Your Smart Wedding Platform

Bukan Cuma Dipotong, Cobain 11 Tradisi Seru yang Berhubungan dengan Kue Pernikahan Ini!

30 Jun 2025 | By Nurma Arum Wedding Market | 15

Setelah ramai orang membahas prosesi sprinkle the cake atau menaburkan gula halus ke permukaan kue pernikahan Al dan Alyssa pada pernikahan mereka, banyak orang yang penasaran mengenai tradisi-tradisi yang berhubungan dengan kue pernikahan. Ternyata selain tradisi sprinkle the cake, ada juga beberapa tradisi lain terkait kue pernikahan yang populer pada pernikahan modern maupun justru banyak orang yang belum tahu.

Jika kamu berniat menggelar pernikahan dengan tema internasional, kamu mungkin bisa mempertimbangkan beberapa tradisi yang berkaitan dengan kue pernikahan supaya acaramu bisa semakin terasa festive. Apa saja? Berikut ini penjelasan selengkapnya!

1. Smash the cake

Foto via: Easy Weddings

Tradisi smash the cake atau sering disebut juga cake smash dalam konteks pernikahan adalah momen ketika pengantin, baik salah satu atau keduanya, menyuapi pasangan dengan kue, lalu secara spontan atau sengaja "menghancurkan" kue tersebut ke wajah pasangannya. Awalnya tradisi ini populer di Amerika Serikat dan dianggap sebagai bentuk lucu-lucuan serta hiburan bagi tamu undangan. Meskipun tidak semua pasangan menyukainya, momen ini biasanya menjadi bagian yang ditunggu karena memunculkan reaksi penuh tawa dari para tamu. 

Meskipun terkesan fun, tradisi ini bisa diartikan bermacam-macam, dari tanda kebersamaan dalam suka-duka hingga penanda bahwa mereka siap menghadapi "berantakan"-nya kehidupan bersama dengan tawa dan cinta. Namun, jika ingin melakukan tradisi ini, penting untuk mendiskusikannya terlebih dahulu dengan pasangan agar tidak menimbulkan permasalahan baru jika salah satunya tidak nyaman dengan konsep ini.

2. Sprinkle the cake

Fotografi: Axioo

Sprinkle the cake adalah tren kekinian yang lebih lembut dan estetik dibanding smash the cake. Dalam tradisi ini, pengantin atau tamu yang ditunjuk akan menaburkan taburan (sprinkles) warna-warni di atas kue pengantin, biasanya sebelum kue dipotong. Tradisi ini lebih populer di kalangan generasi muda atau pernikahan dengan tema whimsical, fun, atau colorful. 

Penaburan ini melambangkan doa kebahagiaan, kemakmuran, dan kehidupan yang manis bagi kedua mempelai. Karena membutuhkan campur tangan dari ttamu atau keluarga, tradisi ini juga bisa menjadi momen akrab yang menyenangkan untuk semua orang yang hadir. Visual dari sprinkle yang berjatuhan juga sangat menarik untuk difoto sehingga biasanya menjadi momen Instagramable yang banyak disukai tamu khususnya yang masih muda.

3. Memotong kue

Wedding Cake: LeNovelle Cake

Tradisi cutting the cake atau memotong kue adalah momen klasik yang hampir selalu ada di pesta pernikahan di seluruh dunia. Pemotongan pertama kue pengantin biasanya dilakukan berdua oleh pasangan pengantin sebagai lambang kebersamaan dan awal dari perjalanan hidup baru yang dijalani bersama. Biasanya mereka akan memegang pisau bersama dan memotong lapisan pertama, lalu saling menyuapi satu sama lain sebagai tanda kasih sayang dan janji untuk saling memberi. 

Tradisi ini berasal dari budaya Eropa, terutama Inggris dan Prancis, lalu berkembang menjadi simbol cinta dan romantisme dalam pernikahan. Bahkan, di zaman modern, pemilihan lagu untuk mengiringi momen ini menjadi bagian penting dari rundown acara karena menjadi salah satu highlight yang dinantikan.

4. Menyuapi satu sama lain

Usai kue dipotong, pasangan pengantin umumnya saling menyuapi sepotong kecil kue sebagai bentuk kasih sayang dan keintiman. Prosesi ini secara simbolis menunjukkan perhatian dan komitmen untuk saling merawat. Dalam beberapa budaya Asia seperti Filipina atau Tiongkok, menyuapi pasangan juga dianggap sebagai bentuk penghormatan dan cinta, mirip seperti menyuapi anak kecil sebagai bentuk perhatian. Beberapa pasangan memilih untuk menjadikan momen ini lucu-lucuan, misalnya dengan pura-pura tidak kena mulut atau saling mengejutkan, tapi tetap dengan nuansa manis dan penuh tawa.

5. Menyimpan bagian atas

Di negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika Serikat, terdapat tradisi menyimpan bagian paling atas dari kue pengantin, dikenal sebagai top tier. Lapisan ini biasanya dibungkus rapat dan dibekukan, lalu disimpan untuk disantap kembali pada hari ulang tahun pernikahan pertama atau saat anak pertama lahir. Tradisi ini memiliki makna keberlanjutan dan harapan akan kebahagiaan yang tetap terjaga dalam jangka panjang. Beberapa pasangan bahkan menyewa jasa profesional untuk membekukan kue agar rasanya tetap nikmat saat dimakan di masa depan. Momen ini dianggap sangat simbolis dan sentimental.

6. Cake pull tradition

Foto via: Facebook

Tradisi cake pull berasal dari budaya Amerika Selatan dan Prancis, dan umumnya dilakukan oleh para bridesmaid atau perempuan lajang saat pesta pernikahan. Beberapa pita disembunyikan dalam kue pengantin dan setiap ujung pita akan ditarik oleh masing-masing wanita. Di ujung pita itu terdapat liontin kecil dengan makna tertentu, seperti bentuk cincin yang berarti pernikahan yang akan segera datang, kunci berarti keberuntungan dan peluang baru, jangkar melambangkan stabilitas, atau hati berarti cinta yang kuat. Tradisi ini mirip seperti melempar buket bunga untuk memprediksi siapa yang akan menikah selanjutnya, tapi dengan cara yang lebih personal dan kreatif. Cara yang satu ini cukup seru dan penuh simbolisme bagi para teman dekat wanita.

7. Wedding cake toss

Dalam beberapa pernikahan modern yang berkonsep parodi atau humor, ada juga wedding cake toss, di mana pengantin berpura-pura akan melempar kue seperti melempar bunga. Tentu saja, kegiatan ini hanya dilakukan untuk hiburan dan jarang sungguhan dilakukan karena bisa sangat berantakan, tapi cukup populer di media sosial untuk menciptakan konten lucu. Momen ini menunjukkan bahwa pasangan pengantin merupakan orang yang tidak terlalu kaku dan senang menghibur orang lain.

8. Menggunakan kue tradisional sebagai wedding cake

Di banyak budaya non-Barat, kue pengantin bisa memiliki bentuk yang sangat berbeda dari kue tart bertingkat. Misalnya di Jepang, beberapa pasangan memilih wagashi yang merupakan manisan tradisional Jepang atau mochi dalam bentuk hiasan kue. Di Indonesia, dalam beberapa pernikahan adat, tampah berisi jajanan pasar seperti kue lapis, lemper, atau wajik bisa disusun menyerupai kue bertingkat dan digunakan sebagai simbol pesta. Pemilihan kue ini akan memperkaya tradisi dan menghadirkan nilai budaya yang kuat dalam acara pernikahan. Kue tradisional ini biasanya dibagikan kepada tamu sebagai bentuk ucapan terima kasih dan simbol berkah.

9. Menyimpan kue di bawah bantal

Menyimpan potongan kue pengantin di bawah bantal adalah tradisi lama yang berasal dari budaya Inggris dan Irlandia yang dipercaya membawa keberuntungan khususnya dalam urusan cinta. Pada versi tradisionalnya, potongan kecil dari kue pengantin, terutama dari lapisan atas yang dianggap paling sakral, akan dibungkus rapat biasanya dengan kain atau kertas khusus, lalu diletakkan di bawah bantal seseorang yang masih lajang pada malam hari setelah pernikahan. 

Konon, orang yang tidur dengan kue itu akan bermimpi tentang calon jodohnya atau mendapatkan petunjuk tentang siapa pasangan masa depannya. Meskipun kini tradisi ini sudah jarang dilakukan dan lebih bersifat simbolis atau sekadar cerita turun-temurun, banyak yang masih menyukainya sebagai bagian dari tradisi yang romantis dan mistis dalam pernikahan, terutama dalam pesta bertema vintage atau klasik ala Eropa.

10. Berbagi kue pada tamu

Foto: Pexels/Dimitri Kuliuk

Tradisi membagikan kue pengantin kepada para tamu merupakan salah satu sesi penting dalam pesta pernikahan yang sudah berlangsung sejak lama di berbagai budaya. Dalam konteks ini, kue tidak hanya dianggap sebagai makanan penutup, tetapi juga sebagai simbol kebahagiaan, keberuntungan, dan berkah yang ingin dibagikan oleh pasangan pengantin kepada orang-orang terdekat yang hadir. 

Biasanya, setelah prosesi pemotongan kue oleh kedua mempelai, potongan kue akan dibagikan oleh petugas katering, panitia keluarga, atau bahkan oleh pengantin sendiri secara langsung, tergantung konsep acara. Dalam tradisi Barat, kue pernikahan sering dikemas dalam kotak kecil yang menarik agar para tamu bisa membawanya pulang sebagai souvenir manis dari acara tersebut. Di Indonesia, pembagian kue biasanya dilakukan secara informal sebagai bagian dari hidangan katering atau di akhir acara. 

Tradisi ini memperkuat makna bahwa kebahagiaan dalam pernikahan tidak hanya untuk kedua mempelai, tetapi juga untuk dibagikan kepada semua orang yang telah mendukung perjalanan cinta mereka. Selain itu, membagikan kue juga menciptakan rasa kedekatan dan interaksi hangat antara pengantin dan para tamu.

11. Kue warna putih

Wedding Cake: SweetSalt

Kue berwarna putih merupakan simbol klasik dalam tradisi pernikahan Barat dan telah menjadi ikon global untuk pesta pernikahan yang elegan dan sakral. Warna putih pada kue pengantin awalnya dipopulerkan pada era Victoria di Inggris, terutama setelah pernikahan Ratu Victoria dengan Pangeran Albert pada tahun 1840, di mana ia menggunakan kue bertingkat yang seluruhnya dilapisi icing berwarna putih. Putih dipilih karena melambangkan kemurnian, kebersihan, dan awal yang baru, makna yang sangat relevan dengan pernikahan. 

Selain itu, di masa lalu putih juga menjadi simbol kemewahan karena bahan pembuat icing putih seperti gula halus dan telur dianggap mahal dan langka. Seiring berjalannya waktu, kue yang berwarna putih tetap menjadi pilihan populer karena memberikan kesan mewah, bersih, dan cocok dengan berbagai tema dekorasi. Bahkan, dalam pernikahan modern yang penuh warna, kue putih masih sering digunakan sebagai dasar netral yang bisa dihiasi bunga segar, aksen emas, atau dekorasi personal lainnya untuk menyesuaikan kepribadian pasangan.

Wah, ternyata ada banyak sekali tradisi yang berkaitan dengan kue pernikahan, ya. Apakah kamu tertarik menerapkan salah satunya untuk acara pernikahanmu nanti?

Ingin pernikahanmu semakin berkesan dengan sentuhan tradisi manis yang penuh makna? Temukan inspirasi lainnya di WeddingMarket dan wujudkan hari spesialmu bersama vendor terbaik pilihan kami. Yuk, cek ide dan vendor pernikahan favoritmu sekarang juga di weddingmarket.com


Cover | Fotografi: Axioo


Artikel Terkait



Artikel Terbaru