Your Smart Wedding Platform

Tampil Berkelas Menikah dengan Konsep Old Money Aesthetic, Ini Detailnya!

06 Nov 2025 | By Nurma Arum Wedding Market | 37

Ternyata konsep kemewahan dalam pernikahan tidak melulu berdekatan dengan tema glamor. Ada juga pernikahan dengan konsep old money aesthetic. Konsep pernikahan ini menggambarkan kemewahan yang tidak berlebihan dan lebih berfokus pada keanggunan serta kesan berkelas walaupun tidak menunjukkan dengan cara yang berlebihan.

Detail yang ditampilkan di konsep pernikahan ini akan tampak mahal karena sifat elegan dan timeless yang dimiliki. Old money aesthetic bisa digunakan oleh siapa saja. Jika kamu tertarik dengan konsep yang satu ini, ketahui dahulu beberapa elemen yang penting untuk membangun old money aesthetic dalam pernikahanmu.

Elemen old money aesthetic

Mulai dari pemilihan venue pernikahan di awal hingga detail kecil yang memancarkan keanggunan, berikut ini adalah beberapa elemen yang perlu kamu ketahui untuk membuat pernikahan berkonsep old money aesthetic makin maksimal.

1. Lokasi dan venue klasik

Foto via Lxe Moments

Venue menjadi elemen utama dalam membangun nuansa old money. Pilihan terbaik biasanya adalah gedung bersejarah, ballroom hotel tua yang elegan, mansion kolonial, atau private estate dengan taman luas dan pepohonan tua. Ciri khasnya adalah arsitektur yang megah tapi tidak berlebihan, memiliki dinding tinggi, chandelier kristal, jendela besar, dan detail klasik seperti pilar atau ukiran kayu. Suasana tempat harus memancarkan keanggunan alami, bukan sekadar mewah modern. Jika dilakukan di luar ruangan, pilih taman yang terawat dengan dekorasi minimalis seperti kursi besi putih dan karpet jalan dari bunga mawar putih.

2. Palet warna netral dan timeless

Warna dalam tema old money tidak pernah mencolok. Palet yang digunakan biasanya putih tulang, ivory, champagne, beige, soft gold, sage, navy, atau dusty blue. Warna-warna ini memberikan kesan hangat dan eksklusif, seolah tidak terikat waktu. Hindari kombinasi warna yang terlalu kontras atau mencolok seperti merah terang atau fuchsia. Setiap elemen dekorasi, dari undangan hingga taplak meja harus terasa harmonis, lembut, dan elegan.

3. Busana pengantin yang sederhana, tapi elegan

Gaya old money pada busana pengantin menekankan potongan klasik dengan bahan premium. Gaun pengantin idealnya terbuat dari silk, satin duchess, atau mikado dengan potongan clean seperti A-line, sheath, atau ball gown tanpa terlalu banyak payet. Detail seperti lengan panjang renda halus atau kerah boat neck akan mempertegas kesan berkelas. Pengantin pria sebaiknya mengenakan tuxedo hitam klasik atau jas navy dengan potongan tailored yang ramping tapi tidak ketat, dengan sepatu kulit mengilap dan jam tangan klasik sebagai pelengkap.

4. Dekorasi bunga yang elegan dan simetris

Foto via Lxe Moments

Bunga dalam konsep ini biasanya berwarna putih, cream, atau blush, dengan bunga-bunga elegan seperti mawar Inggris, peony, lily, atau hydrangea. Penataan bunga perlu dibuat simetris dan berimbang, bukan terlalu liar atau modern seperti rustic style. Vas yang digunakan umumnya dari kristal, kaca bening, atau logam antik seperti perak. Penempatan bunga di setiap meja dan area utama seperti altar atau gate pernikahan dilakukan dengan presisi agar tampak rapi dan berkelas.

5. Aksesori dan perhiasan yang minimalis, tapi berkelas

Old money aesthetic menolak kemewahan berlebihan. Itu sebabnya aksesori pengantin cenderung minimal, sentimental, dan berkualitas tinggi. Misalnya, pengantin bisa mengenakan kalung mutiara keluarga, anting berlian kecil, atau bros antik warisan nenek. Filosofinya adalah “less but precious” alias lebih baik sedikit tapi memiliki makna dan nilai sejarah. Begitu pula dengan detail sepatu dan tas kecil, semuanya dipilih karena kualitas dan kesederhanaannya, bukan sekadar karena tren.

6. Undangan yang bergaya klasik dan personal

Undangan pernikahan old money biasanya dicetak menggunakan kertas tebal dengan tekstur halus seperti cotton paper atau linen finish, warna ivory atau cream, dan tulisan bergaya kaligrafi klasik dengan tinta emas atau tinta hitam elegan. Amplopnya bisa ditutup dengan segel lilin berinisial pasangan untuk menambah kesan eksklusif. Undangan ini tidak perlu banyak ornamen, cukup permainan font dan layout yang rapi dan seimbang. Dengan begitu, undangan akan terkesan mewah, berkelas, dan tak lekang oleh waktu.

7. Musik dan hiburan yang sopan

Alih-alih DJ atau band modern, suasana old money lebih cocok diiringi oleh live orchestra, string quartet, pianis klasik, atau jazz akustik lembut. Musik yang dimainkan biasanya berasal dari komposer legendaris seperti Chopin, Bach, atau Frank Sinatra dengan lagu-lagu yang tidak lekang oleh zaman. Musik menjadi latar yang membangun atmosfer ketenangan, bukan pusat perhatian yang terdengar ramai.

8. Menu yang berkelas

Foto via Lxe Moments

Penyajian makanan dalam gaya old money lebih mengutamakan etika dan pengalaman ala fine dining, bukan sekadar banyaknya menu. Biasanya menu terdiri dari beberapa course, mulai dari appetizer, main course, dan dessert yang disajikan rapi di atas piring porselen putih klasik. Pilihan menunya bisa berupa beef wellington, salmon panggang, sup truffle, atau pasta homemade sederhana tapi mewah. Minuman seperti champagne, anggur putih, atau teh earl grey bisa disajikan untuk menambah kesan eksklusif.

9. Fotografi bernuansa film dan monokrom

Estetika old money sangat cocok dengan gaya fotografi film grain, black and white, atau tone hangat kekuningan yang memberikan kesan nostalgia dan klasik. Gaya fotonya cenderung candid elegan di mana fotografer menangkap momen nyata dengan pencahayaan alami. Editing tidak berlebihan. Fokusnya pada cerita, ekspresi, dan atmosfer yang timeless.

10. Keanggunan dalam setiap detail

Hal terpenting dari old money aesthetic adalah sikap dan suasana keseluruhan acara. Tamu hadir dengan pakaian formal, sambutan hangat yang tidak berlebihan, dan susunan acara yang tertib tanpa banyak gimmick. Prinsipnya adalah “elegance is not about being noticed, but being remembered”. Semua elemen, dari cara tamu duduk hingga alunan musik, harus membangun kesan berkelas, tenang, dan abadi.

Perbedaan old money aesthetic dengan glam wedding

Meskipun sama-sama identik dengan pernikahan ‘orang kaya’, kedua estetika ini ternyata memiliki beberapa perbedaan yang cukup menyolok. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

1. Filosofi ‘kemewahan’

Foto via Clarissa Tanoe

Old money aesthetic:

Gaya ini berakar pada warisan, tradisi, dan kesan elegan yang tidak mencolok. Kemewahan ditampilkan melalui kualitas bukan kuantitas. Segala hal terasa mahal bukan karena berkilau, tetapi karena taste dan keminimalisannya. Prinsip utamanya adalah “understated luxury” atau menunjukkan bahwa seseorang memiliki selera tinggi dan latar belakang berkelas tanpa perlu memamerkannya.

Glamor wedding:

Sebaliknya, pernikahan glamor mengutamakan keindahan yang mencolok dan memukau. Filosofinya adalah “bigger, brighter, and bolder”, semakin megah dan mengesankan, semakin baik. Setiap elemen dibuat agar terlihat ‘wah’ dan menarik perhatian sehingga menciptakan momen yang spektakuler dan penuh kemilau.

2. Tampilan dekorasi

Old money:

Dekorasi memiliki nuansa klasik dan netral dengan warna ivory, beige, putih, atau gold lembut. Tidak ada banyak glitter atau sorot lampu berlebihan. Bunga-bunga yang digunakan seperti mawar putih atau peony disusun simetris dan rapi dengan vas antik atau kristal elegan. Fokus dari dekorasi ini ada pada keseimbangan dan kesan “timeless”, bukan kemewahan modern.

Glamor:

Dekorasi pernikahan ini penuh kemilau dan efek visual yang memanjakan mata, mulai dari lampu gantung besar, backdrop penuh payet, dinding bunga tebal, dan warna yang lebih berani seperti emas mengilap, merah maroon, atau rose gold. Konsep glamor menekankan efek “wow” yang langsung terasa begitu tamu masuk ke ruangan.

3. Busana pengantin

Old money:

Gaun pengantin biasanya berpotongan sederhana dengan bahan berkualitas tinggi seperti satin, silk, atau mikado. Busana ini memiliki detail halus, kerah boat neck, renda lembut, atau lengan panjang klasik. Makeup dan tatanan rambut dibuat natural dan halus, bukan glam.

Glamor:

Busana konsep ini penuh statement, seperti gaun dengan payet berkilau, ekor panjang, atau model mermaid yang dramatis. Makeup dibuat bold dengan highlighter berkilau dan tatanan rambut yang lebih tegas. Busana pengantin pria juga bisa lebih mencolok, misalnya tuxedo bertekstur atau berwarna metalik.

4. Venue dan pencahayaan

Foto via Lxe Moments

Old money:

Venue pernikahan ini biasanya berupa bangunan bersejarah, ballroom klasik, atau taman dengan suasana tenang. Pencahayaan dibuat lembut dengan lilin, lampu gantung antik, atau cahaya kekuningan yang menciptakan kehangatan.

Glamor:

Venue biasanya di hotel bintang lima dengan tata cahaya modern dan gemerlap terdiri dari spotlight, LED wall, hingga lampu-lampu dinamis. Tujuannya menciptakan efek dramatis dan memukau.

5. Musik dan suasana acara

Old money:

Musik di pernikahan ini biasanya halus dan elegan, seperti live string quartet, pianis, atau jazz lembut. Suasananya formal dan hangat, penuh ketenangan. Tidak ada teriakan atau sorak berlebihan, melainkan kesan classy yang membuat tamu merasa seperti hadir dalam jamuan bangsawan.

Glamor:

Musik bisa berupa live band modern, DJ, atau bahkan penyanyi terkenal. Suasana lebih ramai dan energik, seperti pesta. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman penuh keseruan dan hiburan yang spektakuler.

6. Pesan yang ingin disampaikan

Foto via Behind The Vows

Old money:

Konsep ini mengirim pesan tentang kelas, kesederhanaan, dan rasa elegan. Orang yang memilih gaya ini ingin menunjukkan keanggunan alami dan kesan bahwa mereka tidak perlu membuktikan apapun.

Glamor:

Menunjukkan prestise, kekayaan, dan perayaan besar yang berkesan. Pesannya, “Ini adalah momen megah yang pantas dirayakan dengan penuh kemewahan.”

Dua-duanya merupakan konsep yang menyenangkan untuk pernikahan. Tidak ada yang lebih baik karena masing-masing tergantung selera. 

Jika kamu tertarik dengan old money aesthetic untuk pernikahan, beberapa elemen yang telah disebutkan bisa kamu terapkan untuk membangun konsep tersebut. Kesan yang elegan dan timeless pun bisa terwujud dari berbagai sisi. Selain itu, jangan lupa untuk memilih vendor yang juga bisa mewujudkan pernikahan konsep impianmu ini. Rekomendasinya bisa kamu lihat di sini. 


Cover | Fotografi: FCG Wedding


Artikel Terkait



Artikel Terbaru