanmu bisa lebih terarah dan ada batasan yang bisa digunakan supaya tagihan tidak membengkak. Kuncinya ada pada ketegasan supaya tidak ada bocor alus yang terjadi.
Cover | Fotografi: Venema Pictures via Rangkai Riefinka