Your Smart Wedding Platform

Menikah di Daerah Pegunungan? 10 Tips Resepsi Pernikahan yang Hangat saat Cuaca Dingin

07 Aug 2025 | By Nurma Arum Wedding Market | 17

Meskipun hanya memiliki musim kemarau dan penghujan, ada berbagai cuaca yang mungkin terjadi di Indonesia. Suatu hari mungkin terasa panas, di lain hari cuaca akan terasa sangat dingin. Cuaca dingin ini biasanya puncaknya terjadi di bulan Juli hingga September dan sering disebut “bediding”. Sama dengan ketika panas dan gerah, cuaca dingin bisa membuat tamu maupun pengantin merasa kurang nyaman apalagi jika pernikahan digelar di pagi atau malam hari dan digelar di daerah pegunungan.

Jika kamu berniat menggelar pernikahan pada saat cuaca dingin, beberapa tips berikut ini mungkin akan membantumu menciptakan pernikahan yang nyaman dan berkesan. Simak yuk selengkapnya!

1. Pilih lokasi yang terlindungi dan nyaman dari angin dingin

Fotografi: Paramount Photography

Langkah awal yang paling krusial adalah menentukan lokasi pernikahan yang sesuai dengan tema dan kebutuhanmu. Jika menggelar pernikahan di saat cuaca dingin dan sejuk, lebih baik memilih venue yang tertutup atau semi indoor agar terlindungi dari angin dan hujan. Gedung pertemuan, aula resort, atau ballroom hotel merupakan opsi yang aman sekaligus nyaman untuk menggelar pesta pernikahan. Namun, jika tetap ingin menghadirkan nuansa alam dengan pernikahan semi outdoor, pastikan kamu menyewa tenda tertutup dengan struktur yang kuat dan tahan angin.

Tenda dengan penutup di semua sisi bisa dibuka saat cuaca cerah, lalu ditutup kembali saat angin bertiup kencang atau hujan mulai turun. Pastikan juga lantai venue atau tenda diberi alas atau karpet untuk mencegah lantai menjadi licin dan lembap. Memperhatikan hal detail seperti ini dapat membuat tamu merasa aman dan nyaman sepanjang acara.

2. Siapkan pemanas dan pelindung cuaca tambahan

Walau alat pemanas ruangan (heater) belum umum digunakan di Indonesia, kini sudah banyak vendor yang menyewakan portable heater atau lampu penghangat untuk keperluan pesta. Peralatan ini bisa ditempatkan di berbagai sudut ruangan untuk membantu supaya suhu tetap hangat, khususnya jika pernikahan digelar di malam hari.

Sebagai pelengkap alat pemanas, kamu juga bisa menghadirkan lilin aromaterapi berukuran besar, lampu gantung bercahaya temaram, atau lampu kuning lembut untuk menambah kehangatan suasana sekaligus mempercantik dekorasi acara. Sentuhan pencahayaan yang lembut ini sangat cocok untuk menonjolkan suasana intim dan hangat di tengah cuaca dingin.

3. Sajikan makanan dan minuman tradisional yang hangat

Salah satu daya tarik dari pernikahan di Indonesia adalah ragam kuliner tradisionalnya yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Saat cuaca dingin, kamu bisa menyajikan makanan yang dapat menghangatkan tubuh seperti soto ayam, rawon, bakso, sop buntut, atau tongseng. Makanan berkuah tersebut akan terasa mengenyangkan dan nyaman di perut.

Untuk minuman, ada berbagai pilihan minuman tradisional, seperti wedang jahe, bandrek, sekoteng, atau teh dan kopi panas. Jika ingin lebih kekinian, kamu bisa menyediakan hot chocolate atau booth kopi manual brewing yang sedang tren di kalangan anak muda. Hal-hal seperti ini bisa menjadi nilai tambah dan membuat tamu merasa diperhatikan.

4. Atur dresscode yang sesuai

Foto: Paramount Photography

Karena pernikahan digelar ketika dingin, pastikan tamu mendapat informasi soal cuaca dan berilah saran untuk mengenakan pakaian tertutup atau berlapis. Di undangan, kamu bisa menuliskan dress code seperti “pakaian formal dengan nuansa hangat” atau “busana semi formal yang cocok untuk cuaca sejuk”.

Untuk pengantin wanita, kamu bisa memilih gaun dengan lengan panjang atau jika ingin tetap mengenakan gaun sleeveless, kamu bisa menambahkan aksesori seperti cape berbulu, bolero beludru, atau shawl elegan. Sementara itu, pengantin pria bisa tampil hangat, tapi tetap formal dengan menambahkan scarf, rompi, atau jas berbahan tebal. Hal terpenting adalah mengutamakan kenyamanan, tanpa harus mengesampingkan penampilan.

5. Tambahkan dekorasi dengan nuansa hangat

Dekorasi memainkan peran penting dalam menciptakan suasana yang sesuai dengan cuaca. Untuk pernikahan di tempat sejuk atau dingin, pilih dekorasi dengan warna-warna hangat dan netral seperti cokelat, krem, emas, terracotta, atau hijau olive. Gunakan elemen dekoratif seperti bunga kering, daun kering, kayu, rotan, lilin besar, lampu hias, atau kain beludru untuk menciptakan nuansa rustic atau bohemian yang hangat.

Pencahayaan juga sangat penting. Sebisa mungkin hindari penggunaan lampu neon yang terlalu terang, dan pilihlah lampu kuning lembut untuk menciptakan suasana yang hangat, intim, dan elegan. Perpaduan pencahayaan yang tepat dengan dekorasi yang mendukung akan membuat para tamu merasa nyaman berada di dalam venue, meskipun cuaca di luar cukup dingin.

6. Buat jadwal acara yang tidak terlalu malam

Cuaca dingin biasanya terasa paling kuat di malam hari. Oleh karena itu, lebih baik mengatur acara agar dimulai dan selesai lebih awal. Misalnya, akad bisa dilakukan pagi atau siang hari, lalu resepsi berlangsung hingga sore. Jika ada sesi malam, buatlah durasinya lebih singkat dan fokus pada hiburan ringan seperti live music akustik atau coffee session bersama tamu dekat.

Dengan demikian, kamu tetap bisa menikmati suasana romantis malam hari tanpa membuat tamu merasa tidak nyaman karena udara yang terlalu dingin.

7. Siapkan fasilitas tambahan seperti selimut dan alas kaki

Salah satu bentuk perhatian yang bisa membuat pernikahanmu berkesan adalah dengan menyediakan fasilitas tambahan untuk kenyamanan tamu. Beberapa contohnya adalah selimut kecil, shawl tipis, hand warmer, sandal hotel, hingga tempat duduk cozy dengan bantal dan karpet. Bahkan kamu bisa menjadikan beberapa barang tersebut sebagai suvenir unik yang fungsional dan bisa digunakan di rumah.

Selain itu, pastikan toilet bersih, cukup terang, dan memiliki pengharum atau handuk kecil. Detail seperti ini akan menunjukkan bahwa kamu dan pasangan sangat memikirkan kenyamanan tamu.

8. Informasikan cuaca dan kondisi lokasi ke tamu

Fotografi: Hendra Maskap

Jika cuaca dingin karena venue memang berada di tempat sejuk atau dataran tinggi, jangan lupa untuk menginformasikan kepada tamu tentang perkiraan cuaca, akses jalan, dan kondisi medan menuju lokasi. Informasi ini bisa kamu sertakan di undangan digital, melalui WhatsApp, atau bahkan booklet mini untuk tamu yang hadir.

Contohnya: 

Venue pernikahan kami berada di daerah pegunungan dengan suhu berkisar 18-22°C, mohon kenakan pakaian tertutup dan sepatu yang nyaman.” 

Informasi semacam ini akan sangat membantu bagi para tamu dari luar kota yang belum pernah ke lokasi tersebut.

9. Perhatikan makeup dan hair style 

Di Indonesia, cuaca dingin biasanya terjadi saat musim kemarau, tetapi bisa juga datang bersamaan dengan kelembapan tinggi akibat hujan atau kabut yang turun. Hal ini bisa memengaruhi ketahanan makeup dan rambut. Pastikan kamu menggunakan jasa makeup artist yang berpengalaman menghadapi kondisi tersebut dan minta agar digunakan produk long wear dan waterproof.

Untuk rambut, gaya yang sebaiknya diterapkan adalah updo, sanggul, atau dikepang yang rapi karena rambut yang dibiarkan terurai akan lebih mudah kusut dan lepek. Semprotkan hairspray ringan agar gaya tetap awet sepanjang acara.

10. Siapkan plan B jika hujan turun

Terakhir, selalu siapkan rencana cadangan atau Plan B. Meskipun sudah memperkirakan cuaca, hujan deras atau angin bisa datang sewaktu-waktu. Diskusikan dengan vendor untuk menyiapkan tenda ekstra, pelindung kabel, payung, jalur antislip, serta peralatan sound system yang aman dari air. 

Dengan kesiapan yang matang, kamu tidak perlu khawatir sepanjang acara resepsi pernikahan karena semuanya sudah dipersiapkan dengan baik. Untuk memastikan semuanya bisa  ditangani dengan tepat, kamu bisa memanfaatkan bantuan dari wedding organizer terpercaya yang bisa kamu cek di halaman vendor WeddingMarket di sini: Vendor Wedding Organizer.


Cover | Fotografi: Aksara Nyata 


Artikel Terkait



Artikel Terbaru