Your Smart Wedding Platform

Tea Pai Ceremony: Tradisi Minum Teh dalam Pernikahan Tionghoa yang Penuh Makna

22 Jan 2025 | By Wedding Market | 66
Foto: Instagram/sangjit.couture

Tradisi pernikahan dalam berbagai budaya memang selalu menarik untuk dikulik, tak terkecuali pada etnis Tionghoa. Pernikahan Tionghoa tidak hanya menyatukan dua individu, tetapi juga dua keluarga besar dengan budaya yang kental. 

Tradisi dalam pernikahan Tionghoa pun sangat beragam dan dilaksanakan melalui berbagai ritual yang dilaksanakan mulai dari persiapan hingga hari pernikahan berlangsung. Salah satu upacara yang sangat penting dalam rangkaian acara pernikahan masyarakat keturunan Chinese ini adalah tradisi minum teh setelah pernikahan yang disebut upacara tea pai atau tea pai ceremony

Nah, dalam artikel ini, kita akan mengulik lebih dalam tentang upacara tea pai, menyelami maknanya, dan memahami tata cara prosesi tea pai dalam pernikahan Tionghoa! Simak sampai selesai, ya!

Apa Itu Tea Pai?

Foto: Instagram/tbc_planner

Dari asal katanya, tea pai adalah istilah gabungan dari dua kata: “tea” yang berarti teh dalam bahasa Inggris, dan “bai” (dibaca “pai”) dalam bahasa Mandarin yang berarti ungkapan terima kasih atau penghormatan. Oleh karena itu, tea pai adalah sebuah ritual penghormatan dan ungkapan terima kasih kepada orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua dengan cara menyuguhkan teh oleh pasangan pengantin yang baru saja menikah.

Upacara ini merupakan simbol dari rasa terima kasih pasangan pengantin terhadap orang tua mereka yang telah membesarkan dan mendidik mereka, serta kepada anggota keluarga yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan. Tea pai juga menunjukkan harapan agar pasangan pengantin mendapatkan keberkahan dalam kehidupan pernikahan mereka yang baru saja dimulai.

Kapan Dilaksanakan Tea Pai?

Foto: Instagram/valerietanoe

Ritual tea pai biasanya dilaksanakan setelah kedua mempelai sah menjadi pasangan suami istri, menandakan dimulainya kehidupan baru mereka bersama. Umumnya, tea pai dilaksanakan pada pagi hari, seusai pemberkatan pernikahan atau akad nikah. Namun, beberapa pasangan juga memilih untuk melaksanakan prosesi minum teh ini pada malam hari atau bahkan setelah resepsi pernikahan berlangsung.

Pilihan waktu pelaksanaan ini dapat bervariasi, namun yang terpenting adalah prosesi tea pai tetap dilakukan dalam suasana yang penuh berkah dan sakral, sebelum pasangan pengantin merayakan kebahagiaan mereka dengan para tamu undangan.

Upacara ini biasanya dihadiri oleh keluarga dekat dari kedua mempelai, yang mencakup orang tua, kakak kandung, paman dan bibi, kakek dan nenek, sepupu dan  keponakan yang lebih tua dari pengantin dan sudah pernah menikah.

Secara tradisional, upacara tea pai dilaksanakan di rumah pengantin atau rumah orang tua, dan menjadikannya sebagai salah satu  rangkaian acara yang sangat dihormati dalam tradisi pernikahan Tionghoa. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman dan demi kepraktisan, banyak pasangan yang kini memilih untuk melaksanakan prosesi tea pai di venue pernikahan, seperti hotel atau restoran. Meskipun demikian, esensi dari upacara ini tetap sama, yaitu sebagai momen penghormatan dan permohonan restu kepada keluarga besar.

Makna dari Upacara Tea Pai

Fotografi: Instagram/myweddingshop_ptk

Upacara tea pai bukan hanya soal menyajikan teh, tetapi memiliki makna yang mendalam, antara lain:

  • Penghormatan kepada Orang Tua dan Keluarga: Salah satu makna yang paling mendalam dari tea pai adalah penghormatan kepada orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua. Melalui pemberian teh, pasangan pengantin menunjukkan rasa terima kasih yang tulus atas kasih sayang, pengorbanan, dan dukungan yang diberikan selama ini.

  • Simbol Perubahan Status: Tea pai juga menyimbolkan perubahan status kedua mempelai dari lajang menjadi pasangan yang sah dalam pernikahan. Ritual ini secara simbolis mengukuhkan bahwa pasangan pengantin kini telah menjadi bagian dari keluarga besar masing-masing.

  • Permohonan Izin untuk Bergabung dalam Keluarga: Bukan hanya sekadar menyajikan teh, tea pai juga berfungsi sebagai permohonan izin kepada keluarga besar untuk menjadi bagian dari mereka. Ini adalah momen di mana pasangan pengantin meminta restu untuk bergabung dan diterima sebagai anggota baru dalam keluarga besar masing-masing.

  • Berbagi Berkat dan Doa Restu: Dalam tradisi Tionghoa, teh yang diberikan kepada orang tua dan keluarga lebih tua adalah simbol dari keberkahan dan doa restu. Setiap keluarga yang menerima teh kemudian memberikan doa agar kehidupan pernikahan pasangan pengantin dipenuhi dengan kebahagiaan, kesehatan, dan keberuntungan.

  • Penyatuan Dua Keluarga: Proses tea pai menjadi simbol penyatuan dua keluarga besar. Meskipun kedua mempelai telah menikah, ritual ini menegaskan bahwa pernikahan mereka juga membawa dua keluarga menjadi satu, memperkuat hubungan antar keluarga besar.

  • Tata Cara Prosesi Tea Pai dalam Pernikahan Tionghoa

    Foto: Instagram/tonnylifetimewo

    Upacara tea pai dalam pernikahan Tionghoa memiliki tata cara yang sangat terstruktur dan penuh makna. Dahulu ritual ini dilaksanakan dua tahap, pertama di kediaman keluarga mempelai perempuan, kemudian barulah di kediaman pihak mempelai laki-laki. Dalam prosesi ini, pengantin laki-laki terlebih dahulu akan mendatangi rumah keluarga pengantin perempuan untuk menunjukkan penghormatan serta memohon izin kepada anggota keluarga yang lebih tua agar dirinya diterima sebagai bagian dari keluarga tersebut. 

    Selain itu, momen ini juga menjadi kesempatan bagi pengantin pria untuk menjemput pasangannya dan membawanya untuk bertemu dengan pihak keluarga laki-laki. Setelah prosesi di rumah keluarga pengantin perempuan selesai, upacara tea pai dilanjutkan di kediaman keluarga pengantin laki-laki.

    Namun, di masa kini banyak pasangan yang memilih melaksanakan upacara tea pai dalam satu kali acara secara bersamaan sebagai penghormatan kepada kedua belah keluarga. Pelaksanaannya pun dilakukan di venue pernikahan, alih-alih di rumah kediaman masing-masing mempelai.   

    Dalam prosesi ini, kedua mempelai yang sudah resmi menikah saling menyuguhkan teh kepada orang tua dan keluarga pasangan, yang menandakan bahwa kini kedua keluarga telah menyatu. Adapun tata cara prosesi tea pai dalam pernikahan Tionghoa adalah sebagai berikut:

    1.  Penghormatan Awal

    Foto: Instagram/valenciatanoe

    Upacara tea pai dimulai dengan kedua mempelai yang mempersilakan anggota keluarga yang lebih tua untuk duduk, sebagai tanda penghormatan. Secara tradisional, pengantin seharusnya berlutut ketika memberikan penghormatan mereka, namun seiring berjalannya waktu, prosesi ini telah disederhanakan. Kini penghormatan cukup dilakukan dengan gerakan sedikit membungkukkan badan sembari mengepalkan kedua tangan di depan dada sebanyak tiga kali, yang merupakan bentuk penghormatan yang mendalam. 

    2. Pengantin Mulai Menyajikan Teh

    Foto: Instagram/happybaliwedding

    Setelah pengantin memberikan penghormatan kepada seluruh anggota keluarga, mereka akan melanjutkan dengan menyuguhkan secangkir teh, yang biasanya dibantu oleh para pengiring pengantin.

    Dalam upacara tea pai, jenis teh yang biasa digunakan adalah teh hitam. Namun, pilihan teh tradisional Tiongkok yang kerap dipilih antara lain Oolong Ti Kuan Yin, yang diambil dari nama Dewi Kwan Im, Dewi Welas Asih, serta teh Jin Jun Mei dan Pu Erh. Untuk memperkaya cita rasa dan maknanya, teh ini biasanya diseduh bersama bahan-bahan seperti buah longan, biji teratai, kurma merah, dan sedikit gula, yang melambangkan harapan akan keberkahan, keharmonisan, dan kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan yang baru dimulai.

    3. Teh Diberikan Kepada Kedua Orangtua Terlebih Dahulu, Kemudian Berurutan Dimulai dari Anggota Keluarga yang Lebih Tua

    Foto: Instagram/amaryllisboutiqueresort

    Anggota keluarga pertama yang menerima teh adalah kedua orang tua. Setelah itu, prosesi berlanjut kepada kakek dan nenek, kemudian dilanjutkan dengan anggota keluarga dari pihak ayah, dimulai dari yang paling tua hingga yang paling muda, kemudian dilanjutkan dengan anggota keluarga dari pihak ibu, dan akhirnya kepada kakak dari mempelai pengantin dengan catatan mereka sudah menikah.

    Hal penting yang perlu diperhatikan dalam prosesi tea pai adalah bahwa mempelai laki-laki akan menyajikan teh kepada anggota keluarga dari pihak mempelai perempuan, sementara mempelai perempuan akan menyuguhkan teh kepada anggota keluarga dari pihak mempelai laki-laki. 

    Saat memberikan teh, kedua mempelai akan membungkuk atau berlutut sembari mengucapkan, "Tolong terima dan minumlah teh ini," sebagai ungkapan rasa hormat dan permohonan restu.

    4. Doa Restu dan Nasihat

    Foto: Instagram/sangjit.couture

    Setelah menerima teh, orang tua dan keluarga yang lebih tua biasanya memberikan doa restu kepada pasangan pengantin. Doa ini bisa mencakup harapan akan kehidupan pernikahan yang harmonis, panjang umur, kebahagiaan, dan keberuntungan. Beberapa ucapan khas yang sering terdengar adalah:

    • "Semoga kalian hidup bahagia dan sejahtera."

    • "Semoga pernikahan kalian diberkati dengan kebahagiaan dan kesehatan."

    • "Semoga kalian memiliki keturunan yang banyak dan sehat."

    Selain doa, anggota keluarga yang lebih tua juga sering memberikan nasihat mengenai kehidupan pernikahan, berbagi pengalaman hidup yang dapat dijadikan pedoman bagi pasangan pengantin.

    5. Pemberian Angpao

    Foto: Instagram/dsisters_eventstuffplg

    Setelah teh selesai diminum, pengantin akan mengambil kembali gelas tersebut dan meletakkannya kembali di atas nampan. Lalu, para anggota keluarga yang lebih tua akan memberikan angpao sebagai hadiah untuk kedua mempelai. Angpao ini tidak hanya berisi uang, tetapi juga bisa berupa benda-benda berharga yang melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Misalnya, perhiasan seperti emas dan berlian, kebutuhan rumah tangga, atau bahkan arak berkualitas tinggi.

    Pemberian angpao ini sebagai simbol berkah dan dukungan, orang tua dan keluarga yang lebih tua kepada pasangan pengantin. Angpao ini memiliki makna yang sangat penting dalam budaya Tionghoa, karena dianggap sebagai pemberian berkah yang dapat membantu pengantin memulai kehidupan rumah tangga mereka dengan baik dan sejahtera.

    Jumlah uang yang diberikan dalam angpao tidak selalu ditentukan, tetapi biasanya disesuaikan dengan kemampuan keluarga dan kedekatan hubungan antara pengantin dan anggota keluarga yang memberikan angpao tersebut. Pemberian angpao juga bisa disertai dengan ucapan seperti, "Semoga kalian diberkati dengan kekayaan dan kebahagiaan."

    6. Penghormatan Kembali

    Foto: Instagram/jessicatanoe

    Setelah seluruh keluarga yang lebih tua menerima teh dan memberikan doa restu, serta angpao diberikan, maka prosesi tea pai dianggap selesai. Pengantin akan mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan keluarga yang telah ikut serta dalam upacara ini.

    Di penghujung acara, kedua mempelai akan kembali memberikan penghormatan kepada seluruh anggota keluarga. Sama seperti sebelumnya, mereka akan membungkukkan badan dan mengepalkan tangan di depan dada sebanyak tiga kali sebagai tanda terima kasih dan penghormatan. Dengan demikian, upacara tea pai selesai, membawa doa restu dan harapan untuk kehidupan pernikahan yang penuh berkah, kebahagiaan, dan kesejahteraan.

    7. Penyelesaian Prosesi

    Prosesi tea pai ini diakhiri dengan perayaan keluarga bersama para tamu undangan yang lebih luas. Selain itu, beberapa keluarga juga merayakan selesai-nya tea pai dengan makan bersama atau melanjutkan acara resepsi pernikahan. Momen ini bukan hanya menjadi upacara ritual, tetapi juga sebagai waktu untuk merayakan penyatuan dua keluarga besar.

    Syarat dan Aturan dalam Prosesi Tea Pai

    Foto: Instagram/delavender_decoration

    Upacara tea pai juga memiliki beberapa aturan dan syarat yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah kehadiran anggota keluarga. Dalam prosesi tea pai, ada beberapa anggota keluarga yang dilarang hadir, antara lain:

    • Adik pengantin yang sudah menikah tidak diperbolehkan hadir dalam prosesi tea pai. Hal ini dikarenakan adik yang sudah menikah dianggap tidak lagi menjadi bagian dari keluarga inti dan telah membentuk keluarga baru.
    • Kakak pengantin yang belum menikah juga dilarang hadir dalam upacara ini. Ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa pernikahan pasangan pengantin merupakan momen peralihan, dan anggota keluarga yang lebih muda belum dapat menggantikan posisi orang tua yang lebih tua.

    Namun, ada pengecualian terhadap aturan ini. Jika orang tua sudah wafat, maka sang kakak dapat menggantikan posisi orang tua dan berperan sebagai wali yang sah dalam prosesi tea pai.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa upacara tea pai adalah salah satu ritual yang sangat dihormati dalam tradisi pernikahan Tionghoa. Tea pai adalah bentuk penghormatan yang mendalam kepada orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua, dengan cara menyajikan teh sebagai simbol terima kasih dan doa restu. Upacara ini juga menjadi momen untuk mempererat ikatan antara kedua keluarga besar yang bersatu dalam pernikahan.

    Dengan prosesi yang penuh makna dan tata cara yang terstruktur, tea pai bukan hanya ritual, tetapi juga menjadi bagian penting dari perjalanan kehidupan pasangan pengantin yang baru memulai kehidupan mereka bersama. Teh yang disajikan bukan hanya minuman, tetapi simbol dari kebahagiaan, keharmonisan, dan harapan agar pasangan pengantin diberkahi sepanjang hidup mereka.

    Ingin mengetahui lebih banyak tentang tradisi pernikahan Tionghoa seperti sangjit, tingjing dan prosesi penting lainnya? Jangan lewatkan artikel menarik lainnya di WeddingMarket yang membahas berbagai budaya dan ritual unik dalam pernikahan. Temukan juga berbagai vendor pernikahan terpercaya untuk membantu mewujudkan hari pernikahan impianmu, mulai dari venue, dekorasi, katering, dokumentasi hingga entertainment. Kunjungi kami sekarang dan lengkapi segala kebutuhan pernikahanmu dengan mudah!


    Cover | Foto via Sangjit Couture


    Artikel Terkait



    Artikel Terbaru