Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak pasangan yang lebih memilih untuk melangsungkan resepsi pernikahan di rumah, karena dirasa lebih hemat dan juga bisa lebih leluasa dalam menentukan dan mempersiapkan segala halnya. Keputusan untuk mengadakan resepsi pernikahan di rumah tentu harus dibicarakan dengan baik-baik antara kedua mempelai dan keluarga, juga harus dipersiapkan dengan sangat matang agar tidak menjadi bumerang bagi kedua pasangan.
Apalagi jika budget resepsi pernikahan dirasa pas-pasan, maka pernikahan di rumah bisa menguntungkan kamu dan pasangan, karena kalian berdua bisa mengatur semua persiapannya berdua sesuai dengan anggaran yang ada. Tapi sebelum mempersiapkan pernikahan di rumah, kamu harus tau dulu nih beberapa pertimbangan yang harus kamu pikirkan ketika akan menikah di rumah!
Pertimbangan Menikah di Rumah
Luas Rumah
Biasanya, resepsi pernikahan dilangsungkan di rumah mempelai wanita. Namun tidak menutup kemungkinan pula, pesta pernikahan dilakukan di rumah pengantin laki-laki, jika hal itu sudah dibicarakan antara kedua mempelai dan keluarga.
Hal pertama yang harus kamu perhatikan sebelum menentukan untuk menyelenggarakan pernikahan di rumah adalah luas rumah, dan juga aksesnya. Apakah rumah kamu berada di area perumahan warga yang memiliki lapangan luas di sekitarnya atau memiliki halaman yang besar, atau kamu tinggal di lingkungan perumahan yang memiliki area sekitar yang serba terbatas?
Kamu juga harus memperhatikan ruangan yang kelak akan digunakan untuk berbagai keperluan. Biasanya untuk make up, dibutuhkan beberapa ruangan karena pengantin, orang tua, dan penerima tamu akan dirias secara bersamaan, dan tentunya memerlukan beberapa ruangan agar tidak terlalu berdesakan.
Perhatikan juga kamar mandinya, apakah hanya ada satu atau lebih kamar mandi yang tersedia di rumah. Banyaknya saudara dan tamu yang kelak akan datang ke rumah membuat suasana rumah menjadi cukup ramai, sehingga jumlah kamar mandi yang jumlahnya lebih dari satu tentu akan lebih memudahkan kamu sebagai pengantin, atau tamu yang lain.
Akses Lokasi
Kamu juga harus menentukan di mana letak tempat pesta, seperti tempat tamu, pelaminan pengantin, dan yang tidak kalah penting juga, adalah tempat untuk memasak. Semua ini harus kamu petakan dengan baik, supaya tidak akses yang tertutup, dan mobilitas orang maupun kendaraan akan lebih baik tanpa harus mengganggu satu sama lain.
Selain itu, perhatikan juga apakah ada cukup tempat untuk dijadikan sebagai lahan parkir? Kalau belum, sebaiknya segera siapkan beberapa kantong parkir agar kelak saat resepsi pernikahan berlangsung, tidak ada penumpukan kendaraan, dan tentunya memudahkan tamu yang datang.
Perhatikan juga letak rumah kamu, apakah berada di ujung gang sempit, atau berdiri sendiri dengan halaman yang luas? Jika akses untuk menuju rumah kamu harus melewati jalan kecil, maka pertimbangkan lagi untuk menggelar pesta pernikahan di rumah. Bukan hanya akan menyusahkan para tamu undangan nantinya, tapi mungkin akan sedikit menyusahkan para tetangga yang tinggal di sekitar rumah kamu.
Masalah Perizinan
Jika kamu tinggal di pedesaan atau lingkungan yang saling kenal satu sama lain, mungkin kamu bisa melangsungkan pernikahan di rumah tanpa ada rasa sungkan. Malah justru, tetangga akan banyak yang datang dan membantu beberapa pekerjaan seperti memasak atau mencuci piring. Tapi jika kamu tinggal di perumahan yang setiap hari suasananya sepi dan bahkan cenderung kurang kenal dekat dengan tetangga, maka ada kemungkinan kamu akan sulit mendapatkan izin membuat pesta pernikahan dari pejabat RT atau RW setempat. Jadi, pertimbangkan dulu ya!
Persiapan Pesta Pernikahan di Rumah
Tentukan Tanggal Pernikahan
Setelah mempertimbangkan lokasi resepsi pernikahan dan segala kebutuhannya, hal yang pertama kali harus kamu lakukan adalah menentukan tanggal dan waktu pernikahan. Bagi sebagian pasangan, menentukan tanggal dan waktu pernikahan mungkin hal yang mudah, karena hanya tinggal menunjuk tanggal yang sudah dibicarakan sebelumnya, atau mempertimbangkan tanggal cantik sebagai hari pernikahan.
Tapi bagi sebagian orang lainnya, mencari tanggal dan waktu pernikahan akan menjadi hal yang sangat sakral dan tidak boleh sembarangan. Seperti misalnya untuk masyarakat bersuku Jawa, yang memiliki cara khusus untuk menentukan “tanggal baik” hari pernikahan, yakni dengan menggunakan weton.
Perhitungan weton ini melibatkan komponen penanggalan tradisional Jawa yang terdiri dari tiga aspek, yaitu kalender bulan (wuku), kalender minggu (pasaran), dan kalender tahun (tahun Jawa). Setiap aspek ini dipercaya memengaruhi takdir seseorang secara khusus, jadi dirasa penting bagi calon pengantin untuk menentukan tanggal pernikahan mereka sesuai dengan wetonnya.
Umumnya, resepsi pernikahan dilakukan di akhir pekan, seperti Sabtu atau Minggu, mengingat hari tersebut adalah hari libur, dimana banyak orang yang memiliki waktu luang untuk datang ke undangan pernikahan. Untuk pernikahan di rumah, biasanya waktu pelaksanaan pesta pernikahan relatif lebih fleksibel dibanding resepsi di gedung. Karena jika di rumah, kamu bisa melaksanakan resepsi selama seharian penuh, tanpa perlu membayar mahal untuk biaya gedung. Tapi ada juga pasangan yang memilih untuk melaksanakan pesta pernikahan setengah hari saja, demi kenyamanan pengantin, orang tua, tamu dan juga tetangga di sekitar rumah.
Persiapan Dokumen
Perbanyak stok sabar dan bersiap untuk hari yang melelahkan, karena mengurus dokumen-dokumen administratif untuk pernikahan ini tidaklah mudah. Mulai dari RT hingga ke KUA, kamu dan pasangan harus rela bolak-balik dan menunggu dokumen ini selesai dibuat. Bukan hanya sekadar formalitas, dokumen-dokumen ini adalah hal yang sangat penting bagi pernikahan kamu.
Dengan dokumen tersebut, pernikahan kamu tercatat secara sah di mata hukum maupun agama, sehingga akan tercipta keteraturan dalam pernikahan, hak dan kepentingan kamu dan pasangan terlindungi, juga demi terciptanya hak-hak dalam kehidupan berkeluarga antara kamu dan si calon.
Ingat, jangan mendadak ya! Karena pencatatan pernikahan ini harus dilakukan paling lambat 10 hari sebelum tanggal pernikahan berlangsung. Persiapan dan pengurusan dokumen ini adalah salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa pernikahan kamu kelak akan berjalan dengan sah, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam hukum dan agama.
Jika kamu akan melangsungkan pernikahan di KUA, kamu perlu membayar biaya kas negara dan profesi penghulu sebesar Rp600.000. Setelah selesai menikah di KUA, kamu tinggal melangsungkan resepsi di rumah deh!
Catering
Biasanya, pesta pernikahan yang diselenggarakan di rumah akan lebih banyak mengundang tamu dibanding dengan acara yang berlangsung di gedung. Jika resepsi di gedung biasanya hanya mengundang sekitar 100-300 tamu, maka pesta di rumah bisa mencapai hingga ribuan banyaknya, tergantung dengan jumlah undangan yang disebar. Penting untuk benar-benar memperhatikan jumlah tamu yang diundang ke pesta pernikahan kamu, karena hal ini sangat berkaitan dengan jumlah katering yang nantinya akan dipesan atau dimasak langsung di rumah.
Bedanya dengan pernikahan di gedung yang biasanya menggunakan jasa layanan catering, pernikahan di rumah biasanya melibatkan juru masak dari tetangga sekitar atau ahli masak yang jasanya biasa digunakan khusus untuk masak makanan hajatan. Jika kamu akan melakukan resepsi di rumah, kamu tentu harus mempersiapkan budget lebih, karena biasanya makanan untuk tamu akan disajikan dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pernikahan di gedung.
Maka dari itu, kamu perlu banget mempertimbangkan jumlah tamu undangan, dan juga durasi pesta pernikahan kamu untuk menghitung besaran budget untuk catering ini ya. Jangan sampai kurang, atau tersisa banyak ya, mubadzir!
Pilih Dekorasi yang Sesuai
Pastikan dekorasi pelaminan kamu nanti sesuai dengan konsep pesta pernikahan yang kamu inginkan. Meskipun resepsi diselenggarakan di rumah, tapi tidak menutup kemungkinan kalau dekorasinya bisa semewah dan seindah di gedung kok! Tapi ini balik lagi pada kamu dan keluarga ya, apakah memang pestanya akan dibuat megah, atau sederhana namun tetap meninggalkan kesan yang baik bagi para tamu undangan.
Konsep dan dekorasi ini penting untuk dibicarakan di awal, karena akan berpengaruh pada tema riasan, adat dan gaun yang nantinya akan kamu kenakan. Karena menikah di rumah biasanya durasinya cukup panjang, maka kamu mungkin akan berganti pakaian lebih dari dua kali.
Berbeda dengan di gedung yang mungkin hanya berganti pakaian sekali saja. Maka dari itu, kamu dan pasangan wajib banget membicarakan hal ini dengan matang, supaya tidak ada dekorasi yang meleset dari konsep, dan begitupun dengan make up dan juga gaun yang nanti kamu pakai. Meskipun pesta pernikahan kamu diselenggarakan di rumah, tetap harus all out dong ya!
Masih berkaitan dengan konsep, jika kelak kamu akan mengundang teman terdekatmu sebagai bridesmaid dan groomsmen, jangan lupa untuk selaraskan riasan dan baju mereka dengan konsep dan dekorasi pelaminan kamu ya, supaya semuanya terlihat rapi, dan tentunya akan bagus ketika di foto.
Dokumentasi dan Panitia
Ngomong-ngomong soal foto, jangan lupakan hal yang tidak kalah penting nih, yakni dokumentasi saat pesta pernikahanmu. Sudah mempersiapkan semuanya dari jauh-jauh hari, dan berdandan bak ratu dan raja sehari, tidak lengkap rasanya kalau semua hal ini tidak diabadikan.
Karena harapannya pernikahan ini akan menjadi pernikahan yang pertama dan terakhir dalam hidup, tentu momen sakral ini tidak boleh dilewatkan begitu saja, dan setiap detiknya harus dirawat dengan baik di ingatan. Untuk itu, penting untuk memilih vendor fotografi yang sesuai dengan gayamu, dan kalau bisa yang menyediakan beberapa paket bundling dengan harga yang lebih terjangkau.
Untuk panitia pernikahan, biasanya pernikahan di rumah jarang menggunakan panitia dari wedding organizer karena durasi pesta dirasa panjang dan tidak butuh ada yang mengatur flow dari tamu undangan. Namun jika kamu ingin resepsi pernikahanmu terasa lebih rapi, maka kamu bisa meminta bantuan dari teman terdekatmu untuk membantu mengatur jalannya acara resepsi pernikahan. Atau biasanya, di beberapa lingkungan perumahan, para tetangga secara bergantian menjadi panitia pernikahan untuk satu dan yang lainnya agar tidak kerepotan. Wah, kalau begini sih, hemat biaya!
Cetak Undangan dan Souvenir
Meskipun sekarang sudah jamannya undangan digital, tapi kalau kamu akan melangsungkan resepsi di rumah, apalagi di lingkungan yang bisa dibilang cukup pedesaan, mencetak undangan fisik adalah hal yang wajib. Biasanya, undangan fisik atau undangan cetak ini adalah untuk saudara-saudara, atau kerabat dari orang tua kita.
Pastikan untuk membuat daftar tamu yang akan kamu undang supaya bisa memperkirakan berapa biaya yang akan kamu habiskan untuk mencetak undangan tersebut. Jika ingin lebih hemat, kamu bisa membuat undangan digital untuk teman-teman terdekatmu. Apalagi undangan digital kini lebih advanced, karena tidak hanya berfungsi sebagai undangan saja, tapi juga sebagai amplop digital. Jadi, jika ada temanmu yang berhalangan hadir, ia tetap bisa memberikan kado pernikahan dalam bentuk uang. Keren kan!
Penting nggak penting, tapi hal yang satu ini masih kita temui di setiap acara resepsi pernikahan, yakni souvenir. Untuk pernikahan di gedung, biasanya souvenir diberikan di akhir saat tamu hendak pulang, dan mereka harus memberikan kupon yang diberikan pada saat kedatangan. Akan tetapi kalau resepsi diadakan di rumah, souvenir biasanya diberikan di awal saat kedatangan.
Sekadar tips, carilah benda atau barang yang kecil namun berguna, seperti sendok, mangkok, cermin atau kipas. Tak hanya terjangkau dari segi harga, tapi juga bisa dipakai berkali-kali dan menjadi manfaat bagi tamu undangan.
Last but not least, yang menjadi paling penting dan wajib dipersiapkan dengan baik, adalah mahar, cincin kawin dan juga seserahan. Mahar atau mas kawin yang diberikan ini haruslah sesuatu yang bernilai. Di Indonesia sendiri, mahar dan mas kawin ini biasanya berupa cincin, seperangkat alat sholat, atau uang tunai yang nominalnya sesuai keinginan calon mempelai. Jika suatu saat nanti terjadi situasi yang tidak diharapkan antara suami dan istri, seperti perceraian, maka mahar dan mas kawin tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan istri di masa depan.
Meski biasanya hal ini ditentukan oleh calon mempelai wanita atau bahkan permintaan dari keluarga pihak perempuan, tapi alangkah baiknya jika mahar dan mas kawin ini disesuaikan dengan kemampuan sang calon mempelai laki-laki. Apalagi di dalam agama Islam dijelaskan bahwa sebaik-baiknya mahar adalah yang ringan atau tidak memberatkan.
Begitupun dengan seserahan, tradisi ini dilakukan oleh pihak laki-laki yang membawa perlengkapan atau kebutuhan calon pengantin wanita, sebagai tanda terima kasih dan penghormatan atas pernikahan yang dilangsungkan. Kamu dan si calon bisa memilih sendiri seserahan apa yang nantinya akan dibawa, dan tentunya isinya haruslah yang bermanfaat untuk kamu dan pasangan kelak.
Apalagi jika pernikahan dilangsungkan di rumah. Tentu prosesi penyerahan dan penerimaan mahar dan seserahan ini akan lebih mudah, karena semua barangnya tinggal diletakkan di kamar pengantin, tanpa harus diangkut-angkut seperti jika kamu melangsungkan pernikahan di gedung.
Disamping segala kelebihannya, tentu ada juga kekurangan dari melangsungkan resepsi pernikahan di rumah. Tapi hal itu tidak perlu dipikirkan, karena yang penting, beberapa poin di atas harus kamu persiapkan dengan matang. Meski berlangsung di rumah, dijamin acara pesta pernikahan kamu tetap menyenangkan dan berkesan!