Your Smart Wedding Platform

7 Pihak Pemberi Wedding Speech di Acara Pernikahan dan Tips Membuat Pidato Menyentuh

06 Aug 2025 | By Nurma Arum Wedding Market | 26

Akad nikah atau pengucapan janji suci dianggap sebagai momen yang paling menyentuh dan emosional di acara pernikahan. Tentu saja hal tersebut tidak salah. Namun, ternyata ada juga berbagai momen menyentuh lainnya yang kadang akan mengundang air mata hingga gelak tawa. Momen ini adalah saat pembacaan wedding speech. Jika biasanya vow dibacakan langsung oleh pengantin, wedding speech akan dibacakan oleh orang lain. Bahkan, biasanya ada beberapa orang sekaligus yang akan menyampaikan beberapa kalimat sesuai dengan kedekatan yang dimiliki dengan pengantin. 

Mulai dari sahabat yang menjadi mak comblang hingga saudara yang sudah lama hidup bersama, berikut ini daftar yang bisa diminta untuk menjalankan tugas untuk menulis dan membacakan wedding speech. Jika kamu menjadi orang yang ditunjuk, beberapa tips untuk membuat wedding speech yang menyentuh bisa kamu simak di akhir artikel. Makanya, jangan lupa untuk menyimak sampai akhir, ya!

Orang yang bertugas membacakan wedding speech

Foto: Pexels/Juliano Astc

Sesuatu yang berkenaan dengan pidato biasanya akan dianggap sebagai momen yang membosankan karena para tamu hanya akan mendengarkan kalimat yang panjang. Namun, dengan memilih orang yang tepat untuk menyampaikan wedding speech ini, kamu malah bisa membangkitkan sisi emosional para tamu, lo.

1. Orang tua pengantin

Sesuatu yang berhubungan dengan orang tua di hari pernikahan biasanya akan menjadi momen yang mengundang air mata. Contohnya adalah ketika prosesi sungkeman.  Selain itu, orang tua juga bisa diminta untuk mengisi pidato. Isi pidato mereka biasanya berupa ucapan syukur, menunjukkan bahwa mereka bangga, dan memberikan doa restu.

Mereka mungkin akan menceritakan sedikit tentang masa kecil sang anak, bagaimana mereka tumbuh menjadi pribadi dewasa yang dicintai, serta harapan mereka terhadap rumah tangga yang akan dibangun. Momen saat mereka membacakan pidato biasanya akan terasa sangat emosional karena menggambarkan bagaimana peran mereka yang selama ini menjadi seorang pengasuh, kini menjadi pendukung kehidupan baru sang anak bersama pasangan.

2. Sahabat dekat, best man atau maid of honor

Sahabat terdekat dari masing-masing pengantin juga bisa diminta untuk memberikan pidato. Best man yang merupakan sahabat dari mempelai pria dan maid of honor yang merupakan sahabat mempelai wanita akan memiliki peran khusus dalam menyampaikan sisi yang lebih personal, lucu, dan penuh nostalgia. Isi pidato mereka biasanya akan berisi cerita-cerita kocak atau mengharukan dari masa lalu mereka bersama pengantin, termasuk bagaimana mereka melihat cinta tumbuh di antara pasangan pengantin. 

Mereka juga biasanya akan memberikan ucapan selamat, mengekspresikan rasa bangga, serta menambahkan pesan-pesan bijak atau bahkan nasihat pernikahan dengan gaya yang lebih santai dan hangat. Pidato dari sahabat ini penting karena mereka bisa menunjukkan bagaimana orang-orang terdekat melihat cinta kedua mempelai dari sudut pandang yang lain.

3. Saudara kandung atau kerabat dekat

Foto: Pexels/Alexander Mass

Saudara kandung juga bisadiminta untuk menyampaikan pidato. Pasalnya, mereka biasanya memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan pengantin. Isi pidato mereka bisa berupa nostalgia masa kecil, perjalanan hidup bersama, dan pengamatan pribadi terhadap hubungan sang pengantin dengan pasangannya. Pidato dari saudara kandung biasanya bersifat sangat personal karena mereka telah melihat banyak sisi dari pengantin sejak lama.

Momen ini juga akan menjadi tempat bagi mereka untuk memberikan restu, mengungkapkan kebahagiaan, dan menyambut anggota keluarga baru ke dalam keluarga. Biasanya, saudara juga akan menyisipkan roasting kepada pengantin untuk menunjukkan kedekatan hubungan yang akan mengundang tawa. 

4. Perwakilan keluarga atau tokoh yang dituakan

Dalam beberapa tradisi di Indonesia, biasanya akan ada satu tokoh senior dari keluarga besar yang diminta untuk menyampaikan pidato perwakilan. Orang ini biasanya memiliki posisi yang dihormati, seperti paman tertua, kakek, atau bahkan sesepuh adat. Mereka akan menyampaikan pidato yang berisi nilai-nilai keluarga, harapan luhur, serta doa agar rumah tangga yang dibangun diberkahi dan harmonis.

Pidato dari merekalah yang biasanya  mengandung berbagai pesan moral atau wejangan mengenai makna pernikahan dalam budaya atau agama tertentu. Pidato dari perwakilan keluarga ini sangat penting dalam menunjukkan nilai-nilai luhur yang dipegang dalam keluarga.

5. Rekan kerja atau kolega

Jika pernikahan bersifat semiformal atau modern, terkadang rekan kerja dekat dari mempelai juga akan diminta untuk memberikan pidato. Pasalnya, biasanya hubungan dengan rekan kerja juga bisa sangat dekat. Pidato yang disampaikan mungkin cenderung lebih formal, tetapi tetap hangat. Mereka akan menekankan pada karakter pengantin di dunia profesional, betapa mereka adalah sosok yang berdedikasi, pekerja keras, dan layak mendapatkan kebahagiaan. Pidato ini bisa digunakan untuk menunjukkan bahwa cinta dan pengaruh positif pengantin juga terlihat dalam kehidupan profesional mereka.

6. Anak, jika pengantin sudah memiliki buah hati dari pernikahan sebelumnya

Jika salah satu atau kedua mempelai sudah memiliki anak dari hubungan sebelumnya, anak tersebut juga bisa diajak untuk memberikan pidato, baik dalam bentuk lisan maupun melalui video. Pidato mereka biasanya akan sangat menyentuh dan bisa menjadi simbol pernyataan bahwa mereka menyambut anggota keluarga atau orang tua baru dalam hidupnya. 

Cara membuat wedding speech yang menyentuh

Foto: Pexels/Leticia Curvelo

Jika kamu menjadi salah satu yang mendapat tugas untuk mengisi wedding speech, usahakan untuk membuat pidatomu memorable dan tidak membuat tamu merasa bosan. Berikut ini beberapa caranya.

1. Mulailah dengan sapaan dan ucapan terima kasih

Awali pidato dengan menyapa para tamu dan menyampaikan ucapan terima kasih. Ucapkan terima kasih kepada keluarga, sahabat, dan semua yang hadir dalam pernikahan tersebut, serta kepada mereka yang telah membantu dalam persiapan hari istimewa ini. Ucapan ini penting disampaikan pada pembukaan sebagai bentuk menghormati sekaligus mempererat ikatan emosional dengan para tamu.

Ucapan terima kasih juga bisa disampaikan secara personal, seperti kepada orang tua yang selalu mendukung pengantin atau kepada sahabat yang selalu ada di saat suka dan duka. Dengan menunjukkan rasa syukur sejak awal, kamu akan menciptakan suasana yang hangat dan penuh cinta.

2. Gunakan cerita atau kenangan pribadi

Salah satu cara terbaik untuk membuat pidato terasa menyentuh adalah dengan menyisipkan kisah pribadi yang dialami. Misalnya, jika kamu adalah sahabat mempelai, ceritakan momen pertama kali mereka bertemu pasangannya atau perubahan positif yang kamu lihat sejak mereka bersama. Jika kamu adalah orang tua, kisahkan tentang masa kecil anakmu dan momen-momen yang membuatmu bangga. Cerita yang benar-benar terjadi jauh lebih kuat dibandingkan kata-kata puitis yang kurang bermakna. Biarkan para tamu yang datang merasa seolah mereka ikut menyaksikan perjalanan cinta atau hubungan keluarga yang kamu bagikan.

3. Ungkapkan emosi dengan bahasa yang tulus

Foto: Pexels/ Huynh Van

Gunakan bahasa yang sederhana dan mengalir alami, tapi jangan ragu untuk mengekspresikan apa yang kamu rasakan. Tidak perlu khawatir jika suaramu bergetar atau air mata mulai menetes. Hal tersebut justru akan menunjukkan ketulusanmu. Ucapkan dengan jujur betapa bahagianya kamu melihat kedua mempelai bersatu, ungkapkan seberapa besar cintamu kepada mereka, atau bahwa kamu percaya mereka ditakdirkan untuk bersama. Kalimat yang sederhana pun akan terasa sangat menyentuh jika disampaikan dengan sepenuh hati.

4. Sisipkan humor secukupnya

Humor yang ringan dan tepat bisa menjadi cara yang efektif untuk mencairkan suasana agar pidato tidak terlalu sedih atau membosankan. Perpaduan antara tawa dan haru akan membuat pidatomu lebih berkesan. Ceritakan momen lucu yang menyenangkan atau sifat unik dari pengantin yang akan membuat semua orang tertawa. Namun, tetap pastikan bahwa cerita yang kamu sampaikan tetap sopan dan tidak menyinggung. Kamu bisa memberi tahu kepada pengantin terlebih dahulu mengenai apa yang ingin kamu sampaikan untuk memastikan hal ini. 

5. Fokuskan pidato ke pasangan

Jangan hanya berbicara tentang diri sendiri atau relasimu dengan salah satu mempelai. Arahkan sebagian besar isi pidato pada bagaimana cerita tentang cinta mereka, bagaimana mereka saling melengkapi, dan bagaimana kamu melihat bahwa mereka adalah pasangan yang serasi. Hal ini akan menunjukkan bahwa kamu mendukung mereka berdua, bukan hanya salah satu pihak saja.

6. Tutup dengan doa dan harapan

Akhiri pidato dengan harapan yang tulus atau doa yang menyentuh. Doakan kebahagiaan, kesabaran, dan keberkahan dalam pernikahan mereka. Kamu bisa menggunakan kata-kata seperti, “Semoga cinta kalian terus bertumbuh dan kalian bisa menjadi rumah yang nyaman bagi satu sama lain,” atau “Semoga setiap tantangan yang datang akan memperkuat ikatan kalian.” Penutup yang penuh harapan akan meninggalkan kesan mendalam di hati semua orang yang mendengarkan sekaligus menjadi doa yang banyak diaminkan.

7. Latihan dan sampaikan dengan penuh perasaan

Setelah pidato ditulis, latihlah beberapa kali agar kamu merasa lebih percaya diri dan tidak terbata-bata saat menyampaikan. Namun, jangan menghapalkan kalimat demi kalimat dengan cara yang kaku. Usahakan untuk tetap menyampaikan dengan ekspresi yang alami dan kontak mata dengan tamu atau pengantin sesekali. Jika kamu merasa akan menangis, tidak masalah. Justru momen itulah yang membuat pidatomu terasa lebih hidup dan menyentuh. Ingatlah bahwa yang paling penting adalah menyampaikan perasaan, bukan bagaimana kamu hapal isi dari pidatomu.

Pidato yang biasanya membosankan bisa kamu ubah menjadi wedding speech yang menyentuh hati para tamu yang datang. Kuncinya dengan memberikan sentuhan personal dan menyampaikannya dengan ketulusan. Untuk mendapatkan inspirasi dan rekomendasi seputar acara pernikahan lainnya, jangan lupa untuk mengecek artikel-artikel bermanfaat di WeddingMarket.


Cover | Foto: via Junebug Wedding


Artikel Terkait



Artikel Terbaru